Bersyukur A1 telah Allah pertemukan dgn teman-temannya yang kini sama-sama bertumbuh menjadi remaja melalui AHA! dan SIDDIQ. Anak-anak ini menurut saya pengasuhannya tuntas barakallaahu fiikum.
Memang benar ada ilmu tentang bagaimana otak remaja bekerja yang juga memberikan tata cara pengasuhannya. Tapi, menjadikannya patokan utama dalam mendidik anak-anak muslim kita? Anda yakin?
Jangan pernah menafikan ilmu tentang akidah; adab, akhlak, birul walidain, serta ilmu dasar lainnya sebagai landasan mendidik. Ilmu ini biidznillah akan membentuk cara berfikir, bersikap, dan bertindak jika diberikan SEBELUM anak tumbuh menjadi ‘remaja’.
Jangan lupakan siroh mengenai tokoh-tokoh yang justru mengambil keputusan berdampak pada saat usia ‘remaja’.
Maka pilihkanlah buku-buku dengan hati-hati dan sampaikanlah dengan hati. Buat anak-anak kita jatuh cinta kepada Rasulullah dan tokoh-tokoh nyata yang dikisahkan dalam Al Quran.
Buat anak-anak kita bangga memiliki panutan yang hidup pada tiga masa terdekat dengan Rasulullah. Tokoh-tokoh yang memulyakan orang tua mereka. Tokoh-tokoh yang melandasi keputusannya berdasarkan akidah yang benar.
Tanamkan kebanggaan untuk meniru kebaikan-kebaikannya justru sebelum anak-anak kita ‘remaja’.
Landasan mendidik dalam Islam itu ada. Jangan jadikan hanya pelengkap kecuali kita siap menyesal.
Bukankah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan bahwa masa muda ini akan ditanya untuk apa saja ia dihabiskan? [klastulistiwa.com]
Gambar: karya anak-anak KlasTulis Batch 1 yang beberapa diantaranya memang 4L dengan A1. Lingkaran pertemanan yang semoga terus memercikan minyak wangi. Semoga kita bisa bertemu lagi.