My Reflection

SIAPKAH ANANDA MEMASUKI USIA PENDIDIKAN DASAR?

buku homeschooling

Bagaimana jika ketidaksiapan itu kita temukan pada usia sekolah?

Mempersiapkan anak memasuki usia thamyiz/ usia pembelajar itu sama pentingnya dengan usia pembelajar itu sendiri. Jika tidak dipersiapkan atau ditangani sesuai kondisi (jika sudah berusia di atas 7 tahun), anak-anak mungkin akan mengalami:

🤚 Sulit mengikat ilmu di majelis
🤚 Kesulitan dalam menumbuhkan rasa cinta belajar atau malah tidak menyukai pelajaran tertentu
🤚 Lebih berat dalam meraih ilmu-ilmu dasar fondasinya belum cukup dikembangkan untuk memungkinkan mencapai kinerja tugas.
🤚 Mendapat penolakan teman sebaya dan mungkin mengalamj isolasi sosial di mana anak-anak merasa kewalahan atau tidak nyaman secara sosial.
🤚Mengikuti instruksi dari orang lain dalam posisi otoritas, seperti orang tua dan guru
🤚 Belum memiliki kesiapan kognktjf karena anak mungkin dalam keadaan negatif yang tidak kondusif untuk belajar.
🤚Tidak hanya anak menjadi stres dan cemas karena mereka menyadari keterbatasan mereka, tetapi juga orang tua dan guru mereka

Insyaallah selanjutnya akan  dibahas di post IG @klastulistiwa selanjutnya dan/ atau di kanal bedah buku ya. Belum punya bukunya


Silahkan klik https://bit.ly/bukuDRK

Ingin fast respons? Silahkan hubungi reseller berikut untuk pemesanan, ya:

*INSTAGRAM*

Lathifah @azzahramuslimah
http://wa.me/6285216976010

Amelia @littlefunlearning
http://wa.me/6282262526645

Rina @rina_ummufatimah
http://wa.me/628568330713

Faizah @makarim_bookstore
http://wa.me/6281210796109

Liza Mumtazah @langkahkecilperjalananbesar
Wa.me/628561212825

Mala Hayati
wa.me/628563677974
@thealiffiscorner

Endang Tri Gandewo
wa.me/6281318773525
@buku_kamu

Lidya Anasta R
wa.me/62895396000142
@hopalovakids

Lilis Mustikaningrum
wa.me/6285326978938
@habasyashop

Metia Y.Wibisono/ 089653428672/ @sahabat_sekolahrumahku

*FACEBOOK*
Niken Tf Alimah
Faizah Husnarati
Mala Hayati

#homeschoolingusiapendidikandasar #homeschoolingusiadini #bukuhomeschooling

AHA! BELAJAR

AHA! Belajar Angkatan 3

PENDAFTARAN DITUTUP

Ingat Parade Bakat AHA! dan ingin ikut bergabung menjadi AHA! Scholars berikutnya? Dibuka sesi untuk pemuda-pemudi muslim yang siap belajar menuntaskan proyek, mengelola kemampuan emosi dan sosial, termasuk menanggulangi rasa bosan – serta orang tua yang siap bersinergi dalam AHA! Belajar Angkatan 3

CATAT WAKTU DAN SYARATNYA

  • ZOOM setiap Ahad 09.30 bergantian antara sesi AHA! Maths dan AHA! BetterMe
  • Berusia minimal 9 tahun dan didampingi/ diketahui orang tua.
  • Bisa mengakses Google Classroom, Whatsapp, ZOOM, dan browser SESUAI yang diminta
  • Siap mengikuti kelas selama 12 pekan
  • Orang tua siap mendampingi/ memantau selama 12 pekan tersebut hingga saat pekan Parade Bakat AHA!

AHA!#BetterMe dan Parade Bakat

  • AHA!#BetterMe 2 pekan sekali bersama bu Mierza
  • Sesi ini berfokus pada pengembangan diri dalam Social-Emotional Learning (SEL) yang menghasilkan tulisan dan podcast
  • Menjelang Parade Bakat akan dibuat dalam kelompok kecil yang nanti bertindak sebagal Event Organizer
  • Bagi yang memiliki proyek mandiri PADA PARADE BAKAT (misalnya menjual jasa, kecakapan, produk, tutorial, dll.) WAJIB menginfokan 2 bulan sebelumnya dan menyetorkan perkembangannya setiap sesi AHA! #BetterMe
  • Pada Parade Bakat, scholars belajar KOMUNIKASI PUBLIK dan MANAJEMEN PROYEK dan dapat memilih peran menjadi (boleh lebih dari satu):
    • Penyaji tulisan dari antologi yang dibuat bersama
    • Mentor menulis
    • Penyaji proyek mandiri

AHA! Maths

  • Dipandu oleh bu Ayu – lulusan matematika IPB dan pengajar di SDIT Anak Shalih Bogor Islamic School
  • Program ini berlangsung 2 pekan sekali dan tidak wajib, tapi sangat bermanfaat untuk membentuk kerangka berpikir
  • Sesi terbagi dua yaitu AHA! MATHS SD jam 09.30-10.30 dan AHA! MATHS SMP 10.30-11.30

Rencana Belajar Matematika SMP AHA! Belajar Angkatan 3

AHA! English, Basic 4 AHA! English, My Reflection

BASIC 4 ENTRANCE TEST

Speaking Test

Record a voice note to answers the questions below and send it to bu Mierza’s WhatsApp number

  • What’s your name?
  • Explain about your family, Example : I have a mom, her name is … I have…
  • Mention 3 of your favorit animals
  • Mention your 3 favorite colors

Written Tests

My Reflection

[WEBINAR KLAS – NAMLA] Membimbing Ananda Mencintai karya Ulama

Alhamdulillahilladzi bini’matihi tatimush shalihat. Beberapa pekan yang lalu, saya senang dapat bersinergi dengan Penerbit Namla untuk membawakan sebuah tema yang berkaitan dengan literasi dari rumah. Berikut presentasinya

AHA! English, Englicious Resources

AHA! English Student’s Masterpiece: What We Do as a Muslim – an eBook

Beautiful ebook made by ‘Aisyah bintu Galang, an AHA! English student, portraying her journey in  learning English. Barakallaahu fiih. 

Tidak Dikategorikan

Lebih dekat dengan @klastulistiwa

My Reflection

Mengajari Calistung Kepada Balita Tanpa ‘Mengajari’ (Bagian 6)

Insyaallah jika memungkinkan akan menaruh sesi-sesi sebelumnya.

My Reflection

Surat Cinta Untuk Orangtua Pada Masa Kelaziman Baru

Dear orang tua siswa
yang semoga Allah muliakan,
Saya mohon baca ini, sebentar saja.

Pada masa awal siswa belajar di rumah,
Kami memandangi kelas kosong
dengan beberapa barang siswa yang tertinggal.
Oh iya… kita belum berpamitan dengan layak ya,  Nak.
Layaknya ketika kalian lulus atau naik kelas.

Dear orangtua siswa,
Baca ini sebentar saja.


