Homeschooling, Homeschooling Starter Kit

Persiapan Homeschooling

Apa yang Harus Dipersiapkan Sebelum Memulai Homeschooling?

wpid-6a013485f24774970c016762f3434c970b-pi.jpegSetelah orang tua mantap dengan keputusan untuk melaksanakan homeschooling, langkah terakhir yang tidak kalah penting adalah mempersiapkan diri sebelum memulai homeschooling. Apa saja yang harus dipersiapkan sebelum memulai homeschooling?

Percaya Diri

Eit.. jangan tertawa. Ini hal yang pualing penting untuk dimiliki. Karena, kalau percaya diri runtuh, maka runtuhlah pondasi-pondasi sekolah rumah yang akan dibangun. Ingatlah bahwa kita hidup di dalam gaya hidup schooling sejak revolusi industri, lho. Siapkan diri sendiri dulu sebelum yang lainnya.

Memeriksa legalitas homescholling di negara anda tinggal

Di Indonesia sendiri homeschooling itu legal sebagaimana diatur dalam UU no. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Disebutkan bahwa homeschooling termasuk ke dalam jalur pendidikan informal. Siswa homeschooling dapat memilikli ijazah dan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi sebagaimana siswa sekolah formal. Bagaimanapun juga, setiap negara mempunyai aturan sendiri mengenai homeschooling, jadi sebelum anda menghabiskan banyak waktu, tenaga, dan uang, akan sangat baik memeriksa terlebih dahulu aturan – aturan homeschooling di negara anda tinggal.

Memantapkan tekad : Apa tujuan homeschooling anda?

Ketika anda memutuskan homeschooling, anda tentu memiliki banyak alasan, mulai dari untuk menghindari ‘bullying’, melindungi anak dari tekanan yang ditimbulkan sekolah, memilih metode pendidikan yang paling tepat untuk anak, mendekatkan hubungan keluarga, dan masih banyak lagi.

Dengan mengingat alasan – alasan ini, akan sangat membantu memantapkan tekad ketika anda menemui kesulitan dan tantangan dalam menjalankan homeschooling.

Kenali siapa yang mendukung anda menjalani homeschooling.

Sangat penting untuk mengetahui siapa saja yang mendukung langkah anda untuk homeschooling. Apakah orang tua anda, tetangga di seberang jalan, atau mungkin teman pengajian. Bergabung dalam komunitas homeschooling akan sangat membantu anda untuk berbagi pengalaman dan menemukan solusi ketika anda menemui kesulitan.

Sama pentingnya juga untuk mengetahui siapa saja yang tidak mendukung anda. Sehingga anda dapat menguatkan niat dan tekad dalam menjalankan homeschooling menghadapi orang – orang yang tidak setuju dengan homeschooling bahkan mempengaruhi mereka untuk memilih homeschooling.

Merencanakan jadwal: Kapan anda akan melaksanakan homescooling

Salah satu keuntungan homeschooling adalah kebebasan untuk mengatur waktu dan tahapan pendidikan anak. Itu semua diserahkan pada Anda orang tua. Memiliki tujuan yang jelas dalam pelaksanaan homeschooling akan sangat membantu anda menentukan jadwal homeschooling anak. Anda sebagai orang tua memiliki banyak pilihan. Apakah jadwalnya harus seperti sekolah? Itu terserah Anda. (Contekan: kalau saya jadwal ini saya ubah jadi ekspektasi yang harus diraih setiap minggunya)

Pelajari mengenai metode – metode homeschooling dan tentukan pendekatan mana yang akan diambil

Sebelum memulai homeschooling, orang tua harus memahami seluk beluk homeschooling dan metode – metodenya. Sehingga orang tua dapat menentukan metode homeschooling apa yang paling tepat diterapkan untuk anaknya.

Memilih kurikulum dan materi : Apa yang akan anda ajarkan?

