My Reflection

SIAPKAH ANANDA MEMASUKI USIA PENDIDIKAN DASAR?

buku homeschooling

Bagaimana jika ketidaksiapan itu kita temukan pada usia sekolah?

Mempersiapkan anak memasuki usia thamyiz/ usia pembelajar itu sama pentingnya dengan usia pembelajar itu sendiri. Jika tidak dipersiapkan atau ditangani sesuai kondisi (jika sudah berusia di atas 7 tahun), anak-anak mungkin akan mengalami:

🤚 Sulit mengikat ilmu di majelis
🤚 Kesulitan dalam menumbuhkan rasa cinta belajar atau malah tidak menyukai pelajaran tertentu
🤚 Lebih berat dalam meraih ilmu-ilmu dasar fondasinya belum cukup dikembangkan untuk memungkinkan mencapai kinerja tugas.
🤚 Mendapat penolakan teman sebaya dan mungkin mengalamj isolasi sosial di mana anak-anak merasa kewalahan atau tidak nyaman secara sosial.
🤚Mengikuti instruksi dari orang lain dalam posisi otoritas, seperti orang tua dan guru
🤚 Belum memiliki kesiapan kognktjf karena anak mungkin dalam keadaan negatif yang tidak kondusif untuk belajar.
🤚Tidak hanya anak menjadi stres dan cemas karena mereka menyadari keterbatasan mereka, tetapi juga orang tua dan guru mereka

Insyaallah selanjutnya akan  dibahas di post IG @klastulistiwa selanjutnya dan/ atau di kanal bedah buku ya. Belum punya bukunya


Silahkan klik https://bit.ly/bukuDRK

Ingin fast respons? Silahkan hubungi reseller berikut untuk pemesanan, ya:

*INSTAGRAM*

Lathifah @azzahramuslimah
http://wa.me/6285216976010

Amelia @littlefunlearning
http://wa.me/6282262526645

Rina @rina_ummufatimah
http://wa.me/628568330713

Faizah @makarim_bookstore
http://wa.me/6281210796109

Liza Mumtazah @langkahkecilperjalananbesar
Wa.me/628561212825

Mala Hayati
wa.me/628563677974
@thealiffiscorner

Endang Tri Gandewo
wa.me/6281318773525
@buku_kamu

Lidya Anasta R
wa.me/62895396000142
@hopalovakids

Lilis Mustikaningrum
wa.me/6285326978938
@habasyashop

Metia Y.Wibisono/ 089653428672/ @sahabat_sekolahrumahku

*FACEBOOK*
Niken Tf Alimah
Faizah Husnarati
Mala Hayati

#homeschoolingusiapendidikandasar #homeschoolingusiadini #bukuhomeschooling

AHA! English, Basic 4 AHA! English, My Reflection

BASIC 4 ENTRANCE TEST

Speaking Test

Record a voice note to answers the questions below and send it to bu Mierza’s WhatsApp number

  • What’s your name?
  • Explain about your family, Example : I have a mom, her name is … I have…
  • Mention 3 of your favorit animals
  • Mention your 3 favorite colors

Written Tests

My Reflection

[WEBINAR KLAS – NAMLA] Membimbing Ananda Mencintai karya Ulama

Alhamdulillahilladzi bini’matihi tatimush shalihat. Beberapa pekan yang lalu, saya senang dapat bersinergi dengan Penerbit Namla untuk membawakan sebuah tema yang berkaitan dengan literasi dari rumah. Berikut presentasinya

My Reflection

Mengajari Calistung Kepada Balita Tanpa ‘Mengajari’ (Bagian 6)

Insyaallah jika memungkinkan akan menaruh sesi-sesi sebelumnya.

My Reflection

Surat Cinta Untuk Orangtua Pada Masa Kelaziman Baru

Dear orang tua siswa
yang semoga Allah muliakan,
Saya mohon baca ini, sebentar saja.

Pada masa awal siswa belajar di rumah,
Kami memandangi kelas kosong
dengan beberapa barang siswa yang tertinggal.
Oh iya… kita belum berpamitan dengan layak ya,  Nak.
Layaknya ketika kalian lulus atau naik kelas.

Dear orangtua siswa,
Baca ini sebentar saja.


Sebelum bapak dan ibu menyebutkan bahwa orangtua harus bekerja. Bahwa orang tua sulit mendampingi anak belajar. Mohon sekali untuk mengingat. Kebanyakan orang tua bukanlah guru, tapi BANYAK GURU YANG MERUPAKAN ORANGTUA. Kami ingin yang terbaik untuk anak Bapak dan Ibu dan ANAK-ANAK KAMI JUGA.  Ayolah, Pak/Bu, kita punya tantangan yang sama.

Dear orangtua siswa,
Baca ini sebentar saja.

Sebelum Bapak/Ibu menumpahkan segala pengalaman yang kurang nyaman dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau Belajar Dari Rumah (BDR). Izinkan kami menyampaikan hal ini. Tahukah Bapak/Ibu bahwa kami berusaha keras untuk memastikan siswa mendapatkan hak-hak belajar mereka? Tahukah Bapak dan Ibu, betapa sakitnya hati kami membaca kalimat-kalimat yang Bapak/Ibu tuliskan?

Sebelum Bapak/Ibu berkata pembelajaran masa kelaziman baru sebaiknya begini dan begitu, mohon sekali dipahami. Setiap anak dan keluarga itu memiliki kebutuhan berbeda. Strategi yang Bapak/Ibu pikir berhasil untuk  keluarga Bapak dan Ibu, belum tentu cocok diterapkan oleh keluarga lainnya.

Dear orangtua siswa,
Baca ini sebentar saja.

Saat orangtua yang lain memiliki kemudahan bekerja dari rumah, ada beberapa dari kami yang diharuskan ke sekolah. Bahkan ada beberapa dari kami yang memilih datang ke sekolah. Meninggalkan bayi dan anak-anak kami. Atau mengambil resiko membawa mereka ke sekolah. Agar bisa mendapatkan internet yang kencang dan kemudahan yang tidak kami dapatkan di rumah. Kami lakukan untuk putra dan putri Bapak dan Ibu semua.

Kami berusaha yang terbaik, Pak/Bu.
Rapat-rapat evaluasi yang terjadi nyaris setiap hari.
Belajar ilmu-ilmu baru.
Dari cara menjadikan BDR yang mudah dan menyenangkan,  LKS yang memberdayakan, teknik komunikasi, menjaga interaksi saat vCon, memastikan video sesuai ceklis dari litbang, beragam teknologi baru, sampai ah… banyak, Pak/ Bu.
Belum lagi ketika kami harus memperbaiki materi yang tidak lolos QC sekolah.


Terkadang kami melakukan itu semua tidak hanya pada saat jam sekolah. Kami juga menggunakan waktu setelahnya hingga malam hari, bahkan akhir pekan.

Sungguh
Kami berupaya tanpa lelah.
Agar pembelajaran tetap berjalan sempurna.
Tapi ternyata memang tidak akan pernah bisa sempurna.

Kami merelakan waktu-waktu istirahat kami untuk menyajikan yang terbaik untuk putra/putri Bapak dan Ibu.
Karena anak-anak Bapak/ Ibu adalah anak-anak kami juga. Amanah bagi kami.

Dear orangtua siswa,
Kami mohon baca ini…
Sebentar saja.

Salam hormat saya, Mierza Miranti.
Untuk semua pendidik generasi masa depan.
Mari bersinergi, berjuang bersama.

Surat Cinta Untuk Orang Tua Pada Masa Kelazimam Baru

My Reflection

BAGAIMANA MEMAHAMI OTAK REMAJA

Bersyukur A1 telah Allah pertemukan dgn teman-temannya yang kini sama-sama bertumbuh menjadi remaja melalui AHA! dan SIDDIQ. Anak-anak ini menurut saya pengasuhannya tuntas barakallaahu fiikum.

Memang benar ada ilmu tentang bagaimana otak remaja bekerja yang juga memberikan tata cara pengasuhannya. Tapi, menjadikannya patokan utama dalam mendidik anak-anak muslim kita? Anda yakin?

Jangan pernah menafikan ilmu tentang akidah; adab, akhlak, birul walidain, serta ilmu dasar lainnya sebagai landasan mendidik. Ilmu ini biidznillah akan membentuk cara berfikir, bersikap, dan bertindak jika diberikan SEBELUM anak tumbuh menjadi ‘remaja’.

Jangan lupakan siroh mengenai tokoh-tokoh yang justru mengambil keputusan berdampak pada saat usia ‘remaja’.

Maka pilihkanlah buku-buku dengan hati-hati dan sampaikanlah dengan hati. Buat anak-anak kita jatuh cinta kepada Rasulullah dan tokoh-tokoh nyata yang dikisahkan dalam Al Quran.

Buat anak-anak kita bangga memiliki panutan yang hidup pada tiga masa terdekat dengan Rasulullah. Tokoh-tokoh yang memulyakan orang tua mereka. Tokoh-tokoh yang melandasi keputusannya berdasarkan akidah yang benar.

Tanamkan kebanggaan untuk meniru kebaikan-kebaikannya justru sebelum anak-anak kita ‘remaja’.

Landasan mendidik dalam Islam itu ada. Jangan jadikan hanya pelengkap kecuali kita siap menyesal.

Bukankah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan bahwa masa muda ini akan ditanya untuk apa saja ia dihabiskan? [klastulistiwa.com]

Gambar: karya anak-anak KlasTulis Batch 1 yang beberapa diantaranya memang 4L dengan A1. Lingkaran pertemanan yang semoga terus memercikan minyak wangi. Semoga kita bisa bertemu lagi.

Homeschooling, Mierza's Own, My Reflection

YANG PENTING SEKOLAH?

“Nak… sawah ini kujual biar kamu bisa sekolah,”

Ujaran ini baik ketika institusi yang dipilih memiliki landasan agama. Setidaknya ada kenaikan derajat dari sekedar berburu sehelai sayap nyamuk atau bangkai kambing, menjadi perburuan kenikmatan yang hakiki.

“Nak… sawah ini kujual biar kamu bisa sekolah,” adalah keanehan ketika yang dipilih adalah ‘yang penting sekolah’. Anak itu ga dirawat kemauan belajarnya, ga diarahkan mengambil pilihan sehat sesuai hidupnya, ga paham ntar jadi apa. Apapun itu ‘yang penting sekolah’.

Kan lebih baik, dong, dengan sekolah!
Biar bisa jadi dokter atau insinyur.

Iyakah? Padahal, sawah puluhan hektar itu bisa jadi lahan belajar yang ga akan habis. Bayangkan jika kalimat sang ayah berubah menjadi..

“Nak, lihat panen saat ini. Ayo perhatikan dan bantu ayah. Lihat baik-baik caranya.”
“Nak, hari ini ada ada kunjungan dari penyuluh. Kamu bawa catetan sama alat rekam ya. Kalau perlu beli batere dulu’
“Nak, sudah mengembalikan buku Manajemen Irigasi ke Perpusda? Semoga bisa mengatasi kekeringan kita tahun ini ya. Oiya.. jangan lupa nanti carikan buku tentang pengawetan bahan pangan dan degradasi tanah ya.”
“Subhanallah, kenapa ya hasil panen tahun ini begini? Ayo pelajari dan buka2 lagi catatan penyuluhan.”
“Nak, temani ayah ke tukang pulsa. Sekarang jadwal kita nonton. Kata penyuluh ada video baru di channel Kementrian Pertanian,”

Tapi itu cuma ada di benak Mierza Miranti dan suami aja. Ngerinya ketika sawah sudah habis, anak selesai sekolah dan bingung jadi apa. Karena niatnya cuma YANG PENTING SEKOLAH.