Sebelum bapak dan ibu menyebutkan bahwa orangtua harus bekerja. Bahwa orang tua sulit mendampingi anak belajar. Mohon sekali untuk mengingat. Kebanyakan orang tua bukanlah guru, tapi BANYAK GURU YANG MERUPAKAN ORANGTUA. Kami ingin yang terbaik untuk anak Bapak dan Ibu dan ANAK-ANAK KAMI JUGA.  Ayolah, Pak/Bu, kita punya tantangan yang sama.

Dear orangtua siswa,
Baca ini sebentar saja.

Sebelum Bapak/Ibu menumpahkan segala pengalaman yang kurang nyaman dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau Belajar Dari Rumah (BDR). Izinkan kami menyampaikan hal ini. Tahukah Bapak/Ibu bahwa kami berusaha keras untuk memastikan siswa mendapatkan hak-hak belajar mereka? Tahukah Bapak dan Ibu, betapa sakitnya hati kami membaca kalimat-kalimat yang Bapak/Ibu tuliskan?

Sebelum Bapak/Ibu berkata pembelajaran masa kelaziman baru sebaiknya begini dan begitu, mohon sekali dipahami. Setiap anak dan keluarga itu memiliki kebutuhan berbeda. Strategi yang Bapak/Ibu pikir berhasil untuk  keluarga Bapak dan Ibu, belum tentu cocok diterapkan oleh keluarga lainnya.

Dear orangtua siswa,
Baca ini sebentar saja.

Saat orangtua yang lain memiliki kemudahan bekerja dari rumah, ada beberapa dari kami yang diharuskan ke sekolah. Bahkan ada beberapa dari kami yang memilih datang ke sekolah. Meninggalkan bayi dan anak-anak kami. Atau mengambil resiko membawa mereka ke sekolah. Agar bisa mendapatkan internet yang kencang dan kemudahan yang tidak kami dapatkan di rumah. Kami lakukan untuk putra dan putri Bapak dan Ibu semua.

Kami berusaha yang terbaik, Pak/Bu.
Rapat-rapat evaluasi yang terjadi nyaris setiap hari.
Belajar ilmu-ilmu baru.
Dari cara menjadikan BDR yang mudah dan menyenangkan,  LKS yang memberdayakan, teknik komunikasi, menjaga interaksi saat vCon, memastikan video sesuai ceklis dari litbang, beragam teknologi baru, sampai ah… banyak, Pak/ Bu.
Belum lagi ketika kami harus memperbaiki materi yang tidak lolos QC sekolah.


Terkadang kami melakukan itu semua tidak hanya pada saat jam sekolah. Kami juga menggunakan waktu setelahnya hingga malam hari, bahkan akhir pekan.

Sungguh
Kami berupaya tanpa lelah.
Agar pembelajaran tetap berjalan sempurna.
Tapi ternyata memang tidak akan pernah bisa sempurna.

Kami merelakan waktu-waktu istirahat kami untuk menyajikan yang terbaik untuk putra/putri Bapak dan Ibu.
Karena anak-anak Bapak/ Ibu adalah anak-anak kami juga. Amanah bagi kami.

Dear orangtua siswa,
Kami mohon baca ini…
Sebentar saja.

Salam hormat saya, Mierza Miranti.
Untuk semua pendidik generasi masa depan.
Mari bersinergi, berjuang bersama.

Surat Cinta Untuk Orang Tua Pada Masa Kelazimam Baru

My Reflection

BAGAIMANA MEMAHAMI OTAK REMAJA

Bersyukur A1 telah Allah pertemukan dgn teman-temannya yang kini sama-sama bertumbuh menjadi remaja melalui AHA! dan SIDDIQ. Anak-anak ini menurut saya pengasuhannya tuntas barakallaahu fiikum.

Memang benar ada ilmu tentang bagaimana otak remaja bekerja yang juga memberikan tata cara pengasuhannya. Tapi, menjadikannya patokan utama dalam mendidik anak-anak muslim kita? Anda yakin?

Jangan pernah menafikan ilmu tentang akidah; adab, akhlak, birul walidain, serta ilmu dasar lainnya sebagai landasan mendidik. Ilmu ini biidznillah akan membentuk cara berfikir, bersikap, dan bertindak jika diberikan SEBELUM anak tumbuh menjadi ‘remaja’.

Jangan lupakan siroh mengenai tokoh-tokoh yang justru mengambil keputusan berdampak pada saat usia ‘remaja’.

Maka pilihkanlah buku-buku dengan hati-hati dan sampaikanlah dengan hati. Buat anak-anak kita jatuh cinta kepada Rasulullah dan tokoh-tokoh nyata yang dikisahkan dalam Al Quran.

Buat anak-anak kita bangga memiliki panutan yang hidup pada tiga masa terdekat dengan Rasulullah. Tokoh-tokoh yang memulyakan orang tua mereka. Tokoh-tokoh yang melandasi keputusannya berdasarkan akidah yang benar.

Tanamkan kebanggaan untuk meniru kebaikan-kebaikannya justru sebelum anak-anak kita ‘remaja’.

Landasan mendidik dalam Islam itu ada. Jangan jadikan hanya pelengkap kecuali kita siap menyesal.

Bukankah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan bahwa masa muda ini akan ditanya untuk apa saja ia dihabiskan? [klastulistiwa.com]

Gambar: karya anak-anak KlasTulis Batch 1 yang beberapa diantaranya memang 4L dengan A1. Lingkaran pertemanan yang semoga terus memercikan minyak wangi. Semoga kita bisa bertemu lagi.

Homeschooling, Mierza's Own, My Reflection

YANG PENTING SEKOLAH?

“Nak… sawah ini kujual biar kamu bisa sekolah,”

Ujaran ini baik ketika institusi yang dipilih memiliki landasan agama. Setidaknya ada kenaikan derajat dari sekedar berburu sehelai sayap nyamuk atau bangkai kambing, menjadi perburuan kenikmatan yang hakiki.

“Nak… sawah ini kujual biar kamu bisa sekolah,” adalah keanehan ketika yang dipilih adalah ‘yang penting sekolah’. Anak itu ga dirawat kemauan belajarnya, ga diarahkan mengambil pilihan sehat sesuai hidupnya, ga paham ntar jadi apa. Apapun itu ‘yang penting sekolah’.

Kan lebih baik, dong, dengan sekolah!
Biar bisa jadi dokter atau insinyur.

Iyakah? Padahal, sawah puluhan hektar itu bisa jadi lahan belajar yang ga akan habis. Bayangkan jika kalimat sang ayah berubah menjadi..

“Nak, lihat panen saat ini. Ayo perhatikan dan bantu ayah. Lihat baik-baik caranya.”
“Nak, hari ini ada ada kunjungan dari penyuluh. Kamu bawa catetan sama alat rekam ya. Kalau perlu beli batere dulu’
“Nak, sudah mengembalikan buku Manajemen Irigasi ke Perpusda? Semoga bisa mengatasi kekeringan kita tahun ini ya. Oiya.. jangan lupa nanti carikan buku tentang pengawetan bahan pangan dan degradasi tanah ya.”
“Subhanallah, kenapa ya hasil panen tahun ini begini? Ayo pelajari dan buka2 lagi catatan penyuluhan.”
“Nak, temani ayah ke tukang pulsa. Sekarang jadwal kita nonton. Kata penyuluh ada video baru di channel Kementrian Pertanian,”

Tapi itu cuma ada di benak Mierza Miranti dan suami aja. Ngerinya ketika sawah sudah habis, anak selesai sekolah dan bingung jadi apa. Karena niatnya cuma YANG PENTING SEKOLAH.

