komunitas homeschooling islam sunnah salaf
Homeschooling, Homeschooling Communities

Mau Jadi Sahabat Klastulistiwa dan Berkegiatan Bareng Aisha Homeschool?

Bismillah.

Aisha Homeschool ingin mengajak keluarga Muslim berkegiatan bersama melalui sebuah wadah yang kami namai SAHABAT KLASTULISTIWA. Harapan kami, Sahabat Klastulistiwa dapat menjadi sebuah komunitas bagi keluarga Muslim yang mendidik di rumah berdasarkan Qur’an dan Sunnah dengan pemahaman Sahabat, Thabi’in, dan Thabi’ut Thabi’in atau generasi shalih terdahulu yang hidup dekat jaman Rasulullah.

Insya Allah, beberapa hal yang sedang kami persiapkan adalah:

  • Kegiatan rutin tematik Islami offline untuk keluarga, diawali kegiatan bersama keluarga secara online dan diakhiri kegiatan field trip yang disesuaikan tema dan kelompok usia (thamyiz, mumayyiz dan pra-baligh).
  • Kegiatan berkala untuk mengasah potensi namun tetap syar’i.
  • Kajian Islam online dan offline mengenai pengasuhan dalam Islam sesuai Qur’an dan Sunnah dalam pemahaman 3 generasi shalih terdahulu, terutama untuk keluarga yang memilih sekolah rumah.
  • Grup diskusi yang terpisah antara ayah dan ibu agar tidak terjadi ikhtilat, menggunakan platform Facebook Group dan Telegram (untuk penggunaan WhatsApp sedang kami pikirkan).

Disini kami mengutamakan kualitas, bukan kuantitas jumlah anggota. Kenapa? Karena ada transfer ilmu dan efektifitas kegiatan yang harus kami pertanggung jawabkan. Jadi, yakinkan diri bahwa Bapak/ Ibu siap berlelah-lelah menjadi pendidik rumah peradaban Islam sebelum bergabung dengan kami.

Jika sudah siap, silahkan mengisi formulir dengan klik tautan di bawah ini .Kegiatan belajar bersama terdekat insya Allah akan dimulai paling lambat 1 bulan dari sekarang. Kami tunggu yaaaa.

Jazzakumullahu khairan katsira.

Klik tautan ini untuk mengisi form:

Formulir Pendaftaran Sahabat Klastulistiwa

 

Atau, jika sulit mengisi link di atas, silahkan meninggalkan komentar dengan format berikut. Komentar tidak akan ditayangkan dan akan dijamin kerahasiaannya:

  • Peran Anda: Suami / Istri (hapus salah satu)
  • Nama Anda:
  • Nama Pasangan Anda (Tulis Suami/Istri):
  • Alamat AndaNomor Telfon (WhatsApp) Anda
  • Nomor Telfon (WhatsApp) Pasangan
  • Nama Anak-Anak dan tahun lahir (Tuliskan 1-2-3 sesuai urutan anak) 
  • Hobi/ Pekerjaan/ Kegiatan/ Passion Anda
  • Hobi/ Pekerjaan/ Kegiatan/ Passion Pasangan
  • Passion/ Hobi Anak-Anak Anda
  • Apa Nama Akun Facebook Anda?
  • Apa Nama Akun Facebook Pasangan Anda?
  • (Jika Ada) Tuliskan email Anda dan pasangan
  • Apakah Anda melaksanakan Homeschooling?
  • Apakah kontribusi Anda jika bergabung? 
Homeschooling, Homeschooling Starter Kit

[VLOG] How to Homeschool Ala Klastulistiwa

Yaaay.. Alhamdulillah… selesai sudah video tutorial cara  homeschooling ala keluarga kami! Iyesss.. itu video pertama kami di Youtube tanpa movie maker apps yang sudah terhapus di lappie karena mempertahankan OS jaman lawas tapi ORI (uhuk!).

Etapi.. etapiiii…. thanks to Smartfren yang dikenalkan oleh Blog Emak Gaoel,  gak ada program pun gak masalah tuuu. Edit-edit bahagia via onlie tetep bisa gratisan (makanya ga bisa ngilangin watermark hehe). Hasilnya ga malu-maluin lah sebagai nubi di peryutuban.

