Al Fawaid Al Ilmiyyah (Ustadz Badrussalam)

Kajian Kitab: Nasihat dan Bimbingan Bagi Muslimah (Ust. Badru) 24 Nov 2025 – Masjid Ariyadan

Dunia sesuatu yang akan binasa /fana/ bayangan yang akan hilang. Yang tertipu dengan dunia adalah kebinasaan.

Bagi yang tertipu, menganggap akhirat itu dongeng & kematian  sebagai peristirahatan terakhir. Maka, pandang dunia fana. Allah ← Rasulnya menganggap dunia sebagi sebuah yang hina.

Pikiran seorang mukmin: masuk surga. Keimanan adalah segalanya. Ulama: Dunia itu seperti perempuaan tua yang berhias. Dunia itu tempatnya lelah. Ada orang yang diberikan kesenangan,  malah lupa.  Maka kebahagiaan di dunia itu tidak akan sempurna.

Surat Al-Balad Ayat 4
لَقَدْ خَلَقْنَا ٱلْإِنسَٰنَ فِى كَبَدٍ

Artinya: Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah.

HAKIKAT AKHIRAT ADALAH  KEBAHAGIAAN SESUNGGUHNYA


Dari Abu Qatadah bin Rib’i al-Anshâri, dia menceritakan bahwa ada jenazah yang (dipikul) melewati Rasûlullâh n , maka beliau bersabda, “Orang yang beristirahat, dan orang yang diistirahatkan darinya”. Mereka (para sahabat) bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah (maksud) orang yang beristirahat, dan orang yang diistirahatkan darinya?” Beliau menjawab, “Seorang hamba yang Mukmin beristirahat dari kepayahan dan gangguan dunia menuju rahmat Allâh. Sedangkan hamba yang fajir (jahat), maka banyak manusia, bumi, pepohonan, dan binatang, beristirahat darinya” . [HR. Bukhari dan Muslim]

Al-Imam Ibnu Rajab Al-Hanbaliy rahimahullahu ta’ala berkata:

“Bertemanlah kamu kepada siapa saja yang kamu bisa berteman. Dan demi Allah yang beristiwa’ di atas ‘Arsy, tidak akan pernah ada orang yang akan berteman denganmu di dalam kuburanmu, kecuali satu teman saja.
Ketahuilah, dia adalah amalanmu yang saleh.
Dan berbuat baiklah dalam berteman dengannya, niscaya dia akan berbuat baik dalam berteman dengan kamu di dalam kuburanmu.” [Lathaiful Ma’arif hal 99]

MAKA PERBAIKI HUBUNGAN DENGAN TEMAN KITA DI KUBUR NANTI: AMAL SOLEHMU

Ibnu Qayyim: kehidupan di dunia penuh tidak dingin karena penuh dengan kesulitan.

Bila seseorang selamat dari (keburukan)nya, maka setelahnya lebih mudah darinya; bila seseorang tidak selamat dari (keburukan)nya, maka setelahnya lebih berat darinya.’ Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, ‘Aku tidak melihat suatu pemandangan pun yang lebih menakutkan daripada kubur.’” [HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Mâjah; dihasankan oleh syaikh al-Albâni]

8 PERKARA YANG MENIMPA MANUSIA:

  • Sururun (Kegembiraan)
  • Hamuun (Kegundahan)
  • Pertemuan
  • Perpisahan
  • Kemudahan
  • Kesusahan
  • Kesakitan
  • Kesehatan

Sahl bin Sa’ad radhiyallahu ‘anhu menuturkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

أتاني جبريلُ ، فقال : يا محمدُ عِشْ ما شئتَ فإنك ميِّتٌ ، وأحبِبْ ما شئتَ ، فإنك مُفارِقُه ، واعملْ ما شئتَ فإنك مَجزِيٌّ به ، واعلمْ أنَّ شرَفَ المؤمنِ قيامُه بالَّليلِ ، وعِزَّه استغناؤه عن الناسِ

“Jibril ‘alaihissalam pernah datang kepadaku seraya berkata, ‘Hai Muhammad! Hiduplah sesukamu, sesungguhnya engkau akan menjadi mayit. Cintailah siapa saja yang engkau senangi, sesungguhnya engkau pasti akan berpisah dengannya. Dan beramallah semaumu, sesungguhnya engkau akan menuai balasannya. Dan ketahuilah bahwa kemuliaan seorang mukmin terletak pada salat malam dan kehormatannya adalah rasa kecukupan dari manusia.’” (HR. Thabrani dan dinilai hasan oleh Syekh Al-Albani rahimahullah dalam Silsilah Ahadits Shahihah, no. 831)

Dunia adalah tempat bercocok tanam

Sahabat punya cita-cita tinggi: masuk syurga. Maka tanamkan kepada anak.


عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ – رضى الله عنه – أَنَّ أَعْرَابِيًّا أَتَى النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – فَقَالَ دُلَّنِى عَلَى عَمَلٍ إِذَا عَمِلْتُهُ دَخَلْتُ الْجَنَّةَ . قَالَ « تَعْبُدُ اللَّهَ لاَ تُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا ، وَتُقِيمُ الصَّلاَةَ الْمَكْتُوبَةَ ، وَتُؤَدِّى الزَّكَاةَ الْمَفْرُوضَةَ ، وَتَصُومُ رَمَضَانَ » . قَالَ وَالَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ لاَ أَزِيدُ عَلَى هَذَا . فَلَمَّا وَلَّى قَالَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – « مَنْ سَرَّهُ أَنْ يَنْظُرَ إِلَى رَجُلٍ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَلْيَنْظُرْ إِلَى هَذَا

“Dari Abu Hurairah ra bahwa seorang badui mendatangi Nabi Saw, lalu ia berkata, “Tunjukkan kepadaku suatu amal jika aku kerjakan mengantarkanku masuk surga”. Nabi bersabda, “Kamu meyembah Allah tidak menyekutukan dengan sesuatu apapun, mendirikan shalat fardhu, membayar zakat dan puasa di bulan ramadhan”. Si badui itu berkata, demi jiwaku di tagannya, aku tidak akan menambah ini. Ketika si badui itu sudah pergi Nabi bersabda, ” jika anda ingin melhat ahli surga lihatlah orang ini”. (HR. Bukhari).


“Rasulullah (pernah) masuk ke rumah kami, yang mana tidak ada orang lain yang di dalam melainkan aku, ibuku (Ummu Sulaim) dan bibiku (Ummu Haram). Beliau bersabda, ‘Berdirilah kalian, aku akan salat bersama kalian.’ Kemudian beliau salat bersama kami pada saat bukan waktu salat wajib.”

Anas juga bercap bahwasanya Rasulullah sering berkunjung (singgah) apabila Rasulullah hendak pergi ke Quba’. Pada suatu ketika, Rasulullah singgah di kediaman Ummu Haram. Beliau dihidangkan makanan Ummu Haram, lalu kemudian Rasulullah menyandarkan kepalanya dan bablas tertidur.

Saat terbangun, Ummu Haram mendapati Rasulullah tiba-tiba tertawa. Ummu Haram yang melihatnya pun terheran-heran dan bertanya

“Apa yang membuat anda tertawa wahai Rasulullah?” tanya Ummu Haram.
Mendengar pertanyaan tersebut, Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

“Sekelompok manusia dari umatku diperlihatkan kepadaku, mereka berperang di jalan Allah dengan berlayar di lautan sebagaimana raja-raja di atas pasukannya atau laksana para raja yang memimpin pasukannya

Ummu Haram yang mendengarnya terdiam. Mencoba membayangkan pasukan muslimin yang biasanya berperang melewati gurun dan hutan menggunakan unta dan kuda mereka, kelak akan berperang di negeri asing melewati laut. Ummu Haram yang memang mendambakan sekali ikut berjuang di jalan Jihad pun langsung menatap antusias kepada Rasulullah.

“Wahai Rasulullah, doakanlah aku agar aku termasuk dalam golongan mereka.” Ujar Ummu Haram mantap.

Lalu Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallamberdo’a kepada Allah atas permohonan Ummu Haram. Kemudian beliau menyandarkan kepalanya lagi dan memejamkan mata. Beliau kembali tertidur. Tidak lama kemudian beliau terbangun dan tertawa kembali. Ummu Haram yang melihatnya bertanya lagi.

“Apa yang membuat Anda tertawa wahai Rasulullah?” tanya Ummu Haram lagi.
Mendengarnya, Rasulullah kembali bersabda Sekelompok manusia dari umatku diperlihatkan kepadaku tatkala berperang di jalan Allah laksana raja bagi pasukannya.’

Ummu Haram kembali berujar mantap,

“Wahai Rasulullah, doakanlah aku agar aku termasuk dalam golongan mereka.” Ujar Ummu Haram untuk yang kedua kalinya.
Kali Ini Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallamtersenyum.

“Engkau termasuk golongan mereka.”

PERANG DI LAUTAN LEBIH BESAR PAHALANYA

“ Dunia itu termasuk empat golongan, yaitu:

(1) Seseorang yang Allah beri ilmu dan harta lalu dia bertakwa kepada Allah, menyambung silaturahim (hubungan dengan kerabat), dan mengetahui hak Allah atas harta tersebut. Orang ini yang paling utama kedudukannya di sisi Allah.