Terus, mau jadi apa?

———

klastulistiwa.com

Homeschooling, Parenting

Mempersiapkan Anak Usia Dini Memasuki Jenjang Pendidikan Dasar

Siap bersekolah atau menjadi pembelajar usia pendidikan dasar bukan sekedar bisa calistung, namun kita perlu mempertimbangkan kematangan dan kesiapan masuk sekolah atau adab pembelajar.  

Kematangan biologis perlu dicapai sebelum anak masuk sekolah, termasuk kematangan otak untuk memahami konsep membaca, menulis, menghitung, dan memahami sudut pandang orang lain.

Kesiapan yang matang akan meminimalisasi masalah/hambatan yang muncul di kemudian hari.

Banyak masalah yang akan dihadapi anak yang tidak matang, seperti motorik halus yang tidak  siap, mudah putus asa, daya tahan rendah, daya konsentrasi lemah, tiba-tiba mogok sekolah, sulit menyesuaikan diri, dan lemah dalam kemandirian.

Kesiapan apa saja yang harus dimatangkan sebelum anak masuk sekolah dasar?

1.Kematangan Fisik (Motorik kasar dan motorik halus)

Mampu mengontrol otot-ototnya sehingga dapat menulis, menggambar, mengerjakan keterampilan tangan seperti menempel, menggunting, menguntai, dsb. Ia pun mampu duduk diam dan tertib dalam waktu yang cukup lama.

2.Kematangan Kognitif

Mampu memahami penjelasan guru, dapat menjawab pertanyaan guru dengan kata-kata yang dapat dimengerti.

3. Kematangan Emosi

Tidak ketergantungana dengan keberadaan ibu, bersedia menerima otoritas lain (seperti ibu/bapak guru), mampu mematuhi aturan sekolah, adaptif dengan suasana sekolah, dapat mengendalikan emosinya, mampu mengatasi masalah-masalah dalam pergaulan, misalnya, kesedihan saat diejek teman/ tidak mudah menangis, serta siap menghadapi karakter orang dewasa (guru) yang berbeda- beda

4. Kematangan Sosial

Mandiri, mampu memilih kegiatan yang ingin dilakukannya, tidak ragu-ragu/takut dalam menentukan kegiatan,

memiliki kesadaran akan tugas yang dihadapinya, mampu menyelesaikan tugas yang dipilihnya, mampu memenuhi kebutuhan pribadinya (contoh tahu kapan harus minum, mau dan mampu  membasuh diri setelah buang air kecil, mampu mandi sendiri, dan mampu mengambil makannya sendiri, tahu kapan ia mesti berganti baju).