Kurikulum pada dasarnya adalah panduan dalam melaksanakan pendidikan, sementara dalam pelaksanaan homeschooling sendiri orang tua tetap bebas berkreasi. Ada banyak pilihan kurikulum yang bisa digunakan. Ada kurikulum nasional, Kurikulum Cambridge IGCSE yang digunakan oleh sekolah-sekolah internasional di Indonesia, atau jenis kurikulum lain yang dibuat oleh pembuat kurikulum yang diakui di negara pembuatnya. Atau

Persiapkan diri Anda untuk sukses

Ketika semua persiapan sudah diatur dengan baik, kini tibalah saatnya bagi Anda untuk melaksanakan homeschooling. Hari – hari ke depan yang akan dilalui bukanlah tanpa hambatan. Yang Anda perlukan hanyalah terus memperbaiki persiapan dan pelaksaannya. Semangat!!!

Demikianlah beberapa hal yang harus dipersiapkan sebelum memulai homeschooling. Tunggu apa lagi Ayah Bunda?? Let’s do it!!

Sumber (diadaptasi dari) : http://www.gracewithintherace.com

Homeschooling, Homeschooling Starter Kit

Peraturan Dan Legalitas Homeschooling di Indonesia

Pendidikan merupakan hak setiap warga negara. Sebagaimana diatur dalam Undang – Undang Dasar Tahun 1945 pasal 31 ayat (1) dan (2) yang berbunyi :

Ayat (1) : Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan.

Ayat (2) : Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya.

Bagi yang memilih homeschooling tidak perlu khawatir mengenai legalitas homeschooling di Indonesia. Karena sesuai dengan Undang-undang No 20 tahun 2003. Disebutkan bahwa ada tiga jalur pendidikan, yaitu jalur pendidikan formal (sekolah), nonformal (kursus, pendidikan kesetaraan), dan informal (pendidikan oleh keluarga dan lingkungan).

Selengkapnya mengenai pendidikan informal, terdapat dalam pasal 27 undang – undang No 20 tahun 2003 sebagai berikut :

(1) Kegiatan pendidikan informal yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri.

(2) Hasil pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diakui sama dengan pendidikan formal dan nonformal setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar nasional pendidikan.

(3) Ketentuan mengenai pengakuan hasil pendidikan informal sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.

Berdasarkan undang – undang ini dapat disimpulkan bahwa kegiatan homeschooling legal di Indonesia. Selain itu siswa homeschooling memiliki kesempatan untuk mengikuti ujian dan memperoleh ijazah kesetaraan yang dikeluarkan oleh Depdiknas, yaitu :

  • paket A setara SD
  • paket B setara SMP
  • paket C setara SMU

Pelaku homeschooling juga memiliki kesempatan yang sama untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.

‘Peraturan homeschooling’

Yang perlu digaris bawahi di sini adalah soal nama. Indonesia mengalih bahasakan homeschooling menjadi SEKOLAH RUMAH

Peraturan homescholling ini terdapat pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 129 Tahun 2014 tentang “Sekolah Rumah”.

Pada Pasal 1 Ayat (4) disebutkan : yang dimaksud sekolah rumah adalah proses layanan pendidikan yang secara sadar dan terencana dilakukan oleh orangtua/keluarga di rumah atau tempat-tempat lain.

Bagi keluarga yang ingin secara mandiri melaksanakan homeschooling, maka bisa mengambil bentuk SEKOLAH RUMAH TUNGGAL

Jika ingin membuat lembaga, SANGAT DISARANKAN UNTUK TIDAK MENGGUNAKAN NAMA HOMESCHOOLING, karena homeschooling itu bukan sekolah. Hal ini juga tidak mendidik literasi peserta didik karena kata homeschooling tidak digunakan semestinya.

Ada 2 jenis sekolah rumah yang bisa dibuat:

1.. Sekolah rumah Majemuk, yaitu layanan pendidikan berbasis lingkungan yang diselenggarakan oleh orang tua dari 2 (dua) atau lebih keluarga lain dengan melakukan 1 (satu) atau lebih kegiatan pembelajaran bersama dan kegiatan pembelajaran inti tetap dilaksanakan dalam keluarga.