(2) Seseorang yang Allah beri ilmu tetapi tidak diberi harta, lalu dia berkata, ‘Andai aku punya harta, aku akan melakukan seperti amalan si polan.’ Karena niat baik itu, dia dan orang pertama sama dalam pahala.

(3) Seseorang yang Allah beri harta tetapi tidak diberi ilmu, lalu dia menghabiskan harta tersebut tanpa bertakwa kepada Allah, tidak menyambung silaturahim, dan tidak mengetahui hak Allah pada harta itu. Orang ini kedudukannya paling buruk di sisi Allah.

(4) Seseorang yang tidak diberi Allah harta dan ilmu, lalu berkata, ‘Andai aku punya harta, aku akan melakukan seperti amalan si polan.’ Karena niat buruknya itu, keduanya sama dalam dosa .’” (HR. Tirmidzi, no. 2325 dan Ahmad, 4:231. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini sahih).

Al Fawaid Al Ilmiyyah (Ustadz Badrussalam)

Nasihat Bimbingan Muslimah – Kajian ust Badru- Ar Riyadh Depok – Senin,  27 Oktober 2025

Ujub dengan amal shalih itu lebih buruk. Ketika sibuk dengan dunia, meninggalkan agamanya, Allah akan berikan kehinaan dapat kembali ke agama kalian. Umat kafir itu saling memanggil untuk menyantap kalian.  Sahabat: Rasulullah,  apakah karena kita sedikit jumlahnya? Rasulullah: justru kalian banyak. Seperti nih yang dibawa banjir.

Allah akan cabut ketakutan musuh kepada kalian dan Allah akan berikan penyakit Wahn (cinta dunia dan takut mati).

Assyuaro 88-89

Kehilangan agama lebih berat daripada kehilangan dunia di akhirat nanti. Karena apa? Karena maksiat.

Sesungguhnya orang yang hidup setelahku akan menemukan perpecahan yang banyak. Gigit dengan gigi geraham. Akan datang jaman orang yang memegang agama seperti memegang bara api.

Pegang agama dengan menuntut ilmu

Takutlah kalian dengan neraka, meskipun bersedekah  dengan sebutir kurma. 

Hisab: 1. Ringan Diingatkan dan 2. Berat,  tapi berkilah dan dikunci mulutnya.

Tidak mungkin Allah ciptakan manusia sia-sia, melainkan ada tujuan besar. Adz Dzariyat 56

Al Dukhon 38-49

Tidaklah kami ciptakan langit dan bumi bukan sia-sia.

Ibadah: nama yang mencakup semua yang Allah sukai dan ridhoi, tampak maupun tersembunyi,  tampak maupun batin. Tau dari mana Allah  cinta/ ridho? Dari wahyu yang disampaikan ketiadaan Rasulullah. Berupa ucapan dan perbuatan.

Ucapan: hati  dan lisan

Perbuatan : Hati (ikhlas,  tawakal, cinta),  lisan (dzikir, baca Quran), dan anggota badan (puasa, dhalat),

Boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, ternyata itu baik untuk kamu.

Agama ini milik Allah

Ketika Umar menyuruh Rasulullah untuk memberi hijab, tapi Rasulullah belum berani karena belum turun perintah Allah.  (Sahih bukhari Muslim, 126/2170)

Al Mulk 2

Allah mengatakan: aku melihat ibadah yang paling benar, ikhlas, bukan yang paling banyak.

Ibadah secara bahasa= tunduk dan patuh.

Sungguh mengagumkan urusan seorang mukmin. Kalau diberikan kelebihan bersyukur, kalau kekurangan bersabar

Ketahui bahwa kehidupan dunia itu perhiasan, saking berbangga,

Al Kahfi 65

Rasulullah mengumpamakan dunia seperti kotoran “Sesungguhnya yang keluar dari perut seseorang, itulah dunia. “

HR Imam Ahmad “Dunia itu lebih hina dari bangkai anak kambing”

“Dunia itu seperti sayap nyamuk”

Said “Ini ada dunia mau merusakku” saat mendapatkan uang. Ia berkata keluarga istrinya, “Apakah ktemu mau bantu ” iya, akhirnya uang itu dibagikan kepada rakyat.

Ulama: jadikan dunia seperti ludah

Imam Ahmad ditanya, “Orang yang memiliki 1000 dinar bisa disebut zuhud ketika dia tidak bersedih

Umat saat mau berwudhu, lalu ada yang bertanya “Air ini buat apa?” Umar bilang

Al Fawaid Al Ilmiyyah (Ustadz Badrussalam)

[KAJIAN] Pondasi Kesesatan: Berkata Atas Allah tanpa Ilmu

Alhamdulillah wassholatu wassalamu ‘ala rasuulillah…

image

⚡Masalah yang ke 115⚡

Pondasi kesesatan,, apa itu?