Tugas dan Kegiatan Persiapan Kesiapan Sekolah

ASPEKSTIMULASI
INTERAKSI SOSIALWaktu bermain: Ciptakan kesempatan bagi anak untuk berinteraksi dengan anak lain pada usia yang sama melalui waktu bermain dan kelompok bermain (komunitas).
Game Board (Papan Permainan) : Mainkan permainan papan dengan anak untuk mengajarkan cara mengambil giliran, berbagi, menunggu dan kemampuan untuk mengatasi ketika seseorang tidak menang.
Kelompok kecil: Dorong kelompok kecil anak-anak untuk bermain bersama.
Visual: Gunakan visualisasi untuk membantu anak-anak memahami tentang giliran.
Salam: Dorong anak-anak mengatakan salam dan menanggapi pertanyaan
BERMAINGaya bermain: Berikan kesempatan kepada anak untuk mengeksplorasi gaya permainan yang berbeda (misalnya permainan imajinatif, permainan konstruktif, permainan simbolik).
Permainan peran: Luangkan 20-30 menit setiap hari untuk berinteraksi dan bermain dengan anak lain. Dalam kesempatan ini, modelkan bahasa yang akan cocok digunakan dalam situasi kehidupan nyata tertentu (misalnya jika bermain dengan dapur mainan, bicarakan tentang apa yang kita lakukan saat menyiapkan makanan).
Stasiun bermain: Siapkan stasiun bermain yang mengajarkan gaya permainan yang berbeda . Misalnya:
Main pembangunan seperti balok, kereta api, jigsaw puzzle, pasir, plastisin
Permainan imajinatif: masak-masakan, kostum, main peran
BAHASABuku: Bacakan kepada anak setiap hari untuk memaparkan mereka pada konsep bahasa yang berbeda.
Kosa kata: Saat membaca buku, mintalah anak untuk menunjuk / menyebutkan gambar yang berbeda untuk memperluas kosa kata mereka. Jalan-jalan: Saat pergi jalan-jalan, tunjuk barang-barang dan sebut  namanya.
Kegiatan sehari-hari: Saat melakukan kegiatan sehari-hari, seperti menyiapkan mandi, mengatur meja, menyiapkan makan malam, atau memilih model pakaian, bahasa yang dapat digunakan / dipahami anak dalam situasi ini (misalnya sebelum mandi, kita doa masuk kamar mandi, menyalakan keran, siapkan sabun, buka pakaian)
Mengikuti instruksi: Selama aktivitas sehari-hari, dorong anak untuk mengikuti instruksi 2-3 langkah (misalnya ambil topimu dan masuk ke mobil).
Cuaca:  Bicarakan tentang cuaca.
Menghitung: Dorong anak untuk menghitung hal-hal yang digunakan/ dilihat, dibicarakan, dst
Mengobrol saat makan bersama: Di meja makan, bicarakan secara bergiliran tentang apa yang telah dilakukan sepanjang hari.
Warna & bentuk: Berbicara tentang warna dan bentuk yang berbeda.
Konsep: Bicarakan tentang berbagai konsep seperti besar / kecil; di / dalam / di bawah; di depan / belakang / di samping; panjang / pendek; pendek / tinggi.
Buku konsep: Bacalah buku-buku yang berbicara tentang berbagai konsep (mis. Di mana domba hijau? Binatang apa yang memakan daun?).
Beri contoh: Ketika anak menggunakan tata bahasa atau struktur kalimat yang tidak akurat, berikan contoh kembali kepada mereka cara yang benar untuk mengatakannya (misalnya anak berkata: “Itu jatuh!” Orang tua: “Oh, gelasnya jatuh qadarullah.”).
Waktu cerita: Cari waktu membacakan cerita dan ajukan pertanyaan tentang cerita tersebut.
Murottal: setel murottal, bacakan surat-surat pendek
Scavenger hunt (berburu): Lakukan perburuan untuk mengikuti instruksi, perluas kosakata, dan bekerja sebagai tim.
Halang rintang: Lakukan kegiatan halang rintang untuk mengajarkan konsep yang berbeda.
Jadwal visual: Gunakan jadwal visual untuk menguraikan ekspektasi / aktivitas hari itu.
Jurnal: Beri kesempatan kepada anak untuk membuat jurnal dengan menggambar lalu menyampaikan kepada orang tua apa yang telah mereka lakukan seharian.
Konsep: Ajarkan konsep warna dengan memberi label pada kelompok aktivitas berbeda dengan warna berbeda.
Kalender: Setiap hari bicarakan tentang hari dalam seminggu, bulan dalam setahun, cuaca, hari apa kemarin dan hari apa besok.
Kliping: Buatlah ‘buku’ yang terdiri dari lembaran kertas yang disatukan dengan stapler untuk menyortir gambar ke dalam kategori yang berbeda seperti hewan, makanan, transportasi, pakaian
PERKEMBANGAN EMOSIONALPerasaan: Bicarakan tentang perasaan dengan anak.
Identifikasi emosi: verbalkan ketika kita melihat emosi tertentu pada anak yang berbeda, misalkan “Kamu sedang marah ya?”
Ekspresi Wajah: Komentari ekspresi wajah saat membaca buku dan bicarakan tentang perasaan orang tersebut dan mengapa.
Jelaskan Emosi: Bicarakan tentang cara untuk mengekspresikan emosi yang berbeda (misalnya ibu tertawa karena ibu bahagia; dia menangis karena sedih).
Kuasai beberapa hadits dan ayat sederhana untuk mengingatkan adab, “Dik, jangan marah agar dapat surga.” Atau “Dik, rendahkan suara biar tidak seperti keledai”
Peran Mainkan  emosi yang berbeda.
Jelaskan emosi: Ketika seorang anak merasakan hal tertentu, bicarakan dengan mereka tentang emosi mereka (misalnya jika seorang anak menangis model kepada mereka: “Kamu sedih karena kamu melukai lututmu” ATAU “Kamu menangis karena kamu sedih”) .
Buku: Diskusikan emosi karakter dalam buku.
LITERASIBacakan buku untuk anak setiap hari.
Tunjuklah kata-kata dalam buku tersebut saat membacanya.
Tunjuklah gambar-gambar dalam buku tersebut saat membaca ceritanya.
Waktu membalik halaman halaman: himbaulah anak untuk membalik halaman-halaman buku, tetapi hanya setelah mereka selesai memperhatikan detail pada halaman.
Contohkan untuk anak membaca buku dari depan ke belakang.
Seleksi mandiri: Dorong anak untuk memilih buku untuk dibaca pada waktu cerita.
Alfabet: Bermainlah dengan huruf-huruf
Buku berima : Bacalah buku yang memiliki kata-kata berima
Game: Mainkan game seperti “I spy” untuk membantu anak-anak berpikir tentang hal-hal yang dimulai dengan suara tertentu (misalnya, “Saya melihat dengan mata kecil saya sesuatu yang dimulai dengan t”).
Waktu cerita: Miliki waktu cerita setiap hari.
MOTOR BAGUSMemotong dan menempel: Gunakan karton (lebih mudah dipegang) untuk memotong bentuk geometris dan membuat gambar.
Menggambar: Sediakan model untuk menyalin atau menggambar satu bentuk pada satu waktu untuk disalin oleh anak.
Mewarnai: Warnai bentuk-bentuk kecil untuk mendorong kontrol pensil dan meningkatkan daya tahan untuk keterampilan pensil.
Maze/ Labirin: cari lembar kerja labirin yang menyenangkan untuk melatih  keterampilan menggunakan pensil serta mengembangkan persepsi visual.
Kerajinan: Dorong untuk memotong dan menempelkan berbagai potongan bahan bersama-sama untuk membuat sesuatu.
Penyimpanan: Gunakan tas ziplock atau wadah sekrup atas untuk menyimpan mainan, untuk memastikan anak-anak berlatih menggunakan keterampilan motorik halus mereka saat mencoba mengakses mainan.
Mainkan doh: Menggulung, meremas, mencubit dan membuat sesuatu dengan adonan mainan untuk meningkatkan kekuatan jari.
KETERAMPILAN FISIKBalapan berjalan dengan gerobak dorong untuk kekuatan tubuh bagian atas.
Berenang adalah aktivitas seluruh tubuh yang akan membantu membangun kekuatan dan daya tahan karena anak terus-menerus bekerja melawan sejumlah kecil hambatan di dalam air.
Jalan-jalan hewan: Berpura-pura menjadi berbagai binatang seperti kepiting, katak, beruang, atau cacing. Semua ini akan menggunakan berat badan anak sebagai daya tahan.
Lempar bola atau bean bag: Berat tambahan bean bag akan membantu mengembangkan kekuatan dan daya tahan.
Hopscotch untuk melompat, atau permainan lain yang mendorong latihan tugas / keterampilan secara langsung. #
Rintangan: Penyelesaian rintangan yang sesuai dengan usia akan membantu mengembangkan daya tahan.
Keterampilan bola: Tingkatkan pengalaman dan kepercayaan diri anak untuk mencoba keterampilan bola.

Referensi:

Andia Kusuma Damayanti, Rachmawati. 2016. Kesiapan Anak Masuk Sekolah Ditinjau dari Dukungan Orang Tua dan Motivasi Belajar. Psikovidya Vol. 20 No.1 April 2016.

Endang Supartini. 2006. Pengukuran Kesiapan Sekolah. Jurnal Pendidikan Khusus Vol. 2 No. 2, Nop 2006.

Mierza Miranti. 2018. AHA! Pelatihan Kurikulum Homeschooling Usia Dini

Product Review

Review GoClean: Belum Jadi Belajar Dari Professional

Salah satu kecakapan hidup bagi homeschoolers adalah belajar dari profesional dan itulah kenapa saya memesan layanan layanan GoClean pekan lalu. Jadi, saya memberikan kepada anak-anak ingin untuk membuat Review GoClean setelah melihat sang professional bekerja. Well… setidaknya itu alasan pertama.

Alasan keduanya tentu saja supaya rumah keliatan bersih dan menghemat waktu saya laaaah hahaha. Karena tahu kan, proses autopilot itu panjang dan banyak penyesuaian hati dan pikiran melihat hasil pekerjaan rumah anak 8 dan 12 tahu. Tentu saja sebagai orang tua homeschoolers, saya harys menurunkan standar dalam proses pendidikan ini karena hasil bebersih anak-anak bisa jadi beda sama ekspektasi kita.

Sehari sebelumnya, saya sounding dulu bahwa besok saya akan memesan Go Clean sambil menjelaskan alasan pertama saya di atas kepada anak-anak. Lalu, saya minta mereka tetap membereskan seperti biasa dengan tujuan untuk membantingkan kualitas mereka dan kualitas pembersihan yang dilakuman profesional.

Baiklah.. kita mulai review GoClean dari GoLife.

Saya memesan layanan ini sehari sebelumnya agar lebih siap aja sih.

Saya memesan paket reguler

Dengan waktu 1,5 jam, peralatan pribadi, dan mitra wanita

Nah, waktu memesan GoClean itu luamaaaaaa banget huhuuu hiks hiks.. mungkin posisi kami yang ada di Bogor kabupaten yaaaa.. jadi belum banyak mitranya.

Setelah itu, tidak patah arang. Saya pesan lagi di dua waktu berbeda. Yang pertama, saya ga masih ga dapet-dapet juga hahaha. Mungkin cerita akan berbeda ya kalau di Jabodetabek sana. Hiks hiks.. nasib kampung nun jauah di mato.

Dan… DAPAT! Horeeee

Terus cancel karena kejauhan

Dan terakhir cancel, Mbaknya yang cancel karena katanya masih ada pekerjaan di tempat konsumennya huhuuu hiks hiks.