2. Sekolah rumah Komunitas, yaitu kelompok belajar berbasis gabungan
sekolah rumah majemuk yang menyelenggarakan pembelajaran bersama
berdasarkan silabus, fasilitas belajar, waktu pembelajaran, dan bahan ajar yang disusun bersama.

Untuk lebih lengkapnya, silahkan mengunduh aturan berikut:

PERMENDIKBUD NO 129 TAHUN 2014 TENTAMG SEKOLAH RUMAH.

Sumber :

https://jdih.kemdikbud.go.id

Homeschooling Starter Kit

Apa Itu Homeschooling?

Pengertian Homeschooling

image

Homeschooling adalah suatu model pendidikan alternatif yang berbasis di rumah dan diselenggarakan oleh keluarga. 

Jadi homeschooling bukanlah suatu lembaga yang menyerupai sekolah/ kursus melainkan suatu metode pendidikan yang berbasis di rumah, di mana penentu kebijakannya adalah keluarga.

HOMESCHOOLING ADALAH GAYA HIDUP

Ayah dan ibunya merupakan CEO yang menddesain, melaksanakan, dan menevaluasi praktik homeschooling. Beberapa keluarga memilih struktur yang sangat akademis, ada yang menggunakan metode – metode tertentu, ada yang memakai metode eklektik atau mengambil beberapa metode. Ada yang menggunakan guru, interaksi satu banding satu, sampai mengikut sertakan ke kelas-kelas khusus, ada yang menggunakan penyedia kurikulum online namun tetap diajari orang tuanya sendiri.

Apapun keputusannya, itu semua menyesuaikan dengan kebutuhan anak yang ditentukan oleh keluarga. Walaupun disebut homeschooling, bukan berarti proses belajar melulu diadakan di rumah. Proses belajar bisa dilaksanakan di taman, pasar, kolam, peternakan, dan dimana saja.

Sekarang di Indonesia juga mulai banyak bermunculan flexi school yang dinamai homeschooling

Flexi school adalah metode pendidikan yang memadukan antara orang tua dan sekolah, di mana anak terdaftar di  lembaga tetapi memiliki jadwal yang fleksibel. Anak bisa memilih mau sekolah hari apa saja, sisanya anak belajar ‘sendiri’ di luar sekolah. Basis kurikulumnya mengikuti kurikulum nasional dengan modifikasi.

Beberapa alasan orang tua lebih memilih flexy school adalah karena kondisi kesehatan anak yang tidak stabil, lebih memilih metode pendidikan di rumah akan tetapi masih membutuhkan sekolah formal untuk menyajikan beberapa subjek yang belum bisa dilaksanakan orang tua, masih takut atau menolak untuk sekolah (biasanya anak – anak yang baru mulai sekolah), dan lain – lain.

Homeschooling vs Flexi School

Pilih yang mana? Itu semua tergantung kebutuhan dan kondisi orang tua dan anak saya rasa, apakah orang tua merasa sudah mampu menjalankan homeschooling atau masih membutuhkan peran sekolah dalam pendidikan anak. Dan yang paling penting mana yang paling diinginkan dan tepat untuk si anak.

Jika orang tua sudah mampu menyelenggarakan pendidikan seutuhnya serta mendedikasikan waktu (yang saya rasa cukup banyak) untuk anak maka saya rasa homeschooling merupakan pilihan tepat. Lain hal jika orang tua merasa belum mampu menyediakan pendidikan seutuhnya serta memiliki waktu yang terbatas, tentu saja flexi school bisa menjadi pilihan.Pada akhirnya semua dikembalikan pada anak, mana yang lebih cocok dan diminati anak.

Tapi ingat yaaa… HOMESCHOOLING ITU BUKAN LEMBAGA