Berkata atas Allah dengan tanpa ilmu.

Kata Beliau  yang di maksud dengan  ” Asal segala macam kesesatan”, yaitu adalah berkata tanpa ilmu.
Dimana berkata tanpa ilmu ini, kata Syaikh Fauzan : “lebih besar dari kesyirikan.”

Oleh karena itu Allah berfirman dalam surat Al-A’raaf : 33
“Katakan, sesungguhnya yang di haramkan oleh Rabbku adalah perbuatan fahisyah yang tampak darinya dan tersembunyi dan dosa dan berbuat dzolim dengan tanpa haq dan mempersekutukan Allah dengan tanpa Allah turunkan ilmu padanya. Dan kamu berkata atas Allah dengan tanpa ilmu.”

Disini Allah memulai dari yang kecil dahulu yaitu fahisyah kemudian naik kepada dosa kemudian naik kepada dzolim tanpa haq kemudian naik lagi syirik.
Ternyata Allah tidak menutup ayat itu dari syirik.
Tapi Allah menutup dg firmannya:
“Dan kamu berkata atas Allah dengan tanpa ilmu.”
Allah menjadikan berkata atas Allah dengan tanpa ilmu di atas kesyirikan.

Maka tidak boleh seseorang berkata ini haram, Allah mengharamkan ini, Allah mubahkan ini, sebatas dengan ro’yu dengan pendapat tanpa ada dalil dari syari’ah.

Kita katakan ini di syari’atkan, ini tidak di syari’atkan tanpa dalil.
Demikian pula berfatwa, menjawab pertanyaan dg tanpa dalil tapi dengan sebatas mereka-reka saja.

Ini jelas bahaya besar sekali, bahkan itu termasuk dusta atas nama Allah Subhaanahu Wa ta’ala. Yang Allah berfirman:
“Maka siapakah yang paling dzalim dari orang yang berdusta atas nama Allah Subhaanahu Wa ta’ala.” ( Azzumar:32)

Maka Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalamm saja, ketika pernah di tanya tentang suatu permasalahan beliau tidak tahu, Rasulullah jawab tidak tahu.
Sebagaimana di sebutkan dalam hadits bahwa Rasulullah ditanya tentang bumi mana yang paling di cintai oleh Allah? Kata Rasulullah aku tidak tahu, sampai aku tanya dulu Jibril.

Maka apalagi kita, hendaknya kita mengucapkan tidak tahu, apabila kita di tanya dan kita tidak tahu jawabannya.
Dan lebih baik kita diam daripada berbicara tanpa ilmu.

Imam Malik saja yang hafalannya luar biasa, beliau pernah ditanya tentang 40 pertanyaan, tapi beliau hanya menjawab sebagiannya saja.
Kebanyakan beliau menjawab tidak tahu..tidak tahu..
Lalu orang yang bertanya itu berkata : Aku datang dari negeri yang jauh, sudah melewati berbagai macam kesulitan, ternyata engkau jawabnya tidak tahu. Maka Imam Malik berkata: pulanglah kamu dan katakan kepada orang-orang, aku sudah bertanya kepada Malik, tapi Imam Malik tidak tahu…سُبْحَانَ اللّهِ

Berbeda dengan di zaman sekarang ini, banyak di zaman sekarang orang-orang sok tahu.
Sehingga akhirnya dengan sok tahunya itu ia mengomentari. Bahkan ulama besarpun dia komentari dengan ro’yu nya.
Padahal ilmunya itu سُبْحَانَ اللّهِ sangat sedikit sekali.
Tapi itulah…
Itu merupakan perilaku jahiliyah yang di zaman ini segala tersebar sekali, mudah berbicara tentang agama dengan pendapat, dengan tanpa dalil, tanpa hujjah dan tanpa pemahaman yang benar.
Terkadang ada seseorang hanya sebatas tahu 1 dalil lalu mengkritik para ulama besar yang hafalan ratusan ribu hadits.
Sehingga akhirnya seseorang terkena penyakit ujub. Penyakit berkata tanpa ilmu….Naudzubillah.
‎ل الله السلامة والعافية

Wallahu a’lam

12 Jumadil Ula 1438 / 9 Februari 2017

SUMBER:
📙Masaail Jaahiliyyah
👤 Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab
🔬Kajian Online Al Fawaid Al Ilmiyah asuhan Ustadz Badrusalam