Manajemen yang efektif. Kata ini pasti sering kita dengar di lingkungan profesional manapun. Namun kali ini, klastulistiwa.com ingin berfokus pada bidang manajemen sekolah.
Untuk dapat dikatakan efektif, manajemen sekolah perlu memiliki perangkat dasar yang menjadi pilar dalam menopang kualitas sekolah. Ketiadaan salah satu dari perangkat ini dapat membuat visi dan misi yang dijalankan secara strategis hingga operasional menjadi berantakan.
Nah, posting kali ini akan membahas empat perangkat manajemen sekolah yang efektif. Apa sajakah perangkat itu?
1. Adanya leadership dalam manajemen sekolah
Inilah WAJAH sebuah sekolah. Merekalah para pemimpin dan pengelola sekolah. Mereka dapat disebut sebagai kepala sekolah, wakil kepala sekolah, koordinator, manajer sekolah, atau pihak manapun yang mengembang tugas untuk mengambil keputusan strategis dan operasional.
Well, mengembangkan kemampuan memimpin atau leadership itu gampang-gampang sulit. Salah satunya adalah kemampuan mengelola trust atau rasa percaya antara staf, siswa, orang tua, dan anggota komunitas sekolah lainnya. Seorang pemimpin sekolah perlu mengetahui perannya dan filosofi kepemimpinan sekolah yang mengikutinya. Selain itu, pemimpin sekolah juga harus membangun komunitas pembelajar dan mengambil keputusan strategis dan operasional.
Jadi sebenarnya, stempel leadership dapat diberikan berdasarkan kesepakatan bersama para stakeholder setelah melihat peran sang pemimpin. Jika salah satu dari stakeholeder, misalkan guru atau orang tua, meragukan leadership pengelola sekolah, maka yang harus legowo menjadi pendengar dan pembelajar adalah sang pemegang otoritas tersebut.
2. Program sekolah yang berkualitas
Inilah NYAWA sebuah sekolah. Pengelola sekolah yang profesional perlu memiliki andil dalam perancangan program sekolah. Yang dimaksud disini adalah, program sekolah tidak bisa digagas oleh satu orang saja untuk kemudian diinstruksikan. Itu ONE MAN SHOW namanya.
JIka memang terdapat visi dan misi yang harus dijaga, program tetap harus dibicarakan antar pengelola strategis sekolah. Bukankah yang direkrut adalah mereka yang dianggap memiliki visi dan misi yang sama? Kekuatan musyawarah akan membuat sebuah program lebih kaya karena dikembangkan dalam beberapa perspektif. Selain itu, keikutsertaan lebih dari satu pengelola strategis akan membuat evaluasi program menjadi lebih objektif.
3. Evaluasi guru dan manajemen yang holistik
Inilah yang menjadi JANTUNG sekolah. Semua pihak pasti setuju bahwa guru menentukan kualitas proses dan hasil belajar-mengajar. Lagi-lagi, tantangan pengelola sekolah menghadapi tantangan dalam menentukan cara mengevaluasi guru. Karena, tidak hanya evaluasinya yang penting, namun langkah selanjutnya dari hasil evaluasi tersebut.
Sebagai organisasi pembelajar, sekolah tidak seharusnya berhenti pada fungsi evaluasi sebagai alat pemilihan guru yang efektif dan guru yang tidak berkualitas. Karea itu, evaluasi perlu dilakukan secara berkala untuk melihat keinginan guru untuk belajar. Bukankah guru merupakan role model bagi murid-muridnya? 🙂
Hasil dari evaluasi ini, selain berdampak pada guru, juga seharusnya memiliki dampak perubahan bagi sekolah. Dari hasil analisis, manajemen dapat mengetahui efektifitas yang dimilikinya selama satu tahun ajaran mengelola sekolah. Jika evaluasi ini dilakukan secara holistik, bukan tidak mungkin sekolah akan bertumbuh menjadi sekolah yang lebih baik setiap tahunnya.
4. Kebijakan dan prosedur yang kuat
Kebijakan dan prosedur sekolah merupakan TULANG PUNGGUNG sebuah sekolah. Setiap sekolah yang efektif memiliki ciri kebijakan dan prosedur yang kuat dan ditaati oleh seluruh komponen sekolah.
Kekuatan ini tidak hanya didapatkan dari tulisan di atas kertas yang dibagikan di awal tahun ajaran atau tercetak di website dan buku penghubung sekolah. Kekuatan ini bisa didapatkan dengan pengawasan dan evaluasi yang berkelanjutan dari manajemen sekolah. Menuliskan dan merevisi kebijakan dan prosedur sekolah bukanlah kelemahan, namun kekuatan sekolah yang dinamis dan dapat melihat keuntungan jangka panjang dari proses pembelajaran sebagai manajemen sekolah.
Setiap sekolah pasti ingin dikatakan sebagai sekolah yang efektif sebagaimana pengelola sekolah ingin dikatakan profesional. Namun, stempel itu tentunya tidak melekat dengan sendirinya. Perlu kerja keras dan cerdas dalam mewujudkannya. Visi dan misi akan hanya menjadi tulisan indah di atas kertas tanpa pengejawantahan secara operasional.
Karena itu, posting klastulistiwa.com mengenai manajemen sekolah efektif tidak akan berhenti hingga paparan umum dan idealis saja. Tunggu posting selanjutnya, dimana klastulistiwa.com akan memaparkan secara operasional masing-masing dari empat kategori di atas. Insya Allah.