Terus cancel lagi.

Dan lagi..

Dan lagi hahaha.. bener-bener ujian ini mah 😂

Ya sudah.. hingga saat ini, saya masih berusaha memesan Go Clean karena tertarik sekali denga review teman-teman yang sudah pakai.

Seperti ini salah satunya:

Begini review beliau:

Pagi tadi mamak manggil goclean. Kalau sebelumnya 3 orang, kali ini hanya 2 orang yang dipanggil. Orang yang sama dengan yang diorder waktu lalu.

‘Bersihin rumah gatel banget pake goclean, gak bisa kerja sendiri mak?’

Gak bisa. 🤣🤣🤣

Yah…
Suka banget pokoknya sama hasilnya.
Kamar mandi cling cemerlang.
Padahal mamak mau nanya cara dia bersihinnya pake apa, biar besok2 mamak aja yang ngerjain gitu…

Satu orang saya pesan 2,5 jam untuk siapin ruang tamu, dari mulai lap debu, nyapu ngepel lantai, keluarin kursi, turunin karpet, dan vakum.

Satu lagi saya pesan 3 jam, untuk bersihin 3 kamar mandi dan sapu pel lorong.

Saya kasih foto hasil kamar mandi nenek ya, karena yang paling rapi…

Tuuh kaaan. Gimana saya ga tertarik?

Dan yes.. demi pendidikan home economics anak-anak, saya akan terus memesan sampai Gopay penghabisan hahahaha.

Homeschooling, Mierza's Own, My Reflection, Parenting

APA YANG MASUK KE RUMAH, ITULAH YANG KELUAR DARI LISAN DAN LAKU MEREKA

“Bukankah Rasulullah itu dermawan?
Bukankah Rasulullah itu qonaah?
Paling pantang sikapnya menyakiti orang lain?
Paling pantang melukai perasaan orang tuanya?” celoteh si 3 th.

“Kata siapa itu, Nak?”
“Ustadz Maududi Abdullah,” katanya.

Teaser potongan kajian itu memang salah satu yang sering didengar. Terkadang teaser kajian dari Ustadz Badru dan ustadz lain juga ia sebutkan, selain juga beberapa potongan ayat dan hadits.

Celoteh.. ya.. celoteh maasyaaAllah barakallaahu fiih. Kami tidak menyangka akses wifi 24 jam yang awalnya kami gunakan untuk bekerja, sambil full streaming Rodja selama kami bangun, ternyata berdampak demikian. .

Teringat nasihat ustadz Syafiq, “Jangan memasukan pencuri ke rumah kita.” Apapun yang kita masukan untuk anak-anak dengar, lihat, baca, tonton… itulah yang dapat mempengaruhi jiwanya. .

Barakallaahu fiikum bagi insan yang sudah membangun dan mengembangkan TV-TV dakwah. Semoga semakin menyebar dan berdampak bagi lebih banyak keluarga.

 

Product Review

Katakan Yaaaaay Kepada So Good Spicy Chicken Strip Untuk Sarapan Kedua (Dan Ketiga, Keempat, Kelima)

Homeschoolers Moms yang anak-anak (dan emaknya) doyan makan pedes-pedes pasti tahulah yaaa kalau kita meleng dikit, itu sarapan  (bahkan sekaligus makan siang) di atas meja bisa lenyap dalam sekejap saat mereka laparrr. Mau masak kudapan dan sekaligus sambal.. kok sepertinya sibuk (tsaaah). Tapi, kasian juga kalau beli cemilan yang entah gimana nutrisinya dan ga tega juga menyediakan cocolan sambal instan buat anak-anak. Duh… ruwetnya hidupmu, Maaaak.

Ternyata Sondara-Sondara Ibu Bangsa pendidik generasi selanjutnyaaa… ada penemuan terbaru yang bisa menyelamatkan kita. Sebenarnya tidak bermakna denotatif menyelamatkan sih.. Maksudnya, dengan ‘penemuan’ produk So Good Spicy Chicken Strip ini, kehidupan kita  sebagai Mamak Homeschooler tidak hanya jauuuuh lebih mudah tapi juga jauuuuuh lebih berfaedah. Kok bisaaaaa?

 

Yuks… disimak…  Apa aja yaaaa yang buat So Good Spicy Chicken Strip ini istimewa?

15792279_1c720e32-6ecd-4b92-ae49-79a0f24888f5_1024_1024
Sajikan dengan kentang dan saus mayo. Yuummmm

 

Premium Quality

Kalau mendengar produk siap saji berbalut kulit krispi, terkadang kita membayangkan ayam yang seupil dan terigu segunung. Eits…. tidak begitu halnya dengan So Good Spicy Chicken Strip. Produk yammiiii ini terbuat dari daging ayam pilihan tanpa tulang yang full meat. Iyaaaaa… yang ada di balik kulit dan bumbu marinasi pedas special ini tuh daging semuaaaa.

Kaya Asam Amino

Anak dalam masa pertumbuhan pastinya memerlukan gizi optimal. Protein yang dibutuhkan anak setiap hari dalam makanannya adalah sekitar 0,5 gram protein. Itu adalah gram untuk setiap 1 kilogram yang dimbang. Kebutuhan protein anak tentunya akan bertambah ketika mereka bertambah besar.

Untuk mengetahui kebutuhan protein, bagi berat badan dengan 2. Karena kita hanya mengetahui berat badan dalam kilogram, maka kalkulasinya untuk anak kita adalah sekitar 1 gram protein setiap hari untuk setiap kilogram berat badannya.

Contohnya, seorang anak mendapatkan bisa sekitar 35 gram mendapat protein dalam sehari melalui:

  • 2 sendok makan (15 mililiter) selai kacang dalam roti (7 gram protein)
  • 1 cangkir (240 mililiter) susu rendah lemak (8 gram protein)
  • 1 ons (30 gram) atau dua potong keju cheddar ukuran domino (7 gram protein)
  • 1,5 ons (90 gram) So Good Spicy Chicken Strip (10,5 gram protein)
  • ½ cangkir (80 gram) brokoli (2 gram protein)

Yes… So Good Spicy Chicken Strip ini mengandung protein hewani yang kaya akan asam amino essential penting untuk pertumbuhan dan perkembangan otot & otak anak. Jadi kita ga perlu jajan buat suplai kudapan mereka lagi dan tetap bisa menyajikan makanan bergizi yang praktis.

Dibalut dengan Tepung Crispy Special

Pernah ga siiih kalau goreng makanan berbalut tepung itu sebentar udah melempem. Aku seriiing.. hiks.. hiks.. Tapi kalau goreng So Good Spicy Chicken Strip ini tuh ternyataaaa crispy tahan lama. Ga pake resep ala chef! Sangat praktis:  hanya digoreng terendam minyak (deepfrying) selama 4-5 menit di rumah. Tuh si sulung jadi hobi goreng-goreng deh.