Terus, mau jadi apa?

———

klastulistiwa.com

Product Review

Review GoClean: Belum Jadi Belajar Dari Professional

Salah satu kecakapan hidup bagi homeschoolers adalah belajar dari profesional dan itulah kenapa saya memesan layanan layanan GoClean pekan lalu. Jadi, saya memberikan kepada anak-anak ingin untuk membuat Review GoClean setelah melihat sang professional bekerja. Well… setidaknya itu alasan pertama.

Alasan keduanya tentu saja supaya rumah keliatan bersih dan menghemat waktu saya laaaah hahaha. Karena tahu kan, proses autopilot itu panjang dan banyak penyesuaian hati dan pikiran melihat hasil pekerjaan rumah anak 8 dan 12 tahu. Tentu saja sebagai orang tua homeschoolers, saya harys menurunkan standar dalam proses pendidikan ini karena hasil bebersih anak-anak bisa jadi beda sama ekspektasi kita.

Sehari sebelumnya, saya sounding dulu bahwa besok saya akan memesan Go Clean sambil menjelaskan alasan pertama saya di atas kepada anak-anak. Lalu, saya minta mereka tetap membereskan seperti biasa dengan tujuan untuk membantingkan kualitas mereka dan kualitas pembersihan yang dilakuman profesional.

Baiklah.. kita mulai review GoClean dari GoLife.

Saya memesan layanan ini sehari sebelumnya agar lebih siap aja sih.

Saya memesan paket reguler

Dengan waktu 1,5 jam, peralatan pribadi, dan mitra wanita

Nah, waktu memesan GoClean itu luamaaaaaa banget huhuuu hiks hiks.. mungkin posisi kami yang ada di Bogor kabupaten yaaaa.. jadi belum banyak mitranya.

Setelah itu, tidak patah arang. Saya pesan lagi di dua waktu berbeda. Yang pertama, saya ga masih ga dapet-dapet juga hahaha. Mungkin cerita akan berbeda ya kalau di Jabodetabek sana. Hiks hiks.. nasib kampung nun jauah di mato.

Dan… DAPAT! Horeeee

Terus cancel karena kejauhan

Dan terakhir cancel, Mbaknya yang cancel karena katanya masih ada pekerjaan di tempat konsumennya huhuuu hiks hiks.

Terus cancel lagi.

Dan lagi..

Dan lagi hahaha.. bener-bener ujian ini mah 😂

Ya sudah.. hingga saat ini, saya masih berusaha memesan Go Clean karena tertarik sekali denga review teman-teman yang sudah pakai.

Seperti ini salah satunya:

Begini review beliau:

Pagi tadi mamak manggil goclean. Kalau sebelumnya 3 orang, kali ini hanya 2 orang yang dipanggil. Orang yang sama dengan yang diorder waktu lalu.

‘Bersihin rumah gatel banget pake goclean, gak bisa kerja sendiri mak?’

Gak bisa. 🤣🤣🤣

Yah…
Suka banget pokoknya sama hasilnya.
Kamar mandi cling cemerlang.
Padahal mamak mau nanya cara dia bersihinnya pake apa, biar besok2 mamak aja yang ngerjain gitu…

Satu orang saya pesan 2,5 jam untuk siapin ruang tamu, dari mulai lap debu, nyapu ngepel lantai, keluarin kursi, turunin karpet, dan vakum.

Satu lagi saya pesan 3 jam, untuk bersihin 3 kamar mandi dan sapu pel lorong.

Saya kasih foto hasil kamar mandi nenek ya, karena yang paling rapi…

Tuuh kaaan. Gimana saya ga tertarik?

Dan yes.. demi pendidikan home economics anak-anak, saya akan terus memesan sampai Gopay penghabisan hahahaha.

Homeschooling, Mierza's Own, My Reflection, Parenting

APA YANG MASUK KE RUMAH, ITULAH YANG KELUAR DARI LISAN DAN LAKU MEREKA

“Bukankah Rasulullah itu dermawan?
Bukankah Rasulullah itu qonaah?
Paling pantang sikapnya menyakiti orang lain?
Paling pantang melukai perasaan orang tuanya?” celoteh si 3 th.

“Kata siapa itu, Nak?”
“Ustadz Maududi Abdullah,” katanya.

Teaser potongan kajian itu memang salah satu yang sering didengar. Terkadang teaser kajian dari Ustadz Badru dan ustadz lain juga ia sebutkan, selain juga beberapa potongan ayat dan hadits.

Celoteh.. ya.. celoteh maasyaaAllah barakallaahu fiih. Kami tidak menyangka akses wifi 24 jam yang awalnya kami gunakan untuk bekerja, sambil full streaming Rodja selama kami bangun, ternyata berdampak demikian. .

Teringat nasihat ustadz Syafiq, “Jangan memasukan pencuri ke rumah kita.” Apapun yang kita masukan untuk anak-anak dengar, lihat, baca, tonton… itulah yang dapat mempengaruhi jiwanya. .

Barakallaahu fiikum bagi insan yang sudah membangun dan mengembangkan TV-TV dakwah. Semoga semakin menyebar dan berdampak bagi lebih banyak keluarga.

 

Product Review

Katakan Yaaaaay Kepada So Good Spicy Chicken Strip Untuk Sarapan Kedua (Dan Ketiga, Keempat, Kelima)

Homeschoolers Moms yang anak-anak (dan emaknya) doyan makan pedes-pedes pasti tahulah yaaa kalau kita meleng dikit, itu sarapan  (bahkan sekaligus makan siang) di atas meja bisa lenyap dalam sekejap saat mereka laparrr. Mau masak kudapan dan sekaligus sambal.. kok sepertinya sibuk (tsaaah). Tapi, kasian juga kalau beli cemilan yang entah gimana nutrisinya dan ga tega juga menyediakan cocolan sambal instan buat anak-anak. Duh… ruwetnya hidupmu, Maaaak.

Ternyata Sondara-Sondara Ibu Bangsa pendidik generasi selanjutnyaaa… ada penemuan terbaru yang bisa menyelamatkan kita. Sebenarnya tidak bermakna denotatif menyelamatkan sih.. Maksudnya, dengan ‘penemuan’ produk So Good Spicy Chicken Strip ini, kehidupan kita  sebagai Mamak Homeschooler tidak hanya jauuuuh lebih mudah tapi juga jauuuuuh lebih berfaedah. Kok bisaaaaa?

 

Yuks… disimak…  Apa aja yaaaa yang buat So Good Spicy Chicken Strip ini istimewa?

15792279_1c720e32-6ecd-4b92-ae49-79a0f24888f5_1024_1024
Sajikan dengan kentang dan saus mayo. Yuummmm

 

Premium Quality

Kalau mendengar produk siap saji berbalut kulit krispi, terkadang kita membayangkan ayam yang seupil dan terigu segunung. Eits…. tidak begitu halnya dengan So Good Spicy Chicken Strip. Produk yammiiii ini terbuat dari daging ayam pilihan tanpa tulang yang full meat. Iyaaaaa… yang ada di balik kulit dan bumbu marinasi pedas special ini tuh daging semuaaaa.

Kaya Asam Amino

Anak dalam masa pertumbuhan pastinya memerlukan gizi optimal. Protein yang dibutuhkan anak setiap hari dalam makanannya adalah sekitar 0,5 gram protein. Itu adalah gram untuk setiap 1 kilogram yang dimbang. Kebutuhan protein anak tentunya akan bertambah ketika mereka bertambah besar.

Untuk mengetahui kebutuhan protein, bagi berat badan dengan 2. Karena kita hanya mengetahui berat badan dalam kilogram, maka kalkulasinya untuk anak kita adalah sekitar 1 gram protein setiap hari untuk setiap kilogram berat badannya.

Contohnya, seorang anak mendapatkan bisa sekitar 35 gram mendapat protein dalam sehari melalui:

  • 2 sendok makan (15 mililiter) selai kacang dalam roti (7 gram protein)
  • 1 cangkir (240 mililiter) susu rendah lemak (8 gram protein)
  • 1 ons (30 gram) atau dua potong keju cheddar ukuran domino (7 gram protein)
  • 1,5 ons (90 gram) So Good Spicy Chicken Strip (10,5 gram protein)
  • ½ cangkir (80 gram) brokoli (2 gram protein)

Yes… So Good Spicy Chicken Strip ini mengandung protein hewani yang kaya akan asam amino essential penting untuk pertumbuhan dan perkembangan otot & otak anak. Jadi kita ga perlu jajan buat suplai kudapan mereka lagi dan tetap bisa menyajikan makanan bergizi yang praktis.

Dibalut dengan Tepung Crispy Special

Pernah ga siiih kalau goreng makanan berbalut tepung itu sebentar udah melempem. Aku seriiing.. hiks.. hiks.. Tapi kalau goreng So Good Spicy Chicken Strip ini tuh ternyataaaa crispy tahan lama. Ga pake resep ala chef! Sangat praktis:  hanya digoreng terendam minyak (deepfrying) selama 4-5 menit di rumah. Tuh si sulung jadi hobi goreng-goreng deh.

Jaminan Kualitas

Kuatir dengan kehalalan dan kualitas produk ini? No worries. So Good Spicy Chicken Strip ini diproduksi oleh produsen ternama dengan teknologi produksi dan mesin modern. Dan yang menenangkan adalah: So Good Spicy Chicken Strip sudah ada logo HALAL MUI

eat-sogood-spicy-chicken-strip

So Good Spicy Chicken Strip sudah bisa didapatkan lho di pasar swalayan terdekat dan bisa jadi sudah ada di beberapa toko yang menjual makanan beku siap saji. Dengan ukuran 250 gr, saya mendapatkan 5pcs So Good Spicy Chicken Strip seharga Rp 37.000- Rp 39.000. Oiya, harga jualnya tetap tergantung harga jual toko dan lokasi ya. Produk ini bisa disimpan selama dalam keadaan simpan beku ≤ – 18’C.

Cara penyajian

Untuk mendapat hasil yang endeessss…. ini caranya:

  1. Goreng deepfried  So Good Spicy Chicken Strip ketika masih beku selama 4-5 menit dengan suhu 175’C.
  2. Panggang / oven So Good Spicy Chicken Strip ketika masih beku sekitar 7 menit (tergantung daya listrik oven)

Mudah bukaaan? Yuk.. kita sarapan kedua.

My Reflection

[CLOSED] KULGRAM PENDIDIKAN RUMAH

Masih menimbang homeschooling?
Ada pertanyaan yang belum terjawab?

