Product Review

Yakin Makanan Rumah Kita Sehat?

Kenapa ada orang rentan terkena serangan jantung, diabetes, tekanan darah tinggi, asma, alergi – bahkan di usia muda? Ternyata, salah satu jawabannya ada saat kita menjadi janin. Faktor-faktor seperti nutrisi yang kita terima dalam rahim, polutan, obat-obatan, dan kondisi ibu saat mengandung membentuk kita hingga hari ini.

Inilah hasil riset mengejutkan yang disampaikan oleh salah satu pembicara Simposium bertajuk “Masakan Rumah, The Silent Killer?” dalam rangka Hari Gizi Nasional, Dr. Entos Zainal, DCN, SP, MPHM. Beliau juga memaparkan pentingnya gizi pada masa emas dan kritis pertumbuhan anak .

p_20170125_143354.jpgAda juga Ibu Theresia Irawati, SKM. M.Kes yang menyoroti pentingnya GERMAS untuk menyikapi meningkatnya penderita Penyakit Tidak Menular (PTM) di Indonesia. Simposium yang juga dihadiri homeschoolers dan sang Ibu blogger dari klastulistiwa.com ini pun ditutup oleh dr. Tirta Prawita Sari, M.Sc, Sp.GK. yang menambahkan bahaya minyak trans, hoax tentang lemak jenuh, dan cara menghindari lemak trans itu sendiri.

Gizi dan Stimulasi Itu Penting!

gizi untuk ibu hamilDr. Entos Zainal melanjutkan pemaparan mengenai hasil riset yang dimuat pada majalah Times tahun 2010 tersebut dengan  menyebutkan bahwa, pentingnya gizi bukan melulu soal berat dan tinggi badan. Bukaaan.

Gizi yang tepat sejak kandungan dapat memprediksi kesehatan di masa dewasa. Contohnya saja jantung. Jika organ ini tidak tumbuh optimal pada usia 4 minggu, maka bisa saja terjadi masalah pada jantungnya di usia 30 atau 40 tahun.

p_20170125_134244_1.jpg
Berat otak bayi baru lahir 25% berat dewasa dan anak 2 th 50%.

Ketika anak lahir, jelaaas PR belum berakhir. Untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan otak yang optimal, anak memerlukan zat gizi makro (energi, protein, dan lemak) dan zat gizi mikro (vitamin dan mineral).

p_20170125_134414_2.jpg
Transmisi Bio-Elektrik di Sinaps

Pengaruh gizi makro sangat penting dalam membentuk struktur anatomi otak, yang mempengaruhi sel-sel syaraf dan sel-sel pendukung (Sel Gilia). Masih menurut beliau dalam acara yang didukung oleh SunCo ini, stimulasi yang tepat pada saat dalam kandungan hingga masa anak-anak juga berpengaruh untuk perkembangan otak anak. Katakanlah, orang tua Muslim yang memperdengarkan anaknya sejak dari janin hingga masa keemasan pertumbuhannya. Kebiasaan ini akan memberikan stimulasi pada otak anak (yang bergizi baik). Stimulasi inilah yang mempengaruhi kualitas pembentukan akson, dendrit, serta sinaps yang membentuk kecerdasan anak.

GERMAS Untuk Melawan Penyakit Tidak Menular

Ibu Theresia Irawati, SKM. M.Kes selanjutnya menekankan pencanangan GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat). Gerakan ini bermaksud melawan peningkatan Penyakit Tidak Menular (atau PTM seperti stroke, jantung, diabetes) dalam 30 tahun terakhir. Faktor utama PTM yang disebutkan pada gambar di bawah ini bisa dicegah dengan GERMAS.

p_20170125_140839_1.jpg

Beliau juga menambahkan, faktor naiknya angka PTM ini seiring dengan kenaikan jumlah pengguna gula, garam, dan lemak yang berlebih. Pada tahun 2009, pengguna gula garam berlebih hanya berkisar 24,9% penduduk saja. Lalu meningkat menjadi 26,2% pada tahun 2013. Konsumsi lemak berlebih pun naik dari 12,8% menjadi sebesar 40,7% di tahun 2013.

Lalu, Bagaimana???

  1. Melakukan aktifitas fisik.
  2. Batasi konsumsi panganan manis, asin, berlemak.
  3. Perbanyak konsumsi sayur dan buah
  4. Perhatikan asupan gula, garam dan minyak.
  5. Bijak memilih minyak goreng, seperti SunCo,  minyak goreng baik dikit nempel di makanan.
  6. Bergaya hidup sehat.
  7. Cek kesehatan secara berkala

Bahaya Mana? Lemak Jenuh atau Lemak Trans

Pemaparan dr. Tirta Prawita Sari, M.Sc, Sp.GK. dimulai dari penelitian-penelitian mengenai lemak jenuh dan lemak trans. Ternyata, derasnya informasi membuat masyarakat kita percaya bahwa penyakit jantung itu disebabkan oleh lemak jenuh. Padahal, dari beberapa riset yang beliau bawakan dalam slide di bawah ini, tidaklah demikian.

p_20170125_142921_1.jpg

Lemak jenuh adalah lemak yang tidak memiliki ikatan ganda karena seluruhnya telah terikat dengan atom hidrogen. Beberapa meleitian hanya menunjukan sedikit hubungan lemak jenuh dengan penyakit jantung. Sementara lemak trans yang merupakan lemak tak jenuh, tidak mengalami proses itu, hingga sebagian berubah menjadi jenuh. INILAH FAKTOR RESIKO PENYAKIT JANTUNG yang disumbangkan oleh sumber lemak trans seperti gambar di bawah ini.

p_20170125_142948_1.jpg

Sementara itu, lemak tak jenuh adalah jenis lemak yang memiliki 1 rantai ganda atau lebih, serta bersifat protektif terhadap jantung. INILAH YANG SEHARUSNYA LEBIH DIPILIH UNTUK DIKONSUMSI.