Jaminan Kualitas

Kuatir dengan kehalalan dan kualitas produk ini? No worries. So Good Spicy Chicken Strip ini diproduksi oleh produsen ternama dengan teknologi produksi dan mesin modern. Dan yang menenangkan adalah: So Good Spicy Chicken Strip sudah ada logo HALAL MUI

eat-sogood-spicy-chicken-strip

So Good Spicy Chicken Strip sudah bisa didapatkan lho di pasar swalayan terdekat dan bisa jadi sudah ada di beberapa toko yang menjual makanan beku siap saji. Dengan ukuran 250 gr, saya mendapatkan 5pcs So Good Spicy Chicken Strip seharga Rp 37.000- Rp 39.000. Oiya, harga jualnya tetap tergantung harga jual toko dan lokasi ya. Produk ini bisa disimpan selama dalam keadaan simpan beku ≤ – 18’C.

Cara penyajian

Untuk mendapat hasil yang endeessss…. ini caranya:

  1. Goreng deepfried  So Good Spicy Chicken Strip ketika masih beku selama 4-5 menit dengan suhu 175’C.
  2. Panggang / oven So Good Spicy Chicken Strip ketika masih beku sekitar 7 menit (tergantung daya listrik oven)

Mudah bukaaan? Yuk.. kita sarapan kedua.

My Reflection

[CLOSED] KULGRAM PENDIDIKAN RUMAH

Masih menimbang homeschooling?
Ada pertanyaan yang belum terjawab?

Yuk bergabung dalam kulgram AHA! ‘Homeschooling Semudah Mencintai’ bersama 5 ibu dengan latar belakang berbeda tapi satu TUJUAN: MENDIDIK ANAK SENDIRI DALAM PENDIDIKAN ISLAM BERMANHAJ AHLUSSUNNAH WAL JAMAAH, INSYAA ALLAH

Para ibunda ini. .
🧡 Ada yang berkhidmat di luar dan dimudahkan Allah menjalani autopilot homeschool
💜 Fokus mengembangkan bisnis kulinernya sambil mendidik anak-anaknya
💛 Ibu rumah tangga sejati yang juga buka OS
❤ Ibu yang jeli menuntun bakat anaknya menjadi seorang chef yang gemar baca kitab.
💚 Hingga yang berhasil menjadikan anaknya seorang hafizh/ hafizhah.
.
KAPAN?
✅InsyaAllah pada tanggal 9, 16, 23, 30 (semua pukul 13.00-15.00 kecuali tanggal 9 dua sesi +pagi 10.00-11.30)
✅Pendaftaran dibuka sampai 3 Desember 2018/ setelah kuota penuh

DIMANA?
Melalui channel dan grup Telegram.
.
INVESTASI
Minimal Rp150,000/ orang atau Rp120,000/5 orang
(Tersedia tiket gratis bagi yang memerlukan) untuk mendapatkan
✅ PO Modul hard copy ‘Homeschooling Semudah Mencintai’
✅ eBook berisi resume yang bisa dijadikan panduan menjalani homeschooling
✅ Printables perangkat belajar
✅ Kesempatan beramal untuk saudara kita yang berusaha menjalani kehidupan pasca musibah.
.
BAGAIMANA CARANYA?
Daftar melalui http://bit.ly/wauma
HANYA UNTUK PEREMPUAN

.
Presented by AHA! dari
http://klastulistiwa.com

Activity Ideas, Mainan Edukasi, MEDIA BELAJAR

15 IDE BELAJAR MENGGUNAKAN PASIR KINETIK

Anak-anak belajar melalui bermain, termasuk ketika mereka bermain pasir kinetik. Saat bermain dengan media ini, anak memiliki kesempatan untuk mengeksplorasi, membuat, dan memecahkan tantangan. Selain itu, banyak manfaat yang mereka dapat ketika bermain pasir, beberapa diantaranya adalah:
1. Mengembangkan keterampilan motorik halus
2. Melatih koordinasi tangan & koordinasi mata
4. Memberi ruang kreativitas dan imajinasi
5. Mengasah sensory
6. Pengembangan bahasa dan kosakata dengan pendampingan yang baik
7. Mengatasi tantangan
8. Memecahkan masalah masalah

Nah kaaan.. selain untuk bermain, klastulistiwa.com juga menggunakan pasir kinetik untuk media belajar dan stimulasi lho. Apa saja yaa yang bisa kita pelajari dengan media ini?

1. Mengenal huruf latin/ hijaiyah dengan mencetaknya dengan tangan atau cetakan.
2. Meniru huruf/ angka di pasir menggunakan jari.
3. Mencari mainan huruf latin/ hijaiyah yang disembunyikan di pasir.
4. Melatih tulisan tangan di pasir.
5. Mengeja/ menulis kata di pasir
6. Membangun bentuk geometri 3 dimensi
7. Mencetak bentuk geometri 2 dimensi
8. Masak-masakan (mengukur, menakar, memindahkan)
9. Belajar konsep pecahan dengan membagi bulatan
10. Belajar jam
11. Memindahkan pasir dari wadah satu ke lainnya menggunakan sendok
12. Sensory bin
13. Menanam di dalam rumah
14. Mencari mainan angka yang disembunyikan di pasir.
15. Membuat dan mencetak beragam objek yang dipelajari. Lebih seru lagi melibatkan mainan lain seperti truk atau excavator!

Keren kaaan manfaatnya.. ayooo main!

 

Pasir kinetik bisa dibeli di http://instagram.com/geraiuma ya.

Lectures of Life, Parenting

CATATAN KAJIAN @ASESI2018 MENDIDIK GENERASI ROBBANI

[Bismillah: Catatan ini sesuai apa yang disimak dan kurang lebihnya adalah kesalahan pencatat. Foto buku bukanlah yang dikaji, melainkan  hadiah untuk si sulung (11th) dari ustadz karena  bertanya, “Bagaimana cara saya menjaga akhlak jika mau masuk pesantren dan ternyata teman-teman tidak bersikap baik”]

IMG-20181103-WA0013

===============

Mendidik Generasi Robbani
Ustadz Fazhrudin Nu’man
ASASI EXPO, 3 November 2018

Oleh Mierza Miranti

 

Tujuan utama kita: At Tahrim ayat 6

Ibnu Umar menafsirkan ayat ini ” Berikan pendidikan kepada anakmu karena kalian akan dimintai pertanggung jawaban apa yg anda ajarkan dan didikan kepada mereka”

Dibalik itu semua ada tanggungjawab pendidikan anak: Bagaimana caranya muncul dari RT kita muncul anak shalih, qurata ayun.

Sodaqoh jariyah, ilmu bermanfaat, dan anak shalih yg senantiasa mendoakan ayah dan bunda.

Anak shalih itu meskipun tidak mendoakan, tetap sampai pahala kepada kita ketika meninggal, karena anak-anak itu hasil didikan kita dahulu. Mendidik anak itu kewajiban dan kebutuhan.

Dalam Ali Imron: 79 disebutkan kalimat “jadilah kalian generasi Robbani”
Ibnu Abbas menyebutkan bahwa “Generasi Robbani adalah generasi yg berakal, bijak, dan memahami agama.”