Kalau ada yang tanya, “Lha, how to homeschool lagiiiii? Kan dulu pernah posting ituuuuu?” Ehem… yang ini beda. Ini apdet ya know… kekinian…

Poin-poin penting seperti di bawah ini akan terus ada sebagai pengingat, bahwa:

  1. Homeschooling itu unik, berdasarkan ciri, how-to-homeschool-ala-klastulistiwa.jpgvisi, dan misi keluarga masing-masing. Jadi model HS perjalanan klastulistiwa yang kami jalani belum tentu sesuai dengan model HS keluarga lainnya. Makanya, kenali dan terus cari tahu agar puzzle-puzzle itu pun membentuk jadi visi-misi kamu (tsaaah).
  2. Ketika sudah siap dengan pilihan untuk homeschooling, mulai dan teruslah bangun chemistry dengan seluruh anggota keluarga, terutama si buah hati kesayangan.
  3. Gali potensi diri, anak, hingga komunitas yang bersentuhan dengan keseharian.
  4. Eksplorasi semua sumber dan cara belajar agar proses berilmu lebih holistik.
  5. Mengingatkan diri sendiri agar pembelajaran itu berlaku buat seluruh keluarga, tidak hanya anak yang diajari saja.
  6. Menghargai proses dan tidak terpaku pada hasil melulu. Kenapa? Karena dalam proses belajar terkandung banyak nilai dan keahlian yang penting dalam proses persiapan anak menghadapi kehidupan.
  7. Membekali anak untuk masa depan dunia akhirat, bukan cuma ‘biar lulus dan dapat nilai bagus’. Jadi, coret-coret di seragam pas kelulusan? Hadeeeuh… masih musim ya? -_-
  8. Berjejaring dengan banyak komunitas pembelajar, dari mulai yang isinya homeschoolers, anak satu kelurahan, anak-anak masjid,  perkumpulan berbasis hobi, kemasyarakatan, sampai ROHIS Berkemajuan yang lagi viral sekarang (ciee cieee). Kalau kami lebih memilih komunitas ketimbang kursus-kursusan. Karena ya itu tadi, anak-anak juga ikut proses berlembaga bukan dilembagakan. Ga cuma bayar terus marah-marah karena hasil gak sesuai harapan (ini cuma contoh lhooo – jangan baper).

Nah… adakah yang membedakan posting yang ini dengan posting sebelumnya? Tentu saja ada. Apa ituuu?

Tadaaa! Yang sekarang ada videonya.  *krik krik krik*

Baiklah… Selamat menikmati dan abaikan watermarknya ya.

Salam,
Mierza Ummu Abdillah

Homeschooling

Rencana Mosqueschooling Bareng Komunitas Homeschooling

Sejak memulai homeschooling, sebenarnya saya yang ketar ketir soal sosialisasi anak. Karena itu, saya mulai deh pencarian komunitas homeschooling di Tangerang Selatan ini sesegera saya pindah ke sini. Ketika saya heboh mencari dengan perasaan saya yang kebat kebit, meskipun menc0ba menolak ketika ada prasangka bahwa homeschoolers aneh dan gak gahul, eh anak saya malah sudah berteman dengan tetangga sekampung dengan bahagianya. Dan itu saya sadari ketika saya sudah bergabung dengan beberapa KOMUNITAS HOMESCHOOLING.

Semoga saja ini menjadi jalan kebaikan yang membuat saya beneran punya rumah di Tangerang. Aamiin.

Nah, salah satu komunitas yang saya ikuti sampai saa ini adalah HSKM Tangerang. Awalnya, saya jadi admin bareng rekan Admin yang baik hati, yaitu Uni Lia. Beliau memegang area Tangerang dan saya di Tangsel karena lokasi rumah kami. Saya seneng banget bisa obok-obok grup ini bareng beliau, hehe, karena bisa buat dari awal. Konsep yang ingin kami usung setelah setelah homeschooling adalah mosqueschooling. Yup, co-op untuk memakmurkan masjid. Pertemuannya pun berkurikulum yang terinsiprasi dari IB, tapi sebenarnya basisnya saya ambil dari buku Tarbiyatul Aulad Fil Islam karangan DR. Abdullah Nashih Úlwan. Ahasil, inilah rancangan mosqueschooling yang akan kami lakukan, insyaAllah. Oh iya, sebelum mosqueschooling, biasanya kami mengambil tema kajian Whattsup yang berkaitan. Hal ini supaya kami sebagai orang tua juga belajar sebelum ‘mengajari’dan menjadi sumber ilmu anak kami. Nah, ini dia… Bismillah.

HSKM Coop Ideas - Klastulistiwa