Yuk bergabung dalam kulgram AHA! ‘Homeschooling Semudah Mencintai’ bersama 5 ibu dengan latar belakang berbeda tapi satu TUJUAN: MENDIDIK ANAK SENDIRI DALAM PENDIDIKAN ISLAM BERMANHAJ AHLUSSUNNAH WAL JAMAAH, INSYAA ALLAH

Para ibunda ini. .
🧡 Ada yang berkhidmat di luar dan dimudahkan Allah menjalani autopilot homeschool
💜 Fokus mengembangkan bisnis kulinernya sambil mendidik anak-anaknya
💛 Ibu rumah tangga sejati yang juga buka OS
❤ Ibu yang jeli menuntun bakat anaknya menjadi seorang chef yang gemar baca kitab.
💚 Hingga yang berhasil menjadikan anaknya seorang hafizh/ hafizhah.
.
KAPAN?
✅InsyaAllah pada tanggal 9, 16, 23, 30 (semua pukul 13.00-15.00 kecuali tanggal 9 dua sesi +pagi 10.00-11.30)
✅Pendaftaran dibuka sampai 3 Desember 2018/ setelah kuota penuh

DIMANA?
Melalui channel dan grup Telegram.
.
INVESTASI
Minimal Rp150,000/ orang atau Rp120,000/5 orang
(Tersedia tiket gratis bagi yang memerlukan) untuk mendapatkan
✅ PO Modul hard copy ‘Homeschooling Semudah Mencintai’
✅ eBook berisi resume yang bisa dijadikan panduan menjalani homeschooling
✅ Printables perangkat belajar
✅ Kesempatan beramal untuk saudara kita yang berusaha menjalani kehidupan pasca musibah.
.
BAGAIMANA CARANYA?
Daftar melalui http://bit.ly/wauma
HANYA UNTUK PEREMPUAN

.
Presented by AHA! dari
http://klastulistiwa.com

Product Review

So Good Nugget Oglio Olio Kesiangan

Hayooo… siapa yang satu keluarga pernah sahur kesiangan? Kami pernah dong.  Last minute sih…  15 menitan sebelum adzan dengan kondisi belum masak apapun. Ampuuuuun dah hebohnya itu para krucils.

 

Nah,  daripada menyajikan mie instan, kita bisa buat ini deh. Simple. Cepat. Thanks to Nugget So Good dan fussili yang tersedia di dapur saya. Sini-sini.. saya bagikan resepnya.

 

SO GOOD NUGGET OGLIO OLIO KESIANGAN

20180619_110359-1

BAHAN-BAHAN

  1. Pasta 250 gram (waktu itu kami hanya punya fusili), rebus sampai matang tapi tidak lembek, tiriskan.
  2. Nugget So Good apa saja ( kami pakai alphabet), goreng hingga kecokelatan. Sisihkan
  3. Minyak zaitun 3 sdm.
  4. Bawang putih 6 siung, memarkan.
  5. Cabai rawit 3 buah, diiris tipis.
  6. Peterseli 2 sdm, cincang (optional sih..  kalau ga ada ya ngga apa-apa.  Kan kesiangan).
  7. Garam secukupnya.

 

CARA PEMBUATAN

  1. Tumis bawang putih dan cabai rawit dalam minyak zaitun, lalu taburkan peterseli, dan garam.
  2. Masukkan pasta lalu aduk sebentar. Angkat.
  3. Taruh di piring dan sajikan  nugget So Good diatasnya.

Mudah kaaaan.  Oh iya… biasanya kami menyantap kurma juga untuk tambahan serat dan energi kalau sahur kesiangan begini. Alhamdulillah… anak-anak tetap semangat puasa sampai waktunya berbuka.

Mierza's Own, Product Review

Dear Al, Ilmu Tentang Baju Batik Pria Ini Perlu Kamu Tahu

Punya anak laki-laki setelah 2 anak perempuan membuat saya sedikit banyak memikirkan tentang penampilannya. Selain saya suka melihat Al memakai sarung dan koko atau jubah untuk ke masjid, saya juga suka melihatnya memakai baju batik pria. Well.. okay, I mean… baju batik pria kecil.

 

Memberikan Ilmu Tentang Baju Batik Pria

Nah, untuk mendukung misi saya ini, makan saya ingin menyisipkan ilmu tentang batik itu sendiri kepada Al. Batik adalah pakaian khas dalam warisan budaya Indonesia, dan sering digunakan oleh para pemimpin dunia dalam acara-acara resmi. Bahkan, baju batik pria bisa digunakan untuk shalat karena memang modelnya itu-itu aja untuk pria: kemeja.

 

Berikutnya adalah hal-hal yang saya sisipkan kepada bapaknya Al.

Hloh! Kok, bapaknya Al? Hehehe.. ya biar kalau mereka belanja baju batik pria, saya ga usah diajak alias bisa melipir beli baju lainnya. Hehe… modus dikit lah. Nah, ini dia tips tentang cara memilih batik yang tepat yang akan saya ‘jejalkan’ kepada mereka:

 

  1. Ukuran

Ukuran batik biasanya selalu menjadi masalah. Pastikan baju batik pria yang dikenakan tidak terlalu ketat maupun terlalu besar. Sesuaikan batik dengan bentuk tubuh, tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Yang saya tekankan sebagai ibu modis (modal diskon) tapi gaya adalah kalimat ini: betapapun mahal batik yang Kita kenakan, jika tidak pas di tubuh Kita maka penampilan Kita akan terlihat “murah”

 

  1. Bahan

Kualitas sebuah batik dapat dilihat dari bahan dan teknik salam membuat corak batik. Kain batik mulai dari katun biasa hingga halus. Bahan halus biasanya digunakan untuk batik eksklusif dengan harga minimum jutaan. Batik halus nyaman dipakai tetapi harganya biasanya lebih tinggi daripada bahan biasa. Selain bahan batik, teknik pembuatan batik bisa membuat harga lebih tinggi. Ini harus dipertimbangkan ketika memilih batik dan menyesuaikan anggaran Kita. Bagaimana jika anggaran ngepas? Ingat kembali kalimat yang disebutkan pada poin nomor 1 di atas.

 

  1. Warna

Gambar: Freepik

Secara garis besar, batik terdiri dari warna “tanah” dan variasi warna. Yang harus kita perhatikan ketika memilih warna batik adalah warna dominan latar belakang / “tanah”. Warna dasarnya adalah patokan apa yang bisa Kita gunakan ketika memilih batik untuk digabungkan dengan pakaian lain.

 

Warna gelap atau cerah tergantung pada agenda. Untuk acara santai, kita dapat menggunakan warna-warna cerah, seperti merah, kuning, atau ungu. Sedangkan untuk acara formal, kita bisa memilih warna yang lebih gelap atau monokrom (hitam / putih).

 

  1. Motif

Gambar:Pixabay

Setiap daerah memiliki motif / motif batik yang berbeda dan membuatnya unik. Namun pastikan kombinasi warna motif dengan warna dasar sesuai dan cocok.

 

 

  1. Santai atau Formal

Sebelum kita memutuskan untuk membeli batik, ketahui dulu untuk acara apa kita ingin memakai pakaian ini? Untuk acara formal, semi formal, atau santai? Tidak ada stiker khusus yang menyatakan ini adalah batik santai dan itu adalah batik formal sih, tetapi tentunya tidak lucu jika kita salah pilih motif kostum kan? Karena itu, kita harus dapat membedakan tujuan kita menggunakan setiap pakaian batik.

Sebenarnya tidak sulit membedakannya. Kita harus memperhatikan elemen penting dalam motif batik dan warna dasar. Untuk motif kasual biasanya bermotif flora atau fauna dan memiliki warna dasar dominan ringan. Dan batik formal lebih sederhana dan minimalis. Batik formal biasanya hanya terdiri dari satu motif motif, ia memiliki warna yang lembut dan elegan. Kita bisa mengenakan batik baik untuk acara santai maupun formal di kantor, bahkan untuk shalat!

 

Okay, segitu aja sih ilmu yang ingin saya berikan kepada Al (dan bapaknya). Semoga mereka sabar menanti setelah membeli dan membayar baju batik yang mereka pilih. Lho, kok? Ya iya… karena biasanya saya dan anak-anak perempuan lebih lama belanjanya hehehe.

adzan kidung indonesia azan wanita
Mierza's Own, My Reflection, My Thoughts, Parenting

Merindu Adzan

~Mierza Ummu Abdillah~
Ajarilah ibu…
Ajari anakmu mencintai adzan,
melalui kisah Bilal bin Rabah.
Kisahkan pekikan AHAD! dalam keberanian
meski saat perih mendera parah.
Ceritakanlah ibu..
Ceritakan saat ribuan wajah menoleh ke kabah
mengikuti kalimat tauhid yang megah
melalui apa yang Bilal kumandangkan
Melalui adzan
Kisahkan Ibu…
Kisahkan saat Bilal merasakan lehernya tercekik
setiap saat ia hendak memekik
Asyhadu Anna Muhammadan Rasulullah…
karena kesedihan atas wafatnya kekasih Allah…
KATAKAN IBU!
KATAKAN BETAPA KAUM MUSLIMIN JUGA MENANGIS
HINGGA TENGGELAM DALAM HATI YANG TERIRIS
Maka… tanamkanlah ibu…
Tanamkanlah cinta pada panggilan itu…
Buatlah anak-anakmu merindu.
Buatlah anak-anakmu merindu.
Buatlah anak-anakmu merindu.
Melalui cintamu pada adzan lebih dulu.
Sumber inspirasi: THE REAL BILAL
Kajian Sirah, My Reflection

​THE REAL BILAL

KISAH MUADZIN RASULULLAH SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM

Oleh: Wira Mandiri Bachrun [1]

Bilal bin Rabah adalah sosok sahabat yang sangat mengagumkan. Bagaimana tidak, seorang yang dahulunya hanyalah budak rendahan berkulit hitam, telah diagungkan oleh Allah untuk menjadi orang mengumandangkan adzan pertama kali, menjadi orang yang pertama memanggil kaum mukminin untuk menghadap Allah di dalam shalat mereka.

Dialah Bilal bin Rabah yang kisah hidupnya menjadi insiprasi bagi banyak orang. Betapa dengan kekuatan iman serta ketegaran hati dalam memegang prinsip tauhid, Bilal yang hina menjadi mulia. Demikian juga kisah hidupnya menjadi bukti mulianya ajaran Islam yang tak mengenal perbedaan suku bangsa dan warna kulit. Kisah Bilal benar-benar menunjukkan kebenaran firman Allah,
إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ
“Sesungguhnya yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah adalah orang yang bertaqwa…” (Al Hujaraat: 13)

Orang menjadi mulia di sisi Allah adalah karena ketaqwaannya. Bukanlah ras, suku bangsa atau warna kulit yang membuat kita mulia. Sebagaimana Bilal, walaupun dia berkulit hitam tapi tetap mulia di sisi Allah.