Lalu Bagaimana Cara Menghindari Lemak Trans?

  1. Kurangi konsumsi makanan yang telah diproses
  2. Pilih butter daripada margarin.
  3. Pilih olive oil atau minyak kelapa daripada margarin.
  4. Jika menggoreng, pastikan menggunakan #MinyakGorengBaik yang #DikitNempel di makanan.
  5. Baca label pada makanan kemasan.

Jadi, demikian yaaa…. makanan rumah tetap bisa jadi opsi yang paling sehat, insya Allah. Selamaaaa (catet niih) segala resiko-resiko yang membuat makanan menjadi silent killer itu dihindari.

Selamat memilih dan menjalani hidup sehat.

Lectures of Life

Obesity Manifesto

Food=FastMinggu pertama Coursera untuk mata kuliah Child Nutrition and Cooking memperlihatkan video berjudul ‘Obesity Manifesto’. Video ini menceritakan krisis kesehatan publik yang mendera Amerika. Maya Adam M.D. (dosen mata kuliahku itu) menamakannya sebuah ‘epidemi’yang menjebak keluarga untuk ‘mengikutinya dan pada akhirnya akan ‘menyapu’ generasi berikutnya.

Ada beberapa bagian yang membuat saya tercengang dalam video itu, diantaranya:

• Lebih dari 17% anak-anak yang tinggal di AS menderita obesitas

• Setidaknya 1 dari 3 anak di AS diduga menunjukan gejala awal obesitas

• Obesitas pada anak-anak memiliki hubungan dengan penyakit-penyakit berat seperti diabetes, jantung, dan kanker

• Obesitas pada anak-anak merupakan penyakit yang diakibatkan oleh perubahan budaya makan yang terjadi secara bertahap semenjak 30 tahun yang lalu.
• AS menjadi sebuah Negara yang tergantung pada makanan olahan yang dijual di segala penjuru
• Setidaknya satu dari tiga anak-anak AS yang berusia 4-19 tahun mengonsumsi makananan cepat saji yang berakibat pada bertambahnya berat anak rata-rata sebesar 6 pound setiap tahunnya.
• Jika budaya ini berlanjut, maka generasi ini akan menjadi yang generasi anak-anak pertama dalam dunia modern yang akan mengalami harapan hidup yang lebih PENDEK dari orang tua mereka!!!
• Satu dari tiga anak yang dilahirkan pada tahun 2000 akan memiliki diabetes tipe 2 yang sebelumnya hanya diderita oleh orang dewasa saja (adult-onset diabetes). Penyakit ini berpotensi merusak limfa, pandangan, dan fungsi ginjalnya pada usia produktif.

Maya yakin bahwa memasak adalah salah satu cara yang ampuh untuk menyelamatkan AS dari keterpurukan kesehatan dikarenakan gaya hidup. Dengan memasak-menyajikan-hingga memakan makanan yang diolah sendirii bersama keluarga dapat menjadi lebih menyenangkan daripada membawa anak-anak ke restoran cepat saji atau membeli makanan olahan dari perusahaan multinasional yang kaya.

“Kebiasaan makan dimulai sejak anak berusia 12-24 bulan” katanya.

Maya bahkan yakin bahwa krisis budaya ini berakibat pada kebangkrutan Negara. Salah satu buktinya, pada tahun 2008 dinyatakan bahwa pelayanan medis yang dihubungkan dnegan obesitas berjumlah sebesar $ 147 miliar.

Ternyata (eh, ternyata), porsi-porsi makan jumbo yang dimakan orang-orang Amerika (yang sering saya lihat di televise atau ketika teman Amrik saya datang berkunjung) BUKANLAH porsi yang normal!

“Porsi yang diberikan oleh restoran cepat saji ternyata 2-5 kali lebih banyak daripada yang sewajaranya.” Ujarnya lagi

Ia menyajikan data dimana makan siang yang disajikan pada 80% sekolah di Amerika melebihi rekomendasi total lemak dan lemak jenuh dari USDA. Bahkan 94% sekolah tidak memenuhi standar makanan sehat yang disyaratkan USDA.

Wiiih… saya sungguh sangat terpanggil untuk melakukan apa yang disarankan Maya. Saya sudah membayangkan nanti kalau Jenna sudah masuk SD, bangun pagi-pagi, menyiapakan segala sarapan dan bekal makan siang Jenna. Semoga tekad Ummi cukup kuat untuk melaksanakannya, nak. Amiin. ^___^