Robbani diambil dari dua kata, disandarkan kepada Rabb (jamaknya)

Artinya:

1. Generasi yg banyak ibadah kepada Allah dan banyak ilmunya.
2. Generasi yg mengurus manusia sehingga bisa mengurus saudaranya (tidak mementingkan diri sendiri)

Imam at Thabrani “Rabbaniyun adalah tulang punggung manusia, jadi sandaran, generasi yg jadi andalan dalam fiqh, agama, dan dunia.”
Ketika membayangkan generasi rabbani, jangan hanya bayangkan anak kita. Kita pun harus menjadi generasi rabbani.
Ciri-ciri generasi rabbani:
1. Generasi yang senantiasa tegar, semangat, kokoh, berdiri di atas tauhid yang lurus.
2. Senantiasa istiqomah di atas sunnah Rasulullah dan salafish shalih sbg imam dan tauladan yang diikuti
3. Generasi yang senantiasa menjunjung tinggi di atas ilmu dan amal, menjauhi maksiat
4. Generasi yang semangat mengajarkan ajaran islam, amal maruf nahi munkar di atas ajaran yang benar
5. Generasi yang menyejukan pandangan dengan akhlak yang mulia dan adab

Ambillah doa untuk meminta kepada Allah
❤ Doa nabi Ibrahim “Rabbi habli minash shalihin”
❤ Doa nabi Zakaria
❤ Surat Al Furqon 74

Bagaimana menjadi generasi Robbani:
1. Al walidain al shalihah (orangtua yang shalih)
2. Al biah al shalihah (lingkungan yang baik)
3. Al ilmu as shahihah (ilmu yang benar)
4. Al mualim al robbani. (Guru baik dan ahlussunnah)
5. Al abdul halal (semua asupan yg halal

====================
1 . Al walidain al shalihah (orangtua yang shalih)

Keshalihan/ keburukan ini berpengaruh besar, setelah Allah. Merekalah madrasah pertama
Kedua orangtua shalih dapat membangun rumah tangga di atas keshalihan dan berdoa diatasnya.

LIHAT: kisah nabi Musa dan Nabi Khidr dalam al kahf tentang dinding rumah anak yatim yang diperbaiki nabi Khidr atas sebab orangtuanya yang shalih

Ibnu katsir: “Keshalihan seorang berpengaruh dalam keturunannya di dunia dan akhirat.”

“Seorang bayi terlahir suci, orangtuanyalah yang menjadikan Yahudi, Nasrani, Majusi” (Muttafaq alaih)

Berpikirlah sebelum menikah untuk mencetak generasi Robbani.

Aisyah radhiyallaahu anha, ” Hendaklah kalian memilih teman yg baik untuk menaruh benih.”

CEK: Wanita dinikahi karena 4 hal….

Cari juga pria yg shalih “bila ada laki-laki yang kalian ridhai akhlak dan agamanya maka nikahkankah kepadanya, sebab jika tidak, maka akan terjadi bencana di muka bumi dan kerusakan yang melanda”
Kenapa ortu harus shalih?
1. Orangtua shalih akan amanah
2. Akan memulihkan pendidikan terbaik serta memerintahkan mereka dalam ketaatan
3. Akan menjadi qudwah yg baik
4. Menjaga dr yg merusak
5. Akan memohon kepada Allah untuk kebaikan anaknya

———
2. Al biah as shalihah (lingkungan yang baik)

Syaikh Athiyyah “Setiap anak asalnya lahir dalam keadaan fitrah, apabila tumbuh dalam fitrahnya niscaya akan tumbuh dalam hidayah…. ”

CEK KISAH: Jaman bani Israil tentang sang pembunuh 100 nyawa. Ketika ia ingin taubat dinasihati “Pergilah engkau ke negeri yg disana orang-orang menyembah Allah bersama orang shalih, jangan kembali ke negerimu tempat orang-orang yang buruk”

Rasulullah, “Agama seseorang akan seperti agama temannya, maka hendaklah setiap kalian melihat dengan siapa ia berteman”

Yang harus dijaga
1. Lingkungan keluarga (apa masih ada maksiat? Musik?)
2. Lingkungan masyarakat (cek tetanggamu sebelum pindah)

3. Lingkungan sekolah tempat velajar

 

Di Mekah Madinah tidak ada pesantren karena lingkungannya sudah pesantren, tidak ada ikhtilat, musik

Maka carilah sekolah yg tanpa ikhtilat, musik, dan syariat sesuai Quran sunnah denggan pelayanan salafush shalih.
=============
3. Al ilmu as shahihah (ilmu yang benar)

Ilmu adalah fondasi pencetak generasi, pengubah karakter.
Hanya dengan ilmu orang bisa:
1. Mengenal Allah
2. Ibadah dengan benar
3. Mengetahui halal haram
4. Berakhlak mulia
5. Berdakwah amal maruf mahir munkar
Hasan al Basri, “Kalau tidak (taat?) ilmu agama, seseorang akan seperti binatang”

Menuntut ilmu ada 2:
1. Mubah —> math, sains, kedokteran
2. Wajib —> agama dalam Quran, sunnah, pemahaman salafush shalih. INILAH STANDAR ILMU

Barangsiapa yg dikehendaki baik oleh Allah, maka pahamkan ia terhadap agamanya.

Ilmu adalah apa-apa yang pernah diucapkan Allah, Rasul, dan sahabatnya. Mereka adalah orang-orang yang memiliki ketangguhan ilmu. Setelah jaman Rasulullah, sahabat-sahabat yg dijamin surga.

Ahlussunnah yang dimaksud adalah mereka yang memahami agama dengan benar sesuai pemahaman salafush shalih.

Kalau ada kuisioner di jaman jahiliyah, siapa yg paling zalim,   jawabannya Umar bin Khattab. Tapi lihat setelah masuk Islam, Umar jadi umat terbaik.

“AKU wariskan kepada kalian 2 perkara, tidak akan sesat jika kalian berpegang teguh, yaitu kitab Allah dan sunnah rasulNya.”

Kata nabi di akhir jaman kalian akan ada perselisihan yang banyak, maka hendaknya kalian berpegang pada tuntunanku dan tuntunan sahabatku.
=========
4. Al mualim al robbani. (Guru baik dan ahlussunnah)

Kenapa belajar agama malah bisa menjadikan seorang lulusan berpemahaman  Syiah? Khawarij? ISIS? —>>> KARENA GURUNYA MENGAJARKAN DEMIKIAN

Guru memiliki tanggung jawab besar.

Kalau bisa jadilah guru karena “Sesungguhnya Allah dan malaikat, seluruh penduduk. . Seluruh yg di bumi. .. semua mendoakan kebaikan.” <<< cek hadits lengkapnya.
Karakter guru Robbani:
1. Memiliki keikhlasan (betul-betul ingin membetulkan anak didiknya karena Allah
2. Shalih, memiliki kekuatan taqwa ilallah
3. Beraqidah yang shahih dan manhaj yang lurus
4. Memiliki kekuatan ilmu yg berlandaskan quran sunnah salafush shalih
5. Memiliki kemuliaan akhlak dan keluhuran budi pekerti (jika anak didik takut kepada kita, maka kita harus koreksi diri)

Hati-hati kabar akhir jaman ” akan muncul guru-guru yang mengajak manusia ke neraka jahannam”

Hendaknya kalian melihat darimana kalian melihat darimana mengambil agama kalian, sehingga diduga apabila darinkalangan Ahlussunnah maka ambillah ilmunya.

Imam Malik “Ilmu ini adalah daging dan darah kalian dan akan ditanya di hari kiamat maka hendaklah kalian melihat darimana mengambilnya.”