KELAHIRAN BILAL

Bilal dilahirkan di daerah Sarah kira-kira 34 tahun sebelum hijrah. Ayahnya dikenal dengan panggilan Rabah. Sedangkan ibunya dikenal dengan Hamamah. Hamamah adalah seorang budak wanita yang berkulit hitam yang tinggal di Makkah. Oleh karenanya, sebagian orang memanggil Bilal dengan nama Ibnu Sauda, putra si budak hitam. Bilal tumbuh di kota Makkah. Dia menjadi budak milik anak-anak yatim dari Bani Abdid Daar yang diasuh oleh Umayyah bin Khalaf, salah seorang gembong kafir Quraisy.[2]

MASUK ISLAM

Begitu cahaya Islam muncul di tengah-tengah kota Makkah, di mana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam  mengajak manusia kepada kalimat tauhid, Bilal adalah salah seorang yang paling dahulu masuk dalam agama Islam. Pada saat itu Bilal telah masuk Islam. Tidak ada orang lain yang masuk Islam selain dia dan beberapa orang lagi yang disebut sebagai As Sabiquna Al Awwalun. Yang pertama adalah Khadijah binti Khuwailid, Ummul Mukminin. Lalu Abu Bakr As Shiddiq, Ali bin Abi Thalib, Ammar bin Yasir dan ibunya Sumayyah, serta Shuhaib Ar Rumi dan Miqdad bin Al Aswad.[3]

SIKSAAN KEPADA ORANG-ORANG LEMAH DARI KAUM MUSLIMIN

Ketika syiar Islam mulai tampak di tengah-tengah musyrikin Quraisy, mulailah penentangan muncul dari para kaum tersebut. Bahkan mereka mulai melakukan penganiayaan dan penyiksaan kepada kaum muslimin. Sebagian sahabat yang berasal dari keluarga terpandang seperti Abu Bakr As Shiddiq dan Ali bin Abi Thalib memiliki kaum yang dapat melindungi mereka berdua. Adapun para budak serta orang-orang yang lemah, maka dengan mudahnya disiksa dan dianiaya oleh para pembesar Quraisy. Kafir Quraisy menyiksa mereka untuk menjadikan mereka sebagai contoh bagi orang-orang yang berani menentang berhala mereka dan menyatakan diri sebagai pengikut Muhammad.

Abu Jahl  misalnya, dia telah menganiaya Sumayyah. Gembong kekafiran ini berdiri di atas tubuh Sumayyah dengan mengucapkan sumpah serapah, lalu membunuhnya dengan cara menusukkan tombak pada tubuh Sumayyah dari bagian bawah perutnya hingga tembus di punggungnya. Sumayyah pun menjadi wanita syahidah pertama dalam Islam.

Siksaan lain yang dialami kaum muslimin, bila panas mentari mencapai puncaknya para gembong kekufuran ini melepaskan baju kaum muslimin, lalu memakaikan kepada mereka pakaian besi lalu membakar mereka dengan sinar matahari yang begitu terik. Mereka juga mencambuk punggung kaum mustad’afin tadi dengan cambuk, serta menyuruh mereka untuk menghina diri Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Ketika siksaan itu mencapai puncaknya, maka mereka pun menuruti kehendak kafir Quraisy, namun hati mereka senantiasa terpaut kepada Allah dan Rasulnya.[4]

Allah berfirman tentang mereka,
مَنْ كَفَرَ بِاللَّهِ مِنْ بَعْدِ إِيمَانِهِ إِلَّا مَنْ أُكْرِهَ وَقَلْبُهُ مُطْمَئِنٌّ بِالْإِيمَانِ
“Barangsiapa yang kafir kepada Allah sesudah Dia beriman (maka dia akan mendapat kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman (maka dia tidaklah berdosa).” (An Nahl: 106).”

BAGAIMANA DENGAN BILAL?

Bilal mengalami perlakuan yang sangat kejam dari majikannya, Umayyah bin Khalaf. Pundaknya diikat dengan tali lantas tali tersebut diserahkan kepada anak-anak kecil untuk diseret dan dibawa keliling sepanjang pegunungan Mekkah. Akibatnya, bekas tali tersebut masih nampak di pundaknya.

Umayyah, sang majikan selalu mengikatnya kemudian menderanya dengan tongkat. Kadang ia dipaksa duduk di bawah teriknya sengatan matahari. Ia juga pernah dipaksa lapar.

Puncak dari itu semua adalah saat dia dibawa keluar pada hari yang suhunya sangat panas, kemudian dibuang ke tanah lapang di Bathha’. Setelah itu, ia ditindih dengan batu besar dan ditaruh ke atas dadanya. [5]

Mereka mendera punggung Bilal dengan cambuk, namun tetap saja Bilal berkata,
“Ahad, Ahad… Allah Yang Esa, Allah Yang Esa!”

Mereka menimpakan batu-batu besar pada dada Bilal, namun tetap saja Bilal berkata,
“Ahad, Ahad… Allah Yang Esa, Allah Yang Esa!”

Meski mereka sudah menyiksa dengan sekeras mungkin, namun tetap saja Bilal berkata,
“Ahad, Ahad… Allah Yang Esa, Allah Yang Esa!”

Mereka berusaha mengingatkan Bilal kepada Lata wal Uzza, namun Bilal malah menyebut Allah dan Rasul-Nya.

Mereka berkata kepada Bilal, “Ucapkan apa yang kami katakan!”
Malah Bilal membantah, “Lisanku tidak dapat mengucapkannya.”

Maka mereka menambahkan penyiksaannya dan bahkan semakin menjadi-jadi.
Di tengah penyiksaan dan pelecehan tersebut, Bilal tak kunjung menghentikan ucapannya…
“Ahad, Ahad… Allah Yang Esa, Allah Yang Esa!”[6]

DISELAMATKAN OLEH ABU BAKR

Abu Bakr radhiyallahu ‘anhu kemudian ingin membebaskan Bilal. Beliau ingin membelinya dari Umayyah bin Khalaf. Apa yang dilakukan oleh Umayyah? Dia pun meninggikan harga Bilal. Dia mengira dengan harga yang tinggi, Abu Bakr mengurungkan niatnya. Akan tetapi Abu Bakr tetap membeli Bilal walaupun harus menebus dengan harga yang cukup tinggi, sembilan uqiyah emas.[7]

Umayyah berkata kepada Abu Bakr setelah perjanjian jual-beli ini usai, “Kalau engkau tidak mau mengambil Bilal kecuali dengan 1 uqiyah emas saja, pasti aku lepas juga.”

Abu Bakar menjawab, “Jika engkau tidak mau menjualnya kecuali dengan 100 uqiyah, pasti aku akan tetap membelinya!”

Begitu Abu Bakr As Shiddiq memberitahukan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam  bahwa dia telah membeli Bilal dan menyelamatkannya dari tangan penyiksa, maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam  bersabda, “Biarkan aku ikut urunan dalam pembebasannya, wahai Abu Bakr!”

Abu Bakr As Shidiq lalu menjawab: “Aku telah membebaskannya, ya Rasulullah.”[8]

HIJRAH KE MADINAH DAN MENJADI BAYANGAN RASULULLAH SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM

Ketika Allah subhanahu wata’ala memberikan izin kepada Nabi-Nya untuk berhijrah ke Madinah, maka Bilal pun termasuk orang yang turut berhijrah ke sana. Bilal akhirnya menetap di Madinah yang jauh dari penyiksaan bangsa Quraisy. Ia mendedikasikan usianya kepada Nabi dan kekasihnya yaitu Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Bilal senantiasa turut serta jika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam  melakukan perjalanan. Dan ia pun juga bersama Rasul, tatkala Beliau pulang. Ia melakukan shalat bersama Rasul, melaksanakan perang jika Rasul melakukannya. Sehingga Bilal seolah menjadi bayangan diri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. [9]

YANG PERTAMA MENGUMANDANGKAN ADZAN

Saat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam  membangun masjidnya di Madinah, dan adzan mulai disyariatkan, maka Bilal adalah orang pertama yang menjadi muadzin dalam Islam.

Disebutkan di dalam riwayat Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhu,
انَ الْمُسْلِمُونَ حِينَ قَدِمُوا الْمَدِينَةَ يَجْتَمِعُونَ فَيَتَحَيَّنُونَ الصَّلاَةَ ، لَيْسَ يُنَادَى لَهَا ، فَتَكَلَّمُوا يَوْمًا فِى ذَلِكَ ، فَقَالَ بَعْضُهُمْ اتَّخِذُوا نَاقُوسًا مِثْلَ نَاقُوسِ النَّصَارَى . وَقَالَ بَعْضُهُمْ بَلْ بُوقًا مِثْلَ قَرْنِ الْيَهُودِ . فَقَالَ عُمَرُ أَوَلاَ تَبْعَثُونَ رَجُلاً يُنَادِى بِالصَّلاَةِ . فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – « يَا بِلاَلُ قُمْ فَنَادِ بِالصَّلاَةِ »
“Kaum muslimin dahulu ketika datang di Madinah, mereka berkumpul lalu memperkira-kira waktu shalat, tanpa ada yang menyerunya, lalu mereka berbincang-bincang pada satu hari tentang hal itu. Sebagian mereka berkata, gunakan saja lonceng seperti lonceng yang digunakan oleh Nashrani. Sebagian mereka menyatakan, gunakan saja terompet seperti terompet yang digunakan kaum Yahudi. Lalu ‘Umar berkata, “Bukankah lebih baik dengan mengumandangkan suara untuk memanggil orang shalat.” Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Wahai Bilal bangunlah dan kumandangkanlah azan untuk shalat.”  (HR. Al Bukhari dan Muslim).

Maka Bilal pun menjadi muadzin pertama dalam sejarah Islam. Jika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam  telah keluar dari kamarnya dan Bilal telah melihat Beliau datang, maka Bilal akan mengumandangkan iqamat. [10]

Dipilihnya Bilal sebagai muadzin merupakan pemuliaan kepada diri beliau. Ketika beliau dipaksa untuk mengucapkan kekufuran dulu di Makkah, lisannya tetap mengatakan “Ahad.. Ahad…” Oleh karena itulah dia dipercaya untuk mengumandangkan adzan yang mengandung ungkapan tauhid di awal dan akhirnya. [11]

BILAL ADALAH PENDUDUK SURGA

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengkhabarkan bahwa Bilal termasuk penduduk surga. Beliau telah mendengar suara terompah Bilal di surga. Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu menuturkan,
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلّمَ لِبِلاَلٍ عِنْدَ صَلاَةِ الْغَدَاةِ يَا بِلاَلُ حَدِّثْنِي بِأَرْجَى عَمَلٍ عَمِلْتَهُ عِنْدَكَ فِي اْلإِسْلاَمِ مَنْفَعَةً فَإِنِّي سَمِعْتُ اللَّيْلَةَ خَشْفَ نَعْلَيْكَ بَيْنَ يَدَيَّ فِي الْجَنَّةِ قَالَ بِلاَلٌ مَا عَمِلْتُ عَمَلاً فِي اْلإِسْلاَمِ أَرْجَى عِنْدِيْ مَنْفَعَةً مِنْ أَنِّي لاَ أَتَطَهَّرُ طُهُوْرًا تَامًّا فِي سَاعَةٍ مِنْ لَيْلٍ وَلاَ نَهَارٍ إِلاَّ صَلَّيْتُ بِذَلِكَ الطُّهُوْرِ مَا كَتَبَ اللَّهُ لِيْ أَنْ أُصَلِّيَ
Setelah shalat subuh, Rasulullah berkata kepada Bilal, “Wahai Bilal, beritahukanlah kepadaku tentang perbuatan-perbuatanmu yang paling engkau harapkan manfaatnya dalam Islam! Karena sesungguhnya tadi malam aku mendengar suara terompahmu di hadapanku di surga.”

