Mundur! Hentikan pelajaran dulu jika adab belum berterima. Dan ini yang kami lakukan sebagai orang tua muslim para homeschoolers. Membangun tradisi yang mementingkan adab dalam menuntut ilmu seperti yang dilakukan Rasulullah, sahabat, thabi’in, dan thabi’ut thabi’in.
.
.
Karena itu, dibuatlah majelis nasehat sebagai pembuka kegiatan dalam pertemuan Mosqueschooling Komunitas Homeschooling Muslim ini. Daaan… karena yang ikut kebanyakan adalah krucils, maka saya harus berstrategi agar ilmu adab ini sampai dan diamalkan (aamiin).

Akhirnya, saya siapkan printables seperti di bawah ini (bisa diunduh di klastulistiwa.com yaaa) yang bersinggungan dengan pelajaran mengenai alat indera, permainan rantai berbisik di awal majelis, dan beberapa strategi berbicara dengan anak-anak.
Nah, apakah adab ini hanya bisa diajarkan secara klasikal oleh guru sekolah/ TPA? Apakah orang tua hanya bisa memberi teadan saja? Tentu saja, tidak. Namun tentunya, dalam menyampaikannya, orang tua sebaiknya memperhatikan hal-hal yang berhubungan dengan komunikasi kepada anak ketika menanamkan ilmu kepada anak di rumah.
Ini ikhtiar yang bisa kita lakukan sebagai orang tua:
- Berdoa memohon kemudaha kepada Allah. Ya karena yang memiliki hati anak-anak kita ya Allah kan yaaa, karena itu mintalah kepada sang pembolak-balik hati.
- Untuk anak usia di bawah 7 tahun, gunakan kalimat yang isinya kata-kata pendek, tidak lebih dari 5 kalimat.
- Eye-to-eye level jika berduaan saja. Bisa dengan cara kita duduk atau berlutut.
- Memanfaatkan gelombang alpha – saat anak bahagia. ^^ Jadi, jangan saat kita marah atau kesel baru ada kejadian huru-hara memberi nasihatnya. Itu sebabnya kalau transfer, ada baiknya level bahagia disamakan dengan fasilitatornya, bisa melalui cerita sirah, permainan, atau diskusi.
- Ulang poin sebelumnya sebelum pindah ke poin berikutnya (di bawah ada 6 poin yang diberikan).
- Cek pemahaman anak melalui pertanyaan. Hal ini juga bisa menjadi cara mengetahui apakah sudah sampai ilmu yang kita berikan.
- Ketika ingin mengingatkan tentang adab, kurangi bicara yang tidak perlu. Fokus pada apa yang ingin disampaikan. Misalkan, ketika anak tampak tidak mendengar, cukup beri isyarat, atau elus pundaknya lalu tanya “Ayo, tadi Umi bilang apa?”, atau mengulangi apa yang kita katakan. Jangan menambah kata, ‘Jangan bandel.” atau kata-kata tambahan yang tidak perlu.

Setelah majelis ilmu, anak-anak berkegiatan seruuu dengan tante Ayu, mamanya Aliya. Apa kegiatannyaaaa? MEWARNAI TAAAS Yaaaaaay Dari bayi-bayi sampai kakak-kakak semua larut dengan cat air dan tasnya. Makasiii tante Ayuuuuu.
Oh iya, pada saat pertemuan Mosqueschooling tersebut, hal yang paling saya dan anak-anak sukaaaa adalah bagian makan bersamaa hahaha. Terasa guyub, menyenangkan, daaan kenyang. ^___^
Alhamdulillahilladzi bini’mati tatimush shalihaat. Seruuu yaaaa… Tapi, inga.. inga… keseruan kumpul-kumpul tentu harus memiliki tujuan yaaa. Karena nanti kita akan ditanyakan mengenai waktu yang kita gunakan. Insya Allah, dengan majelis nasihat ini, kita akan menjawab pertanyaan itu dengan indah, insya Allah.
Satu tanggapan untuk “[PRINTABLES] Belajar Adab dan Menghias Tas Bersama Komunitas Homeschooling Muslim”