 

=========

5. Al abdul halal (semua asupan yg halal

Imam atau Tsahuri ” siapa yang makanan. Halal pasti badannya akan menaati Allah dan barangsiapa siapa memakan makanan haram pasti badannya bermaksiat kepada Allah.”

Para ulama dulu ketika tidak bangun malam, mereka cek makanan mereka.
Ibnul Qayim “Makanan haram bisa melemahkan jiwa”

Al Baqoroh 168, jangan ikutin langkah syaitan. Nabi Adam yang memakan buah menjadi pelajaran.

Makanan haram bisa menghalangi ibadah.

An Nisa: 10 ..
“Setiap daging yang tumbuh dari nasabah haram maka neraka lebih uatam baginya” (HR Muslim)

Abu Bakar memakan sesuatu dari pembantunya, lalu ia makan dr hasil dukun, lalu ia berusaha memuntahkannya.

 

 

Product Review

So Good Nugget Oglio Olio Kesiangan

Hayooo… siapa yang satu keluarga pernah sahur kesiangan? Kami pernah dong.  Last minute sih…  15 menitan sebelum adzan dengan kondisi belum masak apapun. Ampuuuuun dah hebohnya itu para krucils.

 

Nah,  daripada menyajikan mie instan, kita bisa buat ini deh. Simple. Cepat. Thanks to Nugget So Good dan fussili yang tersedia di dapur saya. Sini-sini.. saya bagikan resepnya.

 

SO GOOD NUGGET OGLIO OLIO KESIANGAN

20180619_110359-1

BAHAN-BAHAN

  1. Pasta 250 gram (waktu itu kami hanya punya fusili), rebus sampai matang tapi tidak lembek, tiriskan.
  2. Nugget So Good apa saja ( kami pakai alphabet), goreng hingga kecokelatan. Sisihkan
  3. Minyak zaitun 3 sdm.
  4. Bawang putih 6 siung, memarkan.
  5. Cabai rawit 3 buah, diiris tipis.
  6. Peterseli 2 sdm, cincang (optional sih..  kalau ga ada ya ngga apa-apa.  Kan kesiangan).
  7. Garam secukupnya.

 

CARA PEMBUATAN

  1. Tumis bawang putih dan cabai rawit dalam minyak zaitun, lalu taburkan peterseli, dan garam.
  2. Masukkan pasta lalu aduk sebentar. Angkat.
  3. Taruh di piring dan sajikan  nugget So Good diatasnya.

Mudah kaaaan.  Oh iya… biasanya kami menyantap kurma juga untuk tambahan serat dan energi kalau sahur kesiangan begini. Alhamdulillah… anak-anak tetap semangat puasa sampai waktunya berbuka.

Mierza's Own, Product Review

Dear Al, Ilmu Tentang Baju Batik Pria Ini Perlu Kamu Tahu

Punya anak laki-laki setelah 2 anak perempuan membuat saya sedikit banyak memikirkan tentang penampilannya. Selain saya suka melihat Al memakai sarung dan koko atau jubah untuk ke masjid, saya juga suka melihatnya memakai baju batik pria. Well.. okay, I mean… baju batik pria kecil.

 

Memberikan Ilmu Tentang Baju Batik Pria

Nah, untuk mendukung misi saya ini, makan saya ingin menyisipkan ilmu tentang batik itu sendiri kepada Al. Batik adalah pakaian khas dalam warisan budaya Indonesia, dan sering digunakan oleh para pemimpin dunia dalam acara-acara resmi. Bahkan, baju batik pria bisa digunakan untuk shalat karena memang modelnya itu-itu aja untuk pria: kemeja.

 

Berikutnya adalah hal-hal yang saya sisipkan kepada bapaknya Al.

Hloh! Kok, bapaknya Al? Hehehe.. ya biar kalau mereka belanja baju batik pria, saya ga usah diajak alias bisa melipir beli baju lainnya. Hehe… modus dikit lah. Nah, ini dia tips tentang cara memilih batik yang tepat yang akan saya ‘jejalkan’ kepada mereka:

 

  1. Ukuran

Ukuran batik biasanya selalu menjadi masalah. Pastikan baju batik pria yang dikenakan tidak terlalu ketat maupun terlalu besar. Sesuaikan batik dengan bentuk tubuh, tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Yang saya tekankan sebagai ibu modis (modal diskon) tapi gaya adalah kalimat ini: betapapun mahal batik yang Kita kenakan, jika tidak pas di tubuh Kita maka penampilan Kita akan terlihat “murah”

 

  1. Bahan

Kualitas sebuah batik dapat dilihat dari bahan dan teknik salam membuat corak batik. Kain batik mulai dari katun biasa hingga halus. Bahan halus biasanya digunakan untuk batik eksklusif dengan harga minimum jutaan. Batik halus nyaman dipakai tetapi harganya biasanya lebih tinggi daripada bahan biasa. Selain bahan batik, teknik pembuatan batik bisa membuat harga lebih tinggi. Ini harus dipertimbangkan ketika memilih batik dan menyesuaikan anggaran Kita. Bagaimana jika anggaran ngepas? Ingat kembali kalimat yang disebutkan pada poin nomor 1 di atas.

 

  1. Warna

Gambar: Freepik

Secara garis besar, batik terdiri dari warna “tanah” dan variasi warna. Yang harus kita perhatikan ketika memilih warna batik adalah warna dominan latar belakang / “tanah”. Warna dasarnya adalah patokan apa yang bisa Kita gunakan ketika memilih batik untuk digabungkan dengan pakaian lain.

 

Warna gelap atau cerah tergantung pada agenda. Untuk acara santai, kita dapat menggunakan warna-warna cerah, seperti merah, kuning, atau ungu. Sedangkan untuk acara formal, kita bisa memilih warna yang lebih gelap atau monokrom (hitam / putih).

 

  1. Motif

Gambar:Pixabay

Setiap daerah memiliki motif / motif batik yang berbeda dan membuatnya unik. Namun pastikan kombinasi warna motif dengan warna dasar sesuai dan cocok.

 

 

  1. Santai atau Formal

Sebelum kita memutuskan untuk membeli batik, ketahui dulu untuk acara apa kita ingin memakai pakaian ini? Untuk acara formal, semi formal, atau santai? Tidak ada stiker khusus yang menyatakan ini adalah batik santai dan itu adalah batik formal sih, tetapi tentunya tidak lucu jika kita salah pilih motif kostum kan? Karena itu, kita harus dapat membedakan tujuan kita menggunakan setiap pakaian batik.

Sebenarnya tidak sulit membedakannya. Kita harus memperhatikan elemen penting dalam motif batik dan warna dasar. Untuk motif kasual biasanya bermotif flora atau fauna dan memiliki warna dasar dominan ringan. Dan batik formal lebih sederhana dan minimalis. Batik formal biasanya hanya terdiri dari satu motif motif, ia memiliki warna yang lembut dan elegan. Kita bisa mengenakan batik baik untuk acara santai maupun formal di kantor, bahkan untuk shalat!

 

Okay, segitu aja sih ilmu yang ingin saya berikan kepada Al (dan bapaknya). Semoga mereka sabar menanti setelah membeli dan membayar baju batik yang mereka pilih. Lho, kok? Ya iya… karena biasanya saya dan anak-anak perempuan lebih lama belanjanya hehehe.