My Reflection

Teleconference dan Rasa Lapar

Hari Minggu ini pertama kalinya saya, setelah selama 1 tahun kuliah, berada di sesi kuliah umum dengan metode teleconference. Kelas yang saat itu dibuka adalah Manajemen Stratejik. Tema yang diberikan adalah Institusi dan Biaya Transaksi.

Karena kuliah umum ini bersifat teleconference, maka mahasiswa tidak perlu meninggalkan kursinya menuju tempat kuliah umum – yang jika dilaksanakan secara konvensional, maka mahasiswa akan mendatangi tempat yang bisa menampung orang banyak. Dengan pola ini, si gadget penghubunglah yang mendatangi mahasiswa…

Kembali ke kuliah umum via teleconference di UT. Teleconference ini dilakukan dengan 7 UPBJJ UT yaitu Medan, Jambi, Ternate, Denpasar, Surabaya, Gorontal, dan tentu saja UPBJJ saya yaitu Jakarta.

image

Well… ide awalnya sih baik dan keren. Semua tahu kalau teleconference tidak murah, bukan? Sayang, pelaksanaannya kurang tertata.

Dikatakan bahwa kuliah umum ini berhubungan dengan kuliah Manajemen Stratejik yang baruuuu saja selesai. Yup! Kuliah umum ini dilaksanakan pada saat kami seharusnya istirahaaaat. Huuhuuu… kami dilarang makaaan… Entah dengan yang lain tapi bagi saya ITU MASALAAH! Ayolaaah… saya lapar… mana bisa mikir atuh!

image

Selain itu, menurut saya siiih… seharusnya agenda sepenting ini diinformasikan minimal sehari sebelumnya. Tapi ini.. oh no no no… kami dicegat keluar beberapa detik sebelum teleconference dimulai… I mean.. come oooon! Bahkan bioskop misbar (gerimis bubar) pun mengumumkan dulu via karang taruna. Seharusnya.. seharusnya…

Ah sudahlah… saya lapar.

-Masih akan terjebak di ruangan ini hingga satu jam ke depan.

Tinggalkan Balasan

Please log in using one of these methods to post your comment:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s