Bilal kemudian menjawab, “Tidaklah ada satu perbuatan pun yang pernah aku lakukan dalam keislamanku yang paling kuharapkan manfaatnya melainkan aku selalu melakuan shalat sunnah semampuku setiap selesai bersuci dengan sempurna di waktu siang ataupun malam.” (HR. Muslim)

BERPERANG BERSAMA RASULULLAH

Bilal turut serta bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam  dalam perang Badr. Ia menyaksikan sendiri dengan dua mata kepalanya bagaimana Allah membuktikan janji-Nya, menolong tentara-Nya. Dan ia menyaksikan banyak para kafir Quraisy tewas menemui ajalnya padahal mereka dulu pernah menyiksa Bilal dengan amat keji. Ia juga melihat Abu Jahal dan Umayyah bin Khalaf mati tertebas pedang kaum muslimin, dan darah mereka mengucur karena tusukan tombak kaum muslimin.[12]

NAIK KE ATAS KA’BAH

Saat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam  memasuki kota Makkah untuk menaklukkannya, Beliau didampingi oleh Bilal bin Rabah. Saat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam  memasuki Ka’bah, Beliau hanya didampingi oleh 3 orang saja, mereka adalah: Utsman bin Thalhah sang pemegang kunci Ka’bah, Usamah bin Zaid orang kesayangan Rasulullah dan putra dari orang kesayangan Beliau [13], serta Bilal bin Rabah sang muadzin Rasulullah.

Tatkala waktu Zhuhur telah tiba, banyak sekali manusia yang berada di sekeliling Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam . Dan orang-orang kafir Quraisy yang baru masuk Islam secara sukarela atau terpaksa menyaksikan jumlah manusia yang sedemikian banyaknya.

Pada saat itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam  memanggil Bilal bin Rabah. Beliau memerintahkan Bilal untuk naik ke atas Ka’bah untuk mengumumkan kalimat tauhid. Maka Bilal pun melakukan perintah tersebut.

Ia mengalunkan Adzan dengan suaranya yang keras.

Maka ribuan leher manusia melihat ke arah Bilal. Ribuan lisan manusia yang mengikuti ucapan Bilal dengan hati yang khusyuk.

Sedangkan mereka yang di dalam hatinya terdapat penyakit merasakan adanya kedengkian dan kebencian yang membuat hati mereka menjadi tercabik-cabik.
Begitu Bilal mengucapkan di dalam adzannya, “Asyhadu Anna Muhammadan Rasulullah”, maka berkatalah Juwairiyah binti Abu Jahal, “Demi umurku, sungguh Allah ta’ala telah meninggikan sebutan namamu. Adapun shalat, maka kami akan melakukannya, akan tetapi demi Allah, kami tidak menyukai manusia yang pernah membunuh orang-orang yang kami cintai.” Ayah Juwairiyah terbunuh pada perang Badr.

Khalid bin Usaid mengatakan, “Segala puji bagi Allah yang telah memuliakan ayahku sehingga ia tidak turut menyaksikan kejadian yang menghinakan pada hari ini.” Ayah Khalid, Usaid telah mati satu hari sebelum terjadinya penaklukan Makkah.

Al Harits bin Hisyam berkata, “Celaka, andaikan aku sudah wafat sebelum aku melihat Bilal berada di atas Ka’bah.”

Al Hakim bin Abi Al Ash berkata, “Demi Allah, ini adalah musibah besar jika seorang budak Bani Jumah bersuara dari atas bangunan ini.”

Dan bersama mereka terdapat Abu Sufyan bin Harb yang berkata, “Aku tidak akan mengatakan apapun… Sebab kalau aku mengeluarkan satu kata saja dari mulutku, kerikil-kerikil ini akan menyampaikan ucapanku tersebut kepada Muhammad bin Abdullah.”[14]

SETELAH RASULULLAH WAFAT

Begitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam  kembali ke Ar Rafiqul A’la.
Saat itu waktu shalat telah tiba.
Maka berdirilah Bilal untuk mengumandangkan adzan kepada manusia.
Ketika itu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam  sudah dikafankan namun belum dikubur.

Maka di saat Bilal hendak mengucapkan Asyhadu Anna Muhammadan Rasulullah… lehernya terasa tercekik. Suaranya tidak bisa keluar dari kerongkongan.

Kaum muslimin pun menangis… mereka tenggelam dalam kesedihan.

Kemudian setelah tiga hari sejak hari itu, Bilal kembali mengumandangkan adzan. Namun setiap kali ia sampai pada kalimat Asyhadu Anna Muhammadan Rasulullah, ia menangis dan menangislah semua orang yang mendengarnya.

Pada saat itu, Bilal meminta kepada Khalifah Abu Bakr untuk mengizinkannya agar tidak mengumandangkan adzan terlebih dahulu karena ia merasa tidak sanggup untuk melakukannya. [15]

INGIN IKUT BERJIHAD

Bilal meminta izin kepada Khalifah Abu Bakr untuk turut dalam jihad di jalan Allah dan tinggal di negeri Syam untuk menghadapi musuh.

Abu Bakr menjadi ragu dalam memberikan izin kepada Bilal. Maka Bilal pun berkata kepadanya,
إِنْ كُنْتَ إِنَّمَا اشْتَرَيْتَنِي لِنَفْسِكَ فَأَمْسِكْنِي وَإِنْ كُنْتَ إِنَّمَا اشْتَرَيْتَنِي لِلَّهِ فَدَعْنِي وَعَمَلَ اللَّهِ
“Jika engkau membeli diriku untuk menjadi milikmu, maka tahanlah aku. Dan jika engkau membeli diriku karena Allah, maka biarkanlah aku beramal karena Allah.”
Abu Bakar menjawab, “Demi Allah, aku tidak berniat membelimu, kecuali karena Allah! Aku tidak memerdekakan mu kecuali di jalan-Nya.”

Bilal juga berkata, “Aku tidak akan mengumandangkan adzan untuk siapapun setelah Rasulullah wafat.”

Abu Bakr berkata, “Itu adalah hakmu wahai Bilal…”[16]
Bilal pun kemudian berangkat dari Madinah Al Munawarah bersama utusan pertama pasukan muslimin. Kemudian ia tinggal di Daraya dekat dari Damaskus.[17][17]

PERMINTAAN UMAR

Bilal masih tidak mau mengumandangkan adzan sehingga Umar bin Khattab datang ke negeri Syam yang menjumpai Bilal setelah sekian lama tidak berjumpa.

Umar amat rindu kepada Bilal dan amat hormat kepadanya. Sehingga jika nama Abu Bakr disebut didepannya, maka Umar akan berkata,
“Abu Bakar adalah pemimpin kami dan dialah yang telah memerdekakan pemimpin kami.”

Yang dimaksud adalah adalah Bilal.”

Pada saat itulah para sahabat mendesak Bilal untuk mengumandangkan adzan dihadapan Umar Al Faruq.

Begitu suara Bilal berkumandang, Umar serta-merta meneteskan air mata, dan semua sahabat yang ada pada saat itu turut menangis, sehingga bulu janggut menjadi basah oleh air mata.

Bilal telah berhasil membangkitkan kerinduan mereka kepada Madinah.[18][18]

WAFATNYA BILAL

Terdapat perbedaan pendapat kapan dan di mana Bilal wafat. Sebagian mengatakan bahwa beliau wafat di kota Damaskus. Sebagian lagi ada yang mengatakan bahwa beliau meninggal di Kota Halab pada tahun kedua puluh hijriyyah. Sebagian lagi mengatakan bahwa beliau wafat pada tahun ke-18 hijriyyah. Usia beliau ketika meninggal sekitar enam puluh tahun lebih. [19]

Dikisahkan bahwa ketika menjelang wafatnya, istri Bilal dengan setia mendampingi beliau.

Istrinya mengatakan, “Duhai kasihan sekali engkau wahai suamiku…”

Setiap kali Bilal mendengar istrinya mengatakan hal tersebut, Bilal berkata, “Duhai alangkah bergembiranya aku! Besok kita akan berjumpa dengan para kekasih, yaitu Muhammad dan para sahabatnya… Besok kita akan berjumpa dengan para kekasih, yaitu Muhammad dan para sahabatnya.”[20]

Beliau pun kemudian meninggalkan dunia yang fana ini. Semoga Allah meridhoi beliau dan para sahabat lainnya.

Wallahu a’lam bisshawab.

CATATAN KAKI:

[1] Penulis adalah pengajar di Ma’had Ibnu Katsir, Yogyakarta dan pengasuh rubrik Sirah di situs dakwah http://www.tauhid.or.id
[2] Abdurrahman Rafat Basya, Suwar min Hayatis Shahabah, (Kairo: Darul Adab Al Islami, 2006), hlm. 303.
[3] Ibid., hlm. 303-304.
[4] Ibid., hlm. 304-305
[5] Shafiyyurrahman Al Mubarakfuri, Ar Rahiqul Makhtum, (Riyadh: Dar Ibnil Jauzi, 1435 H), hlm. 103.
[6] Abdurrahman Rafat Basya, Suwar min Hayatis Shahabah, (Kairo: Darul Adab Al Islami, 2006), hlm. 305
[7] Jika 1 uqiyah = 40 dirham (sekitar 200 gr emas), berarti Abu Bakr telah membeli Bilal dengan harga 1,8 kg emas. Coba kalkulasikan dengan jumlah uang kita sekarang.
[8] Abdurrahman Rafat Basya, Suwar min Hayatis Shahabah, (Kairo: Darul Adab Al Islami, 2006), hlm. 306
[9] Ibid., hlm 307
[10] Ibid. hlm. 308
[11] Ibnu Hajar Al Asqalani, Fathul Bari, (Beirut: Darul Ma’rifah, 1379 H), jil. 2, hlm. 82.
[12] Abdurrahman Rafat Basya, Suwar min Hayatis Shahabah, (Kairo: Darul Adab Al Islami, 2006), hlm. 308
[13] Usamah adalah putra dari Zaid bin Haritsah, anak angkat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
[14] Abdurrahman Rafat Basya, Suwar min Hayatis Shahabah, (Kairo: Darul Adab Al Islami, 2006), hlm. 309-310
[15] Ibid., hlm. 310.
[16] Ibnul Jauzi, Shifatus Shahwah, (Kairo: Darul Hadits, 2000) hlm. 165.
[17] Abdurrahman Rafat Basya, Suwar min Hayatis Shahabah, (Kairo: Darul Adab Al Islami, 2006), hlm. 311.
[18] Ibid. hlm. 311-312
[19] Ibnul Jauzi, Shifatus Shahwah, (Kairo: Darul Hadits, 2000) hlm. 166.
[20] Abdurrahman Rafat Basya, Suwar min Hayatis Shahabah, (Kairo: Darul Adab Al Islami, 2006), hlm. 312.

Homeschooling, Homeschooling Communities, Landasan Homeschooling Islam, My Reflection

Homeschooling Jakarta Mendadak Jogja dan Sepatu Sandal Pilihan

Teringat tahun pertama kami memulai proses homeschooling, kami sekeluarga mendapat undangan diklat pendidikan Islam selama 2 bulan penuh di Jogja. Tantangannya adalah, kami hanya punya waktu beberapa hari untuk bersiap-siap, dari mulai pesan tiket pesawat di akhir bulan (wkwkwk tau kan maksudnya?) hingga memastikan keluarga ‘homeschooling Jakarta’ ini bisa hidup bahagia sejahtera sentosa di Jogja.

Mendadak Jogja dan Sepatu Sobek

Sumber: osaba/freepik.com

Singkat kata, kami sampai di Jogja dengan banyaaak kemudahan dari Allah meski banyak barang penting yang tertinggal. Nah, sebulan pertama lumayan berpeluh. Kami berlima – saya, suami, dan 3 anak yang salah satunya masih bayi – harus menempuh beberapa moda transportasi plus jalan kaki dari tempat diklat ke tempat menginap.

Awal-awalnya seru, terutama bagi anak-anak (yaeyaalaah.. jalan-jalan gituh). Well, setidaknya sampai SEPATU SAYA SOBEK di tengah perjalanan sedangkan perjalanan yang ditempuh dengan berjalan kaki. Huuuuhuuhuuu…. saya benar-benar lupa membawa sepatu sandal andalan. -_____-”

Sambil berjuang biar sepatu itu tetap menempel, kami pun keluar masuk toko sepatu yang kami temui sepanjang perjalanan. Harapannya sih dapat sepatu sandal wanita yang sesuai dengan ekspektasi saya. Tapiiii, dengan nomor kaki saya yang lumayan besar (untuk perempuan) dan checklist yang banyak dalam hal sepatu sandal andalan , pilihan pun semakin sedikit.

Sepatu Sandal Wanita Pilihan Emak Homeschooler

Sepatu sandal yang sehat itu penting buat keluarga homeschooler (apalagi travelschooler). Kenapa? Ya, karena pembelajaran kan harus jalan terus. Ituuu sebabnya memilih sepatu sandal wanita pun ga boleh sembarangan, apalagi buat sang Emak yang ga boleh istirahat setelah mendarat di rumah. Jadiiiii….

Ini Dia Tips  Memilih Sepatu Sandal Wanita

Sumber: topntp26/freepik.com

NO#1 NYAMAN

Jelaaas sepasang sandal dengan hak tinggi seksi dan bertali akan benar-benar dicoret dari daftar belanja. Tujuan memilih yang pertama memastikan kaki tetap sehat dan emak dapat menikmati waktunya. Karena itu, jika masih sakit setelah memakainya beberapa kali, maka sepatu sandal tersebut bukan pilihan yang tepat.

Salah satu elemen terpenting dalam memilih sepatu yang nyaman adalah kecocoka . Jika kaki seorang emak harus berjuang untuk tetap berada dalam ‘sepatu yang salah’, ototnya akan menjadi tegang dan emak mungkin akan menderita iritasi pada telapak dan pergelangan kakinya. Sandal yang terlalu ketat bisa menyebabkan lecet di antara jari-jari kaki atau bagian atas kaki. Hiks.. horor kaaan?

NO#2 PILIH YANG SEDIKIT LEBIH BESAR

Untuk sandal, sangat penting untuk memberi ekstra ruangan. Telapak kaki harus sedikit lebih kecil dari telapak sandal. Hal ini mencegah sisi kaki dari ‘tumpah’ ke sisi sepatu dan jari-jari kaki ‘mengacung’ di bagian depan hahaha. Hal ini tidak hanya merusak estetika, tapi membuat kaki iritasi dan cedera.

NO#3 PILIH BAHAN BERKUALITAS TINGGI

Adalah fitrah emak-emak menyukai diskon, tapi JANGAN pernah kompromi dengan kualitas. Bahan yang tipis dapat memperburuk iritasi kulit dan menyebabkan sandal rusak hanya dalam beberapa kali penggunaan. Jangan memilih bahan yang cenderung menyerap dan menahan air karena bisa menyebabkan pertumbuhan jamur dan bakteri pada sepatu dan masalah kulit yang serius. Kulit berkualitas tinggi, karet tahan bakteri, dan serat alami adalah pilihan ideal untuk sepatu sandal wanita yang sehat dan tahan lama untuk emak homeschooler.

NO#4. PERHATIKAN BENTUK TUBUH DAN KAKI

Aturan penting yang harus diingat adalah tidak semua gaya cocok untuk semua orang. Sama seperti pakaian, kita harus memilih sandal yang menonjolkan bentuk kaki dan tipe tubuh. Buat emak-emak yang hobi menemani homeschooler kesana-kemari, coba pilih gaya sandal yang anggun dan cocok dalam acara santai hingga resmi.

NO#5 DAYA CENGKRAM

Pilih sandal dengan sol tebal untuk mendapatkan daya cengkram yang lebih baik saat berjalan. Sol berlapis – yang biasanya mengandung busa, kain yang ‘bernapas’, dan poliester – bisa meningkatkan penyerapan, daya tahan, dan kenyamanan akan benturan. Sesuaikan sepatu sandal yang kita  dengan tingkat medan yang dihadapi . Semakin keras medan yang kita lalui, suka hiking misalnya, semakin meningkat daya cengkram sol yang kita perlukan.


Nah, begitulah curhat emak homeschooling Jakarta yang mendadak Jogja ini. Semoga bermanfaat yaaa.

 

CHOCOMOM [Curhat Homeschooler's Mom], Grup Sahabat Klastulistiwa, Homeschooling Communities, My Reflection

[CHOCOMOM] Mempersiapkan Homeschoolers Memasuki Dunia Pesantren

Bismillah…

CHOCOMOM (Curhat Homeschooler’s Mom) adalah diskusi yang berlangsung pada akademi virtual Sahabat Klastulistiwa menggunakan platform Telegram. Pada tanggal 19 September lalu, kami mengundang mba Maya Dwilestari. Beliau memiliki 2 putri dan 1 putra yang pada tahun ini ketiganya masuk lembaga pendisikan, dimana sebelumnya dididik secara homeschooling.

Anak pertama beliau mondok di Nuraida Islamic Boarding School, sedangkan nak ke dua dan ke tiga sekolah tahfidz usia SD. Mba Maya sendiri juga dulu mdok selama 6 th, mulai lulus SD.

🏡🏡🏡🏡🏡🏡🏡🏡

Mempersiapkan Anak HS Memasuki Dunia Pesantren

Maya Umm Abdillah

Sistem pendidikan pesantren bisa dibilang sebuah sistem pembelajaran hidup yang sebenarnya. Di sanalah kita akan belajar tak ada henti. Di asrama belajar sabar menahan amarah, antri, mempertahankan diri, menahan kantuk, dan sebagainya. Di kelas belajar menghafal berbagai matan, hadits, ayat, hingga ilmu-ilmu umum.
Oleh karena itu, mempersiapkan anak masuk pondok pesantren sebenarnya mempercepat ia untuk bisa mandiri menghadapi kehidupan ini. Semua kemampuan yang harus dimiliki calon santri, adalah kemampuan dasar yang memang harus dimiliki seorang anak.

1. Kemandirian

kemandirian meliputi mandiri dalam menjalani jadwal harian, belajar, mengatur barang-barang pribadi, dsb

2. Ketangguhan

Pondok pesantren merupakan miniatur kehidupan. Di dalamnga terdapat berbagai unsur yang mau tak mau akan menyeret emosi anak2 kita. Maka persiapkanlah anak2 agar mampu bersikap asertif, berkomunikasi dg baik, mengelola emosinya menjadi sesuatu yang posistif.Biasakan anak sejak di rumah untuk mampu menghadapi situasi apapun, terbiasa makan seadanya, berpakaian sederhana.

3. Kebutuhan fisik

Kebutuhan fisik meliputi kebutuhan di asrama maupun sekolah. Biasanya pihak pondok akan memberikan daftar kebutuhan santri sebelum mulai tahun ajaran baru.

4. Selaraskan visi orangtua dengan visi pondok.
 

Bila sudah searah, akan lebih mudah bagi orang tua memahami setiap langkah yang dilakukan pihak pondok.

————————————————

SESI TANYA-JAWAB

————————————————

1.   Apa perlu mempersiapkan dari dini utk masuk pesantren?
J: Mempersiapkan anak memasuki pesantren itu sama dengan mempersiapkannya memasuki kehidupan yg sebenarnya. Karena kehidupan di pesantren seperti miniatur hidup bermasyarakat. Banyak keterampulan hidup yg diperlukan. Maka, persiapkan anak2 mjd anak yg tangguh, mandiri, berkahlak mulia adalah tugas org tua manapun. Hanya saja, pesantren akan lbh cepat memperlihatkan kpd kita, buah dr pengasuhan kita selama di rumah.

————————————————

2. Haruskah punya ijazah untuk masuk pesantren?
J: Iya, ijazah formal maupun nonformal

————————————————

3.  Utk anak2 perempuan adakah aturan2 atau rambu2 khusus yg wajib diperhatikan utk masuk pesantren? Dari sebelum dan sudah masuk pesantren
J: Kalau bisa, anak perempuan sdh baligh, sdh mengerti konsekuensi dr baligh.

————————————————

4. Sejauh mana survei pesantren yg kita butuhkan? Apakah sampai hal detil mengenai karakteristik anak2 yg sdh masuk pesantren, ya kita nih ortu khawatir nya banyak mbak utk hal2 hubungan anak dan teman2 nya, khawatir bully lah atau yg lain2? Lebay gak sih berpikir sampai ke sana, mengingat banyak kejadian traumatis yg kita dengar tjd di sekolah2 asrama diluar pesantren bahkan pesantren pun ada
J: Survey lokasi, cari alumninya, lihat karakteristik alumninya. Cari tahu ttg akhlak pendiri dan ustad2nya. Soal bully, di semua lembaga pendidikan ada. Siapkan anak2 agar mampu bersikap asertif.

————————————————

5.  Anak sy sudah mondok tapi belum baligh. Hanya saja usianya memang sudah usia SMP. 11 tahun tapi sudah lulus SD. Sekarang mondok. Gpp ya mba?

J: kl pun blm baligh, pastikan dia sdh punya bekal ttg baligh, sdh mandiri, matang scr mental, tangguh.

T1: Kalau ini sy lihat sudah siap. Tapi ada kekhawatiran ketidak bersamaan dg sya ketika pertama haid itu yg saya masih galau. Perempuan. 12th oktober besok.

 T2: Mba, anak saya sama sekali belum disiplin. Saya takut di pondok menyusahkan orang lain..
J: T2 usia brp skrg anaknya? laki2 atau perempuan?

T2: perempuan, hampir 11 tahun. Sekarang Sd kelas 5
J: semoga ananda sdh siap menghadapi masa dewasanya. krn anak pr yg baru masuk dewasa itu, sangat labil emosinya, mood kacau, pengaruh hormon yg melonjak.

T2 anaknya sdh mondok?


T2. : Belum mondok mba.. tapi niatnya lulus Sd langsung mondok

J: oh begitu. keterampilan paling penting di pondok itu adl kampuan utk bs bersikap asertif.

pastikan ananda bukan anak yg agresif, tidak juga pasif.

anak yg agresif, mudah marah, tak bisa mengendalikan diri, beresiko mjd pelaku bully.
anak yg pasif, penakut, tak bisa mengenali perasaanya,ngga enakan, beresiko menjadi korban bully.

————————————————

6. Apakah memang pendidikan di usia baligh tempat yang paling pas adalah pesantren?

J: Saya tdk bisa menyatakan pesantren adl yg terbaik. Banyak cara yg bisa ditempuh agar anak2 mjd anak yg soleh/solehah. namun memang pesantren memiliki keunggulan sistem, dimana kehidupan selama 24 jam adl waktu belajar yg tak terputus, belajar di kelas, juga belajar hidup, mjd manusia yg bermanfaat.
————————————————
7. Terkait adab safar, perempuan boleh bepergian jauh kalau ada mahrom. Nah bagaiman dgn menuntut ilmu, misalnya di pesantren yg jauh dari luar kota. Apakah terkena adab safar?
Pertimbangan apa dalam memilih pesantren, selain harus se firqoh?


