Judulnya nampak keren? Tentu saja.
Apakah artinya benar-benar literer: MEMASAK? — Pastinya!
Jadi… ini merupakan tulisan pertama dari (semoga saja) beberapa catatan kuliah saya di Coursera (cieee…) yang bertema Child Nutrition and Cooking di Stanford School of Medicine.
“Whatt?? Stanford??? Jauh bener!” Mungkin itu yang ada di benak anda.
Saya (sayangnya) tidak benar-benar terbang ke Stanford untuk mengambil kuliah ini. Tapi, saya duduk manis di depan computer (atau tidur-tiduran dengan dengan perangkat lain) sambil mendengarkan video kuliah dari ibu Maya Adam (beliau dosennya), mengerjakan beberapa proyek (yang belum saya mulai hingga tulisan ini dibuat, hiings…. ~____~”) untuk dinilai oleh teman-teman sekelas, dan mengakhiri setiap minggu dengan mengerjakan kuis mingguan.
Inilah silabus kuliah yang sedang saya ambil untuk kuliah ini:
- Minggu pertama – Pengenalan masalah, dari mulai epdemi obesitas yang melanda AS dan apa yang bisa dilakukan. Pada minggu ini, masak-memasak yang dilakukan cukup sederhana, yaitu sarapan yang simpel dan stir-fry yang dalam bahasa kita hanya satu kata yaitu: TUMIS!
- Minggu kedua – Menu seimbang, dari mulai cara menyiasati porsi yang cukup tapi memuaskan, alternatif sarapan sehat, makan malam sederhana yang hanya memerlukan satu wadah besar, dan membuat kue yang bebas ‘gluten’ (ini apa bahasa Indonesianya, ya?).
- Minggu ketiga – Bagaimana cara membuat bekal makan siang yang sehat dan cepat, membeli sabu (sayur dan buah maksudnya) serta membuat anak mencintainya (halah!), dan membuat makanan sehat lain (Yuuummm!!).
- Minggu keempat – Berkebun (haduh!) sebagai salah satu cara membuuat anak cinta makanan segar dan cara pernyajian sabu yang kreatif serta teknik dasar membuat sup dan memasak ikan (Yaay!).
- Minggu kelima – Kesimpulan semuanya dengan tambahan cara mengukus sederhana, membuat saus salad dasar, dan membuat penganan untuk hari libur.
Nampak seru yaaa! Saya sih baru mengunduh video minggu pertama dan kedua. Kesan pertama begitu membuat ketagihaaan!
Aish… sungguh terlalu sedikit ilmu saya sebagai ibu. Semoga kuliah ini mampu membuat saya menjadi ibu yang lebih benar (selain baik tentunya) terutama di dapur. ^___^ Amiin.
Maka, dengan ini, saya akan membuat PERNYATAAN:
“Saya – Ummi Jeqeela – menyatakan bahwa saya (sangat) optimis dalam menyelesaikan kuliah ini. Hal-hal yang menyangkut tugas dan kuis akan saya laksanakan dengan seksama dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.”
Bismillah…