T: Silakan rujuk ke tulisan2 ustadz ya bu. Tetapi, yg pernah saya baca, jika anak tsb mukim utk menuntut ilmu, diperbolehkan. alloohu a’lam

saat safarnya, tentu hrs dg mahram, tetapi stl mukim di sana, boleh tanpa mahram. itu yg pernah saya baca.

 Pertimbangan pertm setelaah melihat manhajnya, lihat akhlak pemilik dan guru2nya.

T2: Ini cara mengetahuinya gimana? Apa kita tanya2 langsung ustadz2/ah disana atau gimana mba?

J: Lihat alumninya. akhlak para alumninya

T: Jadi ortu mesti aktif tanya sana sini ya mb. Brp lama survey atau mengenal pemilik/ustadz2nya?

J: kalau mereka punya medsos, gampang, tinggal stalking.. tanya2 juga ke alumninya

————————————————

8. anak ana umur 6thn rencananya umur 7 thn mau diikutkan program rumah belajar Alquran dan hadits seperti di pesantren tapi boleh pulang, kabarnya di rumah belajar tersebut sistem belajarnya konvensional, harus tenang, berisik gak boleh, klo diperingatkan tidak bisa maka ustadz akan kasih hukuman sabet penggaris..bagaimana ya mempersiapkan mental anak untuk sistem yg seperti itu?


T: sama persis dg sekolah anak saya. bacakan kisah2 ulama jaman dahulu, bagaimana akhlak mereka kpd gurujelaskan keutamaan penuntut ilmu syar’i. lebih baik anak2 menangis krn mereka berpayah2 menuntut ilmu, drp menangis menyesal menyia2kan masa mudanya.

kalau adab si anak baik, insyaa allah dia ga akan dihukum. pengasuhan bukan tentang membahagian anak, membuatnya nyaman selalu. Tetapi soal pemenuhan tanggung jawab kita kpd Sang Pemilik anak kita.
pengalaman di sekolah tahfizh anak saya, anak2 yg dihukum itu tdk ada dendam, mereka tetap hormat, bahkan akhlaknya tambah baik. krn sang ustadz melakukannya dg cinta, kasih sayang yg bs dirasakan anak2, dan mereka juga memberi teladan.

T: Iya mba Maya, si anak Gpp kah diceritakan kondisi tempat dia belajar?

J: bukan diceritakan scr khusus mba maksudnya. Tetapi diajarkan adab2 menuntut ilmu, dan cerita para ulama saat waktu kecil dlm menuntut ilmu. Tak perlu diceritakan scr spesifik akan dihukum jika bla…bla…bla

————————————————
9. Anak pertama saya usia 5y 7m. Kalo mengerjakan sesuatu selalu berlama2, misal mau mandi, pakai baju dsb. Mau berwudhu saja bisa 30 menit, duduk dulu, rebahan dlu, main air dlu dsb. Harus terus dimotivasi, baru agak lama kemudian dilakukan. Apakah dalam usia ini masih normal untuk ukuran kemandiriannya?

J:  Perhatikan, apakah ananda lambat krn tdk ada motivasi, atau krn sangat teliti, atau tipe pengamat?

di usia segitu sebaiknya dilatih memanfaatkan waktu dg baik. ceritakan kisah2 ttg waktu, keutamaan menyegerakan kebaikan.

T: Anak lambat pengamatan saya karena banyak teralihkan dengan hal2 lain, fokusnya masih bermain. Kecuali kalau dimotifasi, misalnya setelah sholat nanti diajak kemana gitu. Baru mau bersegera, dlu sebelum sekolah, di rumah, ketika saya bekerja biasanya memang full servis oleh mbaknya.. 😰

Mbak yang mengasuh..

J: kl sekarang msh ada mbak nya?

T: Masih, tpi alhamdulillah anaknya sudah mulai sekolah di semacam hsg. jdi interaksi dgn mbaknya agak terkurangi. Pgi sebelum berangkat, sy yg handle. Hanya saja, masih sering servis karena alasan bersegera berangkat.ll

J: ketika kita mengasuh, sebenarnya kita juga sedang mengasuh otak anak. Apabila anak kurang stimulasi, krn banyak pekerjaan yg dibantu, sel2 saraf otak pun tdk tersambung/sedikit sambungannya. Saat seorang anak diberi tugas, diberi tantangan, ia mengerjakannya, saat itu sambungan2 baru di sel otaknya terbentuk.

pengasuhnya mgkin hrs bersabar thd proses yg dilakukan sang anak, sabar menunggu ia menyelesaikan. memasang kancing, kaos kai, meletakkan piring, baju kotor, dll.
T2: Nah , kesabaran itu yang biasanya kurang dimiliki pengasuh selain ibu, termasuk neneknya

T2: Bagaimana jika anak terlsnjur sensng dimanaj dan malah menolak melakukan sendiri?
Misal makan inginnya disuapi saja
#terlanjur senang dimanja

T: mulai dr nol lagi. mulai dr ambil piring sendiri, ambil nasi sendiri

inget ngga, od dasarnya seorang anak yg baru pertama makan, ia senang makan sendiri? siapa yg tsk sabar lalu mengambil alih, memutus fitrahnya utk mandiri?
T: Pengasuhnya 🙈

————————————————

10. Mohon tips2nya, memilih pondok yg sesuai, apakah perlu minta pertimbangan anaknya ataukah dominan arahan orang tua dengan komunikasi intensif?

Anak blm bs memilih. Org tua yg membuat short list, lalu sodorkan short list itu kpd anak, lakukan dialog, libatkan cita2 dan harapannya.
————————————————

11. Bagaimana cara melatih anak menyalurkan emosinya. Sedangkan anak sudah masuk pondok? 
J: Kl anak sdh di pondok, waktunya akan lbh banyak di sana. kerjasama dg pondok agaf pondok bs menampung dan mengasuh emosi ananda. Biasanya lewat musyrifah. Musyrifah ini biasanya karakternya lembut, penyayang, keibuan. Jalin hubungan yg baik dg beliau, jangan banyak menuntut

————————————————

12. Bagaimana mempersiapkan cara meyalurkan emosi bagi anak yg hendak mondok?
J: Emosi diasuh, idealnya, sejak dlm kandungan. Berkembang pesat di 3 tahun pertama usia anak.
Membiasakan anak mengenali emosinya di saat kita melihat ada sesuatu di wajahnya. apakah kamu sedih?marah?takut? Lalu salurkan emosinya itu mjd bentuk positif, afahkan agar ia menemukan solusi.

—————————————————

13. Kalau kita ingin anak tahfidz quran, apakah bisa dimasukkan ke pondok yang ada muatan umumnya? Apakah tidak malah lebih membebani anak karena banyak muatan materi yg harus dia kuasai? Karena ada kekhawatiran saya sebagai ibu untuk mempersiapkan dunianya juga.

J: Saya pribadi cenderung memilih utk yakin pd satu keinginan. Anak pertama saya menonjol di pelajaran umum, maka saya pilihkan dia pondok yv seimbang pelajaran umum dan agamanya.
anak ke 2 dan ke 3, saya pilihkan ekolah tahfisz dg sedikit pelajaran umum, krn berkaca pd anak pertama, pelajaran umum itu mudah,
Mierza Klastulistiwa:

————————————————

14. Bagaimana membangun komunikasi dengan anak yg sudah masuk pesantren (kelas 8), sedangkan waktu komunikasinya sebentar sebentar?

T: Mendoakannya selalu. Sisanya, kita hanya bisa menurut kpd aturan pondok.

————————————————

15. Keputusan masuk pesantren harus permintaan si anak (dengan tujuan memang untuk menuntut ilmu) atau memang hanya keputusan ortunya saja?


Dan bagaimana jika keputusan itu bertentangan dengan orang tua kita atau mertua sebagai nenek/kakek anak2?

T: Pada akhirnya, anak hrs rela, ikhlas mondok, walapun awalnya adl keginan ortu. Jangan sesekali memalsa anak yg sama sekali tdk mau masuk pondok, sebesar apapun keinginan kita.

saya sdh bbrp kali melihat, anak2 yg terpaksa dan dipaksa mondok, seringkali mjd sumber masalah.
————————————————


16. Bagaimana agar anak memiliki keinginan dan kesadaran sendiri untuk masuk pesantren?

J :Anak belajar dr apa yg dilakukan orang tuanya. Jika kita adl org tua yg senang belajar, menghadiri kajian, hafal nama2 ustadz, senang menghafal quran, berteman dg org2 soleh, insyaa allah tak sulit mendorongnya mondok. Pastikan ananda berteman juga dg org2 solih, berada di lingkungan yg baik.

————————————————

17. Jika anak masuk pesantren di usia SMP , bagaimana cara mengembangkan bakatnya? Mengingat pengarahan bakat juga penting untuk peran hidupnya agar bermanfaat bagi manusia

J: Ikut kegiatan ekstra di pondok
kalau memungkinkan, bawakan benda2 yg mendukung bakatnya, dg seizin pondok.
ً

Product Review

Wisata Kuliner Khas Indonesia Dengan Voucher BambiDeal

Salah satu kegiatan yang sangat berhubungan dengan kegiatan keluarga pembelajar itu adalah travelschooling. Salah satu yang ngangenin itu setelah kembali dari travelschooling adalaaaah… makanannya hahahah.

Tapi yaaa… terkadang tidak bisa menunaikan dengan segera yaaa, cuma balik lagi karena kangen sama makanannya. Tapi tenaaang. Sekarang kita bisa mengakses makanan dengan harga murah bahkan diskoon melalui https://bambideal.id/

social-logo

Sebentar.. sebentar… BambiDeal? Apa itu?

BambiDeal adalah situs diskon atau situs yang menawarkan voucher diskon yang buat emak-emak hepiiii. Situs ini menawarkan produk dan jasa dari toko dengan harga khusussss melalui pembelian voucher.

Nah melalui BambiDeal iniiii saya menemukan kuliner khas Indonesia yang diincar.

Apa ituuuu?

Sebentar. kita jalan-jalan dulu ya ke situsnya. Ketika saya buka di laptop, tampilan depannya ada header pilihan seperti ini.

HEader

Mendaftar atau Login

Kalau belum punya akun, kita harus mendaftar dulu. Caranya juga sangat mudah, bisa mendaftar dengan email maupun dengan akun Facebook maupun Google. Jangan lupa cek email untuk melakukan konfirmasi pendaftaran yaaa.

Selesai mendaftar, bagaimana selanjutnya?

Mencari Kupon Diskon Wisata Kuliner Khas Indonesia

Yesss.. inilah bagian yang paling ditunggu. Jadi meskipun tujuan saya mencari kupon diskon makanan (hahaha as always), saya tetep penasaran dengan beragam penawaran dari BambiDeal ini. Dari mulai yang LIMITED, FAVORITE, hingga TERBARU.

Fiuuuuh…. godaaan yang menyenangkan. Tapi, karena tujuan harus terlaksana, maka fokus kembali pada wisata kuliner Indonesia. Jadi, apa yang harus dilakukan? Tentunya dengan memilih laman MAKANAN yaaaa pada menu BambiDeal.

Etapi tunggu….

Ternyata ada pilihan PENAWARAN TERDEKAT lhoooo yan memanfaatkan geolokasi kita. Baiklah… akhirnya saya memilih itu karena tetep alasannya adalah ga mau rempong.

Next…

Pilih Jenis Penawaran

Membantu sekali fitur penawaran terdekat ini. Banyaaak sekali penawaran-penawaran yang tersedia di BambiDeal yang berlokasi dekat dengan tempat tinggal saya di daerah Tangerang Selatan. Setelah mencari dengan seksama (dan berusaha  dalam tempo yang sesingkat-singkatnya), maka dapatlah penawaran voucher diskon yang dituju.

pilih2
TADAAAA: DAPUR CIKAJANG – SPESIALIS MAKANAN PATI

Yaaaay… ga perlu jauh-jauh ke Pati untuk mencari masakan Pati. Cukup skroling via BambiDeal dan dapat deeeh garang asam ayam kampung yang fenomenal itu. Sip. Setelah mendapatkan, yang dilakukan selanjutnya adalah…

Klik Vouchernya

Dan akan tampak seperti ini…

pilih lokasi

Dan sebagai emak-emak yang mudah goyah melihat makanan, sempat klik favorite (love) untuk lihat-lihat dulu yang lain hahaha. Tapi karena udah ngebet banget… Yuuuks baiklah….

Mari kita lanjutkan dengan

Memilih Lokasi dan Quantity

Karena saya berlokasi di Tangerang Selatan, maka saya memilih Jakarta Selatan sebagai lokasi merchant. Sip.. klak-klik-klak-klik dan didapatkan kuantitas yang diinginkan laluuu….

Klik Beli Kalau Ingin Membeli Langsung

Atau klik Home bila ingin belanja yang lain (etapi saya mah ngga laaah haha… dah ngebet). Oke next…

Pilih metode pembayaran

Ada beberapa metode pembayaran yang ditawarkan. Apabila metode pembelian adalah transfer, BambiDeal berharap kita segera melakukan konfirmasi setelah pembayaran, karena pembelian tidak akan terproses apabila tidak melakukan konfirmasi.

Karena saya masih ada saldo di BD Wallet, maka saya menggunakan itu biar mudah.

Wait, Apa Itu BD Wallet?

BD Wallet adalah dompet digital yang dapat digunakan untuk membayar pembelian voucher diskon di bambideal.id. Banyak keuntungan yang  didapatkan dengan menggunakan BD Wallet. Apa saja itu?

  • Konfirmasi instan. Artinya? Kita tidak perlu ribet untuk melakukan konfirmasi lagi dan dapat langsung menggunakan voucher.
  • Double point rewards, tentunya jika kita menggunakan terus pembayaran dengan BD Wallet.Kita juga bisa mendapatkanan point double yang dapat digunakan lagi untuk pembayaran berikutnya.

Bayar BD WALLET-KONFIRMASI

Menggunakan BD-Wallet ini aman karena kita dimintai lagi kata sandi sebelum menggunakannya untuk membayar. Keren banget!

checkout

Setelah melakukan pembayaran, voucher akan dikirim ke akun kita daan selesaaaai.

Voucher pun dapat digunakan. Nah,  memang simpel banget pakai BD-Wallet itu. Kalau menggunakan metode transfer, setelah melakukan pembayaran, voucher akan dikirim ke akun dalam 1×24 jam (hari kerja) dimulai dari saat melakukan konfirmasi.

Bagaimana cara saya melakukan konfirmasi?

Pertama adalah dengan mengakses melalui Akun Saya, lalu pilih Transaksi. Kemudian,  pilih voucher yang dibeli lalu klik untuk menyelesaikan pembayaran. Berikutnya, pilih Transfer dan konfirmasi.  Terakhir, isi form konfirmasi dan klik konfirmasi. Agar lebih mudah, sebaiknya kita melakukan transfer dengan jumlah yang sama, sampai dengan digit terakhir (kode unik). Kode unik ini membantu memudahkan validasi pembayaran.

Paperless Voucher

Tadaaaa… inilah voucher makan paperless saya di Rumah Makan Cikajang.

Voucher Cikajang

Apakah paperless itu?
Voucher dengan logo paperless artinya kita dapat menggunakan voucher tersebut via web mobile atau aplikasi android/ios tanpa harus print out voucher tersebut, hanya dengan cara menunjukan voucher tersebut dari handphone. Woohoo gampang kaaan?

Apabila deal yang dibeli tidak ada logo paperless, kita harus  print out voucher tersebut dan menunjukkan kepada merchant saat menggunakan voucher.

Hepi? So pastiiiii!

Ya iya laaah… wisata kuliner ga pernah semudah ini.

My Reflection

[CHOCOMOM] “Manfaat Memilih Pendidikan Berbasis Keluarga (Homeschooling) Bagi Keluarga Muslim”

CHOCOMOM (CURHAT HOMESCHOOLER MOM)

Diskusi Sahabat Klastulistiwa – 15 OKTOBER 2017

==================

 

Bismillah. Berikut adalah berikut adalah kesimpulan Diskusi CHOCOMOM pertama. Diskusi ini sebenarnya masih uji coba metode yang yang diterapkan SK (Sahabat Klastulistiwa). Sehari sebelumnya, peserta diberikan materi mengenai *10 MANFAAT MEMILIH PENDIDIKAN BERBASIS KELUARGA (PBK/ HOMESCHOOLING)* yang kemudian dibahas satu per satu sebagai berikut:

*1.  Dengan homeschooling, anak Muslim bisa fokus lebih banyak dalam mengejar ilmu persiapan akhirat mencapai Jannah daripada ilmu persiapan dunia (yang sudah jelas dipandang hina oleh penciptanya – Allah Azza wa Jalla).*

Ini jelas yaaa… visi tiap muslim. Hati2 mengejar dunia.. karena penciptanya pun menganggapnya Hina. Kembalikan semua tujuan, kegiatan anak2 dan kita ke satu pertanyaan:

*APAKAH INI BERGUNA UNTUK BEKAL AKHIRATKU?*

*2. Anak bisa belajar dan berkompetisi dengan dirinya sendiri dalam kenyamanan dan keamanan rumah mereka sendiri.* 

Intinya? Ada yang tahu? Kembali ke visi sebagai keluarga muslim?

Apakah belajar mengalahkan ego?  Benar. Dalam hal ini, anak muslim yang mengambil homeschooling bisa melakukan muhasabah untuk menjadi lebih baik dari saat ini dan sebelumnya dalam lingkungan yang nyaman.

 

*3.  “Anak-anak bisa belajar secara holistik sesuai gaya belajarnya.*

Holistik atau menyeluruh (bagi Muslim) maksudnya adalah mempelajari hal yang bisa jadi tidak dipelajari di sekolah umum, terutama dalam ilmu diin. Pembelajaran ini juga mengatur aplikasi keseharian sebagaimana diatur dalam agama islam. Contohnya, AQIDAH yang lurus, akhlaq yang baik, Qur’an dan sunnah yang bukan hanya di baca dan dihafal tapi di tadaburi dan diamalkan. Begitu pula dengan ilmu dunia. Kesemuanya ini dipelajari sesuai dengan gaya belajar anak, apakah visual, auditory, atau kinestetik. Melalui homeschooling, orang tua bisa memiliki pengalaman pertama sebagai pengamat dan ‘penemu’ gaya belajar anak.

 

 

 

*4. Perhatian secara personal memberikan umpan balik instan dan penilaian yang cepat serta peka akan kekuatan dan kelemahan anak.*

Sebagai fasilitator, jumlah peserta sangat menentukan respon, kualitas, dan tentunya kuantitasnya. Mari kita bayangkan, apakah seorang guru bisa membersamai ke dua puluh anak didiknya pada waktu bersamaan?  Apkah bisa dengan sebua perhatian yang terbagi itu, dengan semua target dan pekerjaan administrasi, seorang guru bisa secara langsung menyentuh pada saat anak menunjukkan kelemahan dan kekurangannya ? Orang tua yang membersamai anaknya memiliki kelebihan ini. AHA! Moment yang ditemukan anak bisa secara langsung dikenali, biidznillah. Tentunya, orang tua bisa langsung memberikan umpan balik tanpa harus menunggu lebih lama dan kesempatan untuk  membersamai memberikan untuk mencari tahu kelemahan dan kelebihannya

 

*POIN NO 5-9:*

  • Homeschooling memungkinkan waktu yang lebih banyak untuk kreativitas dan hands-on learning (mmm semacam praktik) yang membuat pendidikan menjadi menyenangkan dan berkesan.
  • Anak-anak memiliki kebebasan dan fleksibilitas dalam mengejar topik dan bidang minat yang benar-benar penting bagi mereka
  • Anak-anak yang belajar di rumah memiliki motivasi diri, percaya diri, mandiri, dan bersemangat untuk terus belajar.
  • Homeschooling mengarah pada keterampilan sosial yang tepat, tingkat kematangan tinggi, dan kemampuan untuk berinteraksi dengan orang-orang dari segala umur. 
  • Anak-anak yang belajar di rumah mendapatkan manfaat dari pengalaman belajar di “dunia nyata”, mempersiapkan mereka untuk hidup dan dunia di luar sekolah. 

Semuanya poin 5-9 ini harus dikebambalikan lagi ke satu pertanyaan. Apakah itu?

Sebelum mengambil keputusan, sebelum melaksanakan, seraya melakukan, ketika evaluasi, selalu tanyakan kepada diri dan keluarga pertanyaan ini:

*APA MANFAATNYA UNTUK AKHIRATKU?Garis bawah, highlight, tebalkan, italics.

 

 

*10. Homeschooling menguatkan keluarga – jauuuh lebih dekat lagi, menciptakan waktu spesial dan kenangan berharga yang bertahan seumur hidup.*

*11. Homeschooling bisa memberi dampak positif bagi keuda belah pihak untuk belajar  bersama.

*12. Mengenai kurikulum, kita harus mengembalikan dulu ke pembahasan mengenai VISI DAN MISI  yang sudah diberikan dalam Al Qur’an (dan Sunnah dalam pemahaman salafush shalih atau 3 generasi terbaik Islam terdekat dengan Rasulullah).

Untuk visi, clue-nya adalah 666.

VISI pendidikan keluarga muslim tercantum dalam QS At Tahrim: 66, “Jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka…”.

Bagaimana dengan MISI?

 

*MISI Pendidikan tercantum dalam QS Luqman ayat 12-18.*

Silahkan kunjungi https://klastulistiwa.com/2013/09/12/luqman-wisdom/ atau  https://klastulistiwa.com/2017/01/03/seri-landasan-homeschooling-islami/ yang memuat landasan atau misi pendidikan berbasis keluarga.

==========

Ahamdulillah. Uji coba sistem grup CHOCOMOM sudah selesai. Insya Allah pada Selasa pagi,  SK akan mendatangkan narsum Ibu yang maasyaa Allah… berhasil mengantarkan anaknya masuk pesantren. Artinya? Anak siap pada usia 12 tahun. Siapa dia? Ada deh… hehehe. Yang pasti metode diskusi sama. 🙂

Cuma waktunya lebih terbatas untuk memberi pertanyaan dan tanggapan. Untuk pertanyaan dan tanggapan yang masuk kemarin, disertakan dalam resume bagian 2 nanti, insyaAllah.

Mari kita tutup dengan doa kafaratul